Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau harga emas Antam masih akhirnya lengser dari rekor termahal sepanjang masa pada perdagangan Senin, (14/4/2025). Harga emas Antam turun Rp 8.000 setelah sebelumnya parkir di rekor tertinggi selama dua hari.
Mengutip laman logammulia.com, harga emas Antam hari ini dipatok Rp 1.896.000 per gram, turun Rp 8.000 dibandingkan kemarin yang dipatok Rp 1.904.000 per gram.
Sedangkan untuk harga emas Antam buyback juga turun Rp 8.000. Harga emas Antam Buyback hari ini dipatok Rp 1.746.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas yang dimiliki, Antam akan membelinya di harga Rp 1.746.000 per gram.
Untuk diketahui, harga emas Antam cetak rekor tertinggi pada Sabtu, (12/4/2025) di Rp 1.904.000 per gram. Untuk harga emas Antam Buyback juga mencetak rekor tertinggi di hari yang sama di angka Rp 1.754.000 per gram.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Perlu diingat harga emas dapat bervariasi tergantung pada penjual dan lokasi, dan PPh 22 juga berlaku untuk penjualan kembali emas batangan dengan nominal lebih dari Rp 10 juta.
Daftar Harga Emas Antam
- Harga emas 0,5 gram: Rp 1.998.000.
- Harga emas 1 gram: Rp 1.896.000.
- Harga emas 2 gram: Rp 3.736.000.
- Harga emas 3 gram: Rp 5.584.000.
- Harga emas 5 gram: Rp 9.284.000.
- Harga emas 10 gram: Rp 18.490.000.
- Harga emas 25 gram: Rp 46.062.500.
- Harga emas 50 gram: Rp 92.005.000.
- Harga emas 100 gram: Rp 183.890.000.
- Harga emas 250 gram: Rp 459.337.500.
- Harga emas 500 gram: Rp 918.375.000.
- Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.836.600.000.
Prediksi Harga Emas Pekan Ini di Tengah Gejolak Perang Dagang, Bisa Tembus Berapa?
Setelah mengalami salah satu pekan paling tidak menentu dalam sejarah pasar keuangan, emas kembali menjadi aset andalan. Ketika ketakutan dan ketidakpastian mendominasi sentimen investor, harga emas justru menunjukkan performa impresif.
Melansir Kitco News, Senin (14/4/2025), harga logam mulia ini di pasar spot dibuka pada USD 3.032,32 per ons pada awal pekan kedua April 2025. Sempat turun ke USD 2.978 pada Minggu sore, emas langsung bangkit dan kembali menembus angka USD 3.000 selama sesi perdagangan di Asia.
Namun, euforia investor tidak bertahan lama. Menjelang Kamis dan Jumat pekan lalu, pasar saham mulai bergerak stagnan seiring meningkatnya ketegangan geopolitik dan langkah pencegahan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan Tiongkok.
Lantas bagaimana potensi gerak emas pekan depan di tengah ketegangan perang dagang?
Prediksi Pelaku Pasar
Survei mingguan dari Kitco News menunjukkan para analis dan pelaku pasar tetap optimistis terhadap tren emas ke depan. Bahkan, banyak yang memprediksi kenaikan lebih lanjut.
"Emas? Ke bulan. Banyak pihak bicara tentang kaburnya modal dari AS dan anjloknya dolar. Ketegangan global dan pelemahan dolar telah menutupi efek dari kenaikan suku bunga dan justru mendorong emas ke rekor baru,” ujar Marc Chandler, Direktur Pelaksana di Bannockburn Global Forex.
Menurut Chandler, target jangka menengah emas bisa mencapai USD 3.300 bahkan USD 3.500.
Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management, menyatakan, penurunan terakhir hanya sementara. Emas punya momentum kuat dan banyak pembeli siap masuk.
Sementara itu, Darin Newsom dari Barchart.com menambahkan, melihat situasi geopolitik saat ini, naiknya harga emas adalah kesimpulan paling masuk akal.
“Sekarang ini, semuanya bisa berubah hanya karena satu postingan di media sosial dari satu orang,” jelasnya
James Stanley dari Forex.com juga tetap yakin dirinya sudah lama optimis terhadap emas dan tidak melihat alasan untuk mengubah pandangan tersebut sekarang.
Kemudian Daniel Pavilonis, pialang senior di RJO Futures, melihat pergerakan di pasar obligasi sebagai pendorong utama emas dalam jangka pendek.
“Harga emas naik sebelum Hari Pembebasan, istilah untuk dimulainya pemberlakuan tarif balasan. Volatilitas pasar saat ini mencerminkan ketidakpastian, tapi sejauh ini tren emas tetap kuat,” ujar Pavilonis.
Hasil Survey Kitco
Pada pekan kedua April 2025, 16 analis berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News, dengan Wall Street mencapai keputusan hampir bulat tentang prospek jangka pendek emas.
Lima belas pakar, atau 94%, memperkirakan harga emas akan naik sekali lagi selama minggu depan, sementara tidak ada yang memperkirakan penurunan harga logam mulia. Satu outlier, yang mewakili 6% dari total, memperkirakan emas akan tetap stabil pada level tinggi ini.
Sementara itu, 275 suara diberikan dalam jajak pendapat daring Kitco, dengan sentimen Main Street menguat karena semua yang bukan logam kuning menurun.
Kemudian, 189 pedagang eceran, atau 69%, memperkirakan harga emas akan naik lebih tinggi minggu depan, sementara 50 lainnya, atau 18%, memperkirakan emas akan diperdagangkan lebih rendah. 36 investor yang tersisa, yang mewakili 13% dari total, memperkirakan harga bergerak menyamping selama minggu depan.
Sentimen Sepekan
Bank sentral kembali menjadi sorotan minggu depan, dengan para investor yang ingin mendengar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell ketika ia berbicara tentang prospek di Economic Club of Chicago pada Rabu, hari yang sama ketika Bank of Canada akan mengumumkan keputusan kebijakan moneternya, dengan para analis memperkirakan BoC akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Kemudian pada Kamis, Bank Sentral Eropa diperkirakan akan memangkas suku bunga utamanya untuk terus mendukung perekonomian kawasan tersebut.
Data ekonomi lainnya minggu depan termasuk Survei Manufaktur Empire State pada hari Selasa, dan klaim pengangguran mingguan AS, pembangunan perumahan dan izin bangunan, dan Survei Manufaktur Philly Fed pada hari Kamis.