Liputan6.com, Jakarta Harga buyback emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Jumat, 16 Mei 2025. Harga jual Emas Antam ini menunjukkan kenaikan signifikan setelah beberapa hari mengalami tekanan.
Berdasarkan data dari laman resmi logammulia.com, harga buyback emas Antam hari ini dipatok di angka Rp 1.738.000 per gram, naik Rp 25.000 dibanding hari sebelumnya.
Buyback adalah harga yang ditetapkan Antam jika konsumen ingin menjual kembali emas miliknya. Naiknya harga buyback ini mengindikasikan adanya potensi penguatan sentimen pasar terhadap logam mulia di tengah fluktuasi global.
Rekor Tertinggi
Sebelumnya, harga buyback sempat menembus titik tertinggi tahun ini pada 22 April 2025, yaitu di level Rp 1.865.000 per gram, namun kemudian mengalami koreksi dalam beberapa pekan terakhir.
Kenaikan ini menjadi angin segar bagi para investor emas yang sempat khawatir terhadap tren penurunan harga sejak akhir April lalu. Meski belum kembali ke level tertinggi, rebound hari ini menunjukkan potensi stabilisasi di pasar emas domestik.
Harga Emas Antam Kembali Naik Jadi Rp 1.891.000 per Gram
Selain harga buyback, harga jual emas Antam juga mencatat kenaikan yang sama, yakni sebesar Rp 25.000 per gram. Saat ini, harga emas batangan Antam 1 gram dijual dengan harga Rp 1.891.000, naik dari posisi sebelumnya di Rp 1.866.000 per gram.
Berikut daftar harga emas Antam berdasarkan berat:
- 0,5 gram: Rp 995.000
- 1 gram: Rp 1.891.000
- 2 gram: Rp 3.726.000
- 5 gram: Rp 9.259.000
- 10 gram: Rp 18.440.000
- 50 gram: Rp 91.755.000
- 100 gram: Rp 183.390.000
- 1.000 gram: Rp 1.831.600.000
Harga tersebut berlaku untuk emas dengan sertifikat resmi dan dipengaruhi oleh harga emas global, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta faktor geopolitik yang terus bergejolak.
Tren Harga Emas 2025: Fluktuasi Tinggi di Tengah Ketidakpastian Global
Tahun 2025 menjadi periode penuh dinamika bagi pergerakan harga emas, termasuk produk emas Antam. Sepanjang awal tahun hingga pertengahan Mei, harga emas sempat melonjak drastis hingga menyentuh Rp 2.016.000 per gram pada 22 April.
Namun pasca itu, harga bergerak turun akibat kombinasi faktor eksternal seperti penguatan dolar AS, sentimen suku bunga global, dan stabilitas geopolitik di Timur Tengah.
Namun demikian, kenaikan harga buyback dan jual hari ini menjadi sinyal positif bahwa harga emas mulai menyesuaikan diri dengan tekanan global. Investor diperkirakan akan kembali melirik emas sebagai aset lindung nilai, terlebih bila ketidakpastian ekonomi global terus berlanjut.
Kenaikan hari ini memberi harapan akan kembalinya tren bullish di pasar emas tanah air. Jika ketegangan geopolitik meningkat atau The Fed menahan suku bunga tinggi lebih lama, maka potensi harga emas naik kembali terbuka lebar. Di sisi lain, kestabilan ekonomi domestik juga akan menjadi penentu daya beli masyarakat terhadap logam mulia ini.