Liputan6.com, Jakarta Harry Kane menulis bab baru dalam kariernya yang cemerlang. Penyerang Bayern Munchen itu mencetak gol ke-20 musim ini hanya dalam 12 pertandingan, catatan yang bahkan tak mampu dicapai oleh dua ikon sepak bola dunia, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Gol tersebut lahir pada menit ke-14 saat Bayern membantai Club Brugge 4-0 di Liga Champions, Kamis 23 Oktober 2025 dini hari WIB Menurut data Opta, pencapaian ini menjadikan Kane sebagai pemain yang mencapai 20 gol tercepat di kompetisi domestik musim 2025/26.
Sebagai perbandingan, Ronaldo mencetak 20 gol dalam 13 pertandingan pada musim 2014/15, sementara Messi tak pernah mencapai angka itu sebelum melewati 17 laga, rekor yang ia capai sebanyak tiga kali sepanjang kariernya.
Pencapaian yang Luar Biasa di Awal Musim
Produktivitas Kane bukan sekadar statistik, tetapi juga refleksi dari level permainan yang kian matang. Sejak bergabung dengan Bayern musim lalu, kapten tim nasional Inggris itu terus menunjukkan ketajaman luar biasa di depan gawang.
Musim debutnya ditutup dengan 44 gol dari 45 pertandingan, dan kini ia sudah menembus setengah dari jumlah tersebut bahkan sebelum November tiba.
Performa ini menempatkannya dalam posisi ideal untuk menjadi kandidat kuat Ballon d’Or 2026, terutama jika berhasil membawa Inggris menjuarai Piala Dunia.
Konsistensi dan kecerdasan permainan Kane menjadikannya lebih dari sekadar pencetak gol. Ia menjadi pusat permainan Bayern, menciptakan, mengatur, dan menyelesaikan peluang dengan efisiensi yang menakutkan.
Kompany: Apa yang Dilakukan Kane Benar-Benar Luar Biasa
Pelatih Bayern, Vincent Kompany, tidak menahan pujian atas performa gemilang anak asuhnya. Ia menilai bahwa Kane sedang beroperasi di level yang sangat tinggi, sejajar dengan dua legenda sepak bola terbesar sepanjang masa.
“Harry Kane tentu masih bisa berkembang, meski sejauh ini ia sudah luar biasa untuk kami,” ujar Kompany. “Messi dan Ronaldo telah menetapkan standar yang sangat tinggi, tapi apa yang dilakukan Kane sekarang benar-benar istimewa.”
Kompany juga menyoroti kemampuan alami Kane dalam membaca situasi di kotak penalti. “Saya tidak bisa mengajarkan bagaimana ia menanduk bola sebaik itu. Ada hal-hal yang tak bisa diajarkan, seperti kepekaan terhadap ruang kosong, dan Kane melakukannya dengan sangat baik,” tambahnya.
Dengan torehan 20 gol hanya dalam 12 laga, Kane tampak berada di jalur menuju salah satu musim paling impresif dalam sejarah Bundesliga. Keberadaannya memberikan dimensi baru bagi serangan Bayern, lebih fleksibel, cair, dan sulit diprediksi.