Liputan6.com, Jakarta John Terry, legenda Chelsea, terkenal sebagai bek tangguh yang tidak pernah ragu melakukan tekel keras dan berani menghadapi lawan siapa pun. Namun, dalam wawancara terbarunya, dia mengaku sudah tidak lagi menikmati menonton sepak bola seperti masa lalu.
Menurut Terry, permainan saat ini kehilangan aspek fisik dan seni bertahan yang dahulu menjadi bagian dari keindahan olahraga ini. Dia merasa frustrasi melihat bagaimana sepak bola modern telah berubah drastis dari yang pernah dia jalani.
Dalam wawancara bersama talkSPORT, Terry berbicara terang-terangan mengenai sepak bola masa kini yang menurutnya terlalu banyak aturan dan kurang keberanian. Dia merasa geram melihat peran bek yang dikekang, dan tidak jarang tekel yang dahulu dianggap sah kini langsung mendapat kartu merah.
Pandangannya bukan sekadar nostalgia semata, tetapi juga kritik terhadap arah permainan modern. Terry memiliki perspektif mendalam tentang bagaimana sepak bola kehilangan identitasnya, khususnya dalam aspek bertahan.
Seni Bertahan yang Memudar di Sepak Bola Modern
John Terry tidak ragu menyatakan bahwa seni bertahan di sepak bola saat ini sudah benar-benar hilang. Baginya, kemampuan bertahan yang dahulu menjadi kebanggaan bek tengah kini tergerus oleh regulasi dan persepsi yang terlalu lunak.
"Dulu Anda masih bisa melakukan tekel, sekarang sudah tidak bisa lagi," ungkapnya dengan nada kecewa. Dia mengungkapkan bahwa pada masanya, tekel keras merupakan bagian dari permainan.
Ada momen ketika dia melakukan tekel, dia akan terus mengayun mengikuti gerakan, dan itu hal yang biasa. "Sekarang orang bilang: 'Tidak bisa begitu, itu kartu merah.' Dan saya bilang, itu tidak masuk akal. Anda tidak bisa membuat tekel dan langsung berhenti di tempat," katanya.
Kritik ini bukan tanpa dasar. Terry melihat bahwa pendekatan permainan sekarang membuat bek kehilangan insting dan keberanian untuk bertahan secara agresif.
Kritik Pedas untuk Sepak Bola Modern dan Dunia Media
Tak hanya soal aturan di lapangan, John Terry juga menyentil ekosistem sepak bola modern secara keseluruhan. Dia merasa frustrasi melihat banyak figur di dunia media sepak bola yang, menurutnya, tidak memiliki pemahaman mendalam akan esensi permainan.
"Saya frustrasi melihat orang-orang di dunia sepak bola sekarang dapat pekerjaan dan peran di TV, itu bikin saya pusing," ujarnya. Terry menyiratkan bahwa banyak komentator atau analis saat ini tidak mewakili suara pemain yang benar-benar pernah bertarung di lapangan.
Kekecewaan itu juga mencerminkan perasaan terasing dari sebuah dunia yang pernah menjadi panggung utamanya. Terry bukan hanya mengeluhkan aturan baru, tetapi juga bagaimana seluruh atmosfer sepak bola sekarang terasa terlalu steril dan tidak menggugah emosi seperti dahulu.