Hoaks-Ujaran Kebencian Tak Terkendali, Papua Nugini Blokir Facebook

6 days ago 8

CNN Indonesia

Rabu, 26 Mar 2025 17:47 WIB

Otoritas Papua Nugini blokir akses Facebook sementara waktu lantaran hoaks hingga hasutan kekerasan tak terkendali di medsos. Ilustrasi. Papua Nugini blokir sementara Facebook demi atasi hoaks. Foto: AFP/OLIVIER DOULIERY

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi Papua Nugini memblokir akses Facebook bagi masyarakat di tengah operasi kontraterorisme, Senin (24/3).

Platform Facebook dan Messenger Meta serentak tak bisa digunakan pada Senin karena polisi menggelar tes untuk mengatur konten di platform-platform tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak berusaha untuk menekan kebebasan berbicara atau membatasi warga negara kami untuk mengekspresikan sudut pandang mereka," kata menteri kepolisian Peter Tsiamalili, seperti dikutip AFP.

"Namun, proliferasi berita hoax, ujaran kebencian, pornografi, eksploitasi anak, dan hasutan untuk melakukan kekerasan yang tidak terkendali pada platform seperti Facebook tidak dapat diterima," ujarnya.

Meski begitu, pemblokiran ini hanya berlangsung sebentar karena pada Rabu (26/3) polisi menyatakan blokir untuk Facebook ditiadakan.

Dalam sebuah pernyataan, polisi Papua Nugini menyebut pihaknya kini bergulat dengan para penjahat yang menyalahgunakan jejaring sosial.

"Operasi kontra-terorisme sedang berlangsung untuk menangkap dua pria yang terkait dengan upaya menghasut terorisme," kata Komisaris Polisi David Manning, seperti dikutip AFP.

Manning menyebut sejumlah pelaku dalam jaringan kriminal telah menggunakan Facebook untuk mengancam kekerasan secara anonim, menghasut konflik, serta mendorong tindakan yang memicu kerusuhan.

Menurutnya, polisi harus menindak tegas hal ini agar dapat segera mengidentifikasi pelaku utama, merusak jaringan yang ada, serta melindungi masyarakat.

(blq/dna/bac)

Read Entire Article
Bisnis | Football |