Ironi Florian Wirtz: Dibeli Mahal, Justru Hancurkan Lini Tengah Liverpool

1 month ago 19

Liputan6.com, Jakarta Florian Wirtz datang ke Liverpool dengan ekspektasi selangit. Pemain muda Jerman itu direkrut dengan harga fantastis £116 juta dari Bayer Leverkusen usai musim gemilang di Bundesliga bersama Xabi Alonso.

Namun, performanya di Merseyside jauh dari harapan. Dalam 14 laga awalnya bersama The Reds, Wirtz belum sekalipun mencetak gol dan hanya mencatat tiga assist, termasuk satu di ajang Community Shield.

Kehadirannya yang diharapkan bisa menambah kreativitas justru menjadi beban bagi skuad Arne Slot. Liverpool sempat terpuruk dengan enam kekalahan dari tujuh laga sebelum akhirnya bangkit dalam dua pertandingan terakhir.

Meski berhasil menumbangkan Aston Villa dan Real Madrid, sorotan tajam tetap tertuju pada peran Wirtz. Dan kali ini, kritik datang dari sosok legendaris — Arsene Wenger.

Wenger: Wirtz Menghancurkan Lini Tengah Liverpool

Arsene Wenger menilai awal musim buruk Liverpool tidak lepas dari keputusan berani klub untuk memanjakan Wirtz. Menurutnya, demi memenuhi keinginan sang pemain, The Reds rela mengubah struktur lini tengah yang sebenarnya sudah sangat solid musim lalu.

“Liverpool adalah contoh yang menarik,” kata Wenger dalam wawancara dengan beIN SPORTS sebelum laga melawan Real Madrid. “Ketika Wirtz diberi pilihan antara pergi ke Bayern Munich atau Liverpool, ia berkata kepada Liverpool: ‘Saya datang kepada Anda jika saya bermain sebagai pemain nomor 10. Saya tidak ingin bermain melebar.’”

Liverpool pun mengabulkan permintaan itu, dan di situlah masalah dimulai. Posisi nomor 10 membuat Arne Slot harus menggeser komposisi lini tengahnya. Nama-nama seperti Ryan Gravenberch, Alexis Mac Allister, dan Dominik Szoboszlai terpaksa beradaptasi atau bahkan tersingkir.

“Untuk memainkan Wirtz, mereka mengeluarkan Szoboszlai,” lanjut Wenger. “Dan itu menghancurkan keseimbangan lini tengah mereka.”

Wenger Beberkan Kunci Kebangkitan Liverpool

Meski sempat tenggelam dalam krisis, Liverpool akhirnya bangkit di dua laga terakhir mereka. Arne Slot disebut Wenger telah mengambil keputusan tepat dengan mengembalikan formasi lama yang sukses musim lalu.

Dalam laga kontra Aston Villa, Gravenberch mencetak gol kedua The Reds dalam kemenangan 2-0, sementara Mac Allister tampil lebih nyaman di posisi gelandang bertahan. Perubahan kecil tapi krusial itu langsung mengembalikan ritme permainan The Reds.

Beberapa hari berselang, Liverpool kembali menunjukkan soliditasnya di Eropa. Gol tunggal Mac Allister membawa kemenangan 1-0 atas Real Madrid di Liga Champions, hasil yang disebut Wenger sebagai bukti kembalinya identitas permainan mereka.

“Apa yang telah mereka lakukan melawan Aston Villa? Mereka telah kembali ke lini tengah mereka seperti tahun lalu,” ujar Wenger menegaskan.

Wenger menilai kebangkitan itu menjadi pelajaran besar bagi Liverpool. Menurutnya, talenta sehebat apa pun tak boleh mengorbankan keseimbangan tim yang sudah terbentuk. Kini, tantangan Arne Slot berikutnya adalah menemukan cara agar Wirtz bisa beradaptasi tanpa kembali merusak harmoni lini tengah The Reds.

(beIN Sports)

Read Entire Article
Bisnis | Football |