Janji Menkeu Purbaya: Citra Bea Cukai Makin Baik di Maret 2026

7 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjanjikan citra Direktorat Jenderal Bea dan Cukai semakin baik pada Maret 2026 nanti. Menyusul sejumlah sistem dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) disematkan pada berbagai aspek.

Ada beberapa pengembangan, diantaranya Self Service Report (SSR) Mobile dan Trade AI. Keduanya bakal membuat sistem pemeriksaan Bea Cukai menjadi lebih canggih dan naik kelas.

"Dengan pemindai baru, dengan SSR Mobile, dengan Trade AI, pengawasan kepabeanan kita menjadi naik kelas. Ini akan menjadi lebih adaptif, lebih berbasis data, lebih siap menghadapi modus kejahatan perdagangan internasional dan kita lebih bisa mengawasin dengan mudah bagai bogai kita di lapangan. Karena titik yang dicek lebih sedikit," kata Purbaya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (12/12/2025).

Pada saat yang sama, layanan kepada masyarakat dan penguaaha menjadi semakin cepat, sederhana, dan berintegritas. Purbaya menegaskan hal tersebut menjadi komitmen Bea Cukai dan Kementerian Keuangan.

Dia mengakui menekan Bea Cukai untuk melakukan perubahan. Harapannya, seluruh sistem bisa terintegrasi canggih pada Maret 2026 mendatang.

"Karena ada ancaman juga, kalau gak bisa beres, awas. Tapi mereka sudah melakukan perbaikan dengan signifikan. Saya harapkan nanti, Maret tahun depan gambaran Bea Cukai akan jauh berbeda dengan yang kemarin-kemarin," beber dia.

Bea Cukai Digebuk Purbaya

Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan perbaikan sistem di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang bisa lebih ketat mengawasi impor. Ternyata, hal tersebut bisa berhasil setelah didesak oleh Purbaya.

Dia mengakui, talenta Bea Cuka sebetulnya cukup mumpuni. Hasilnya, setelah 'digebuk' ada sejumlah inovasi termasuk penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam sistem pengawasannya.

"Jadi Bea Cukai sudah cukup bergerak cepat dalam beberapa minggu terakhir ya, rupanya memang orang Bia Cukai pintar-pintar, hanya tinggal digebukin aja. Gebuk-gebuk, dua minggu keluar," ungkap Purbaya di Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (12/12/2025).

Deteksi Kecurangan

Salah satunya merujuk pada Trade AI. Sebuah sistem pemantauan untuk mendeteksi under-invoicing, over-invoicing, hingga potensi pencucian uang. Sistem ini mendeteksi secara otomatis dokumen yang diserahkan importir dengan pola penghitungan Bea Cukai.

"Ini dua minggu pengembangan AI seperti ini, saya bilang, amat canggih. Saya tadinya hampir gak percaya, saya pikir dia beli. Gak beli kan? Mereka bikin sendiri, jadi orang kita cukup pintar," tutur Purbaya.

Dia menegaskan, Trade AI ini bisa memperkuat pengawasan impor. "Trade AI bisa mendeteksi under-invoicing, over-invoicing, hingga potensi pencucian uang. Sistem ini analisis nilai pabean, klasifikasi barang, dan verifikasi dokumen," katanya.

Dikembangkan Dua Pekan Terakhir

Purbaya mengisahkan telah mencoba langsung Trade AI tersebut di Kantor Bea Cukai Pelabuhan Tanjung Priok. Adapun, sistem ini baru dikembangkan dalam dua minggu terakhir. Skema pemeriksaan pun diakuinya menjadi lebih cepat.

"Pada waktu saya mengunjungi kantor Bea Cukai di Cikarang, saya diskusi dengan petugas Bea Cukai yang memeriksa dokumen. Itu dilakukan dengan manual satu-satu, sehari dia cuma bisa 10-14 PIB yang bisa dicek, jadi lambat sekali. Dengan Trade AI ini, pembandingannya hampir otomatis sampai bisa dihitung kekurangan berapa bayar tarif bea masuknya," jelas dia.

Sama halnya dengan yang dilakukannya di Bea Cukai Tanjung Perak, Surabaya. Dia mengecek manual harga dari barang impor untuk menetapkan bea masuknya. Dengan Trade AI, seluruh prosesnya dijalankan secara otomatis.

"Jadi begitu barangnya ini masuk, langsung di cek ininya, langsung dibandingkan dengan harga di marketplace di Indonesia, juga dilakukan pengecekan di luar negeri, marketplace luar negeri. Jadi akan lebih cepat dan kemungkinan terjadinya under-invoicing akan semakin kecil," jelas Purbaya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |