Jelang Laga Indonesia U-23 vs Thailand U-23, Bagaimana Perbandingan Gerald Vanenburg dengan Pelatih Lawan?

Liputan6.com, Jakarta Pertandingan semifinal Piala AFF U-23 2025 antara Indonesia melawan Thailand bukan sekadar soal gengsi dan tiket final. Duel ini juga mempertemukan dua pelatih dengan latar belakang berbeda yang sama-sama ingin membuktikan kemampuan.

Timnas Indonesia U-23 dipimpin Gerald Vanenburg, pelatih asal Belanda yang baru saja ditunjuk untuk mengembangkan sepak bola usia muda Indonesia. Di sisi lawan, Thailand U-23 mempercayakan nasib mereka kepada Thawatchai Damrong-Ongtrakul.

Gerald Vanenburg yang merupakan mantan pemain profesional Belanda kini memikul tanggung jawab besar membawa Garuda Muda lolos ke Olimpiade 2028. Sementara Thawatchai, mantan pemain internasional Thailand, menargetkan gelar juara Piala AFF U-23 2025.

Vanenburg dikenal memiliki karier gemilang sebagai gelandang serang di klub-klub besar Eropa seperti Ajax dan PSV Eindhoven. Thawatchai memiliki pengalaman melatih yang lebih ekstensif di berbagai klub Thailand dengan catatan prestasi yang solid.

Gerald Vanenburg yang lahir pada 5 Maret 1964 memiliki julukan "Vaantje" semasa aktif sebagai gelandang serang. Karier profesionalnya dimulai di Ajax dan berlanjut di PSV Eindhoven dengan catatan impresif 372 penampilan dan 112 gol di Eredivisie.

Prestasi sebagai pemain sangat membanggakan dengan meraih trofi Liga Champions 1988 dan Kejuaraan Eropa UEFA 1988 bersama Timnas Belanda. Pengalaman di level tertinggi sepak bola Eropa menjadi modal berharga dalam karier kepelatihannya.

Setelah gantung sepatu, Vanenburg memulai karier kepelatihan dengan melatih tim muda di PSV Eindhoven. Perjalanan kepelatihannya berlanjut sebagai pelatih kepala di beberapa klub seperti Helmond Sport dan FC Eindhoven.

Penunjukan resmi sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-23 terjadi pada 24 Januari 2025. Misi utamanya adalah membawa tim tampil di Olimpiade 2028 dengan persiapan yang matang.

Filosofi kepelatihan Vanenburg menekankan penguasaan bola dan akurasi passing yang tinggi. Manajer Timnas Indonesia U-23 Zaki Iskandar menilainya sebagai pelatih yang detail dalam menyusun strategi dan mudah beradaptasi dengan karakteristik pemain.

Thawatchai Damrong-Ongtrakul yang lahir pada 25 Juni 1974 merupakan mantan pemain sayap dan gelandang serang internasional Thailand. Transisi dari pemain ke pelatih dilakukan dengan fokus pada pengembangan karier di liga domestik.

Pengalaman melatih yang cukup luas mencakup klub-klub seperti Chiangrai United dan Chonburi FC. Di Chonburi FC, dia berhasil membawa tim promosi ke Thai League 1 yang menunjukkan kemampuan taktis dan manajerialnya.

Penunjukan sebagai pelatih kepala Timnas Thailand U-23 pada 27 Juni 2025 memberikan tantangan besar untuk memperbaiki performa tim. Target ambisius berupa gelar Piala AFF U-23 2025 dan medali emas SEA Games menanti realisasi.

Dengan waktu persiapan yang relatif terbatas, Thawatchai berkomitmen mempersiapkan timnya secara optimal. Pengalaman di level klub profesional menjadi bekal penting menghadapi tekanan kompetisi internasional.

Thawatchai dikenal sebagai pelatih yang berorientasi pada hasil konkret dengan pendekatan pragmatis. Beberapa penghargaan individu seperti Pelatih Terbaik Bulan Ini di Thai League membuktikan konsistensi performanya.

Dari segi pengalaman kepelatihan, Thawatchai memiliki keunggulan dengan track record yang lebih luas di level klub profesional. Gelar juara dan penghargaan individu yang diraih menunjukkan kemampuan mengelola tim dan merumuskan strategi permainan.

Vanenburg lebih banyak fokus pada pengembangan pemain muda di struktur klub-klub Eropa. Latar belakang sebagai pemain berprestasi di level tertinggi menjadi nilai tambah dalam memahami mentalitas juara.

Keduanya relatif baru dalam peran pelatih kepala tim nasional, namun Thawatchai secara eksplisit mengakui ini sebagai pengalaman pertamanya. Tekanan untuk membalikkan performa buruk Thailand U-23 menjadi motivasi tambahan dalam duel melawan Indonesia.