Kapten PSM Makassar Yuran Fernandes Dihukum 1 Tahun! Ini Penyebabnya

1 day ago 15

Liputan6.com, Jakarta Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes, tengah menjadi sorotan setelah Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan sanksi berat berupa larangan bermain selama satu tahun. Sanksi ini diumumkan pada Jumat (10/5) melalui akun resmi PSM Makassar, menyusul kritik pedas Yuran terhadap kualitas sepak bola Indonesia setelah kekalahan timnya atas PSS Sleman dengan skor 1-3 pada Sabtu (3/5).

Keputusan ini menimbulkan berbagai reaksi, termasuk desakan agar PSM Makassar mengajukan banding.

Yuran dinilai melanggar pasal 59 ayat 2 jo pasal 141 Kode Disiplin PSSI tahun 2023. "Sdr Yuran Fernandes Rocha Lopes dikenakan sanksi larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola Indonesia selama 12 bulan sejak keputusan ini diterbitkan," bunyi pernyataan Komdis PSSI. Sanksi ini berlaku efektif mulai pertandingan PSM Makassar melawan Malut United pada Sabtu (10/5).

Kritikan Yuran yang disampaikan melalui media sosial berbuntut panjang. Dalam pertandingan melawan PSS Sleman, gol Yuran di awal babak pertama dianulir wasit setelah tinjauan VAR mendeteksi pelanggaran. Kekecewaan atas keputusan ini kemudian diungkapkan Yuran melalui media sosial, memicu reaksi dari Komite Disiplin PSSI yang menilai hal tersebut sebagai pelanggaran kode disiplin.

Profil Yuran Fernandes: Bek Tangguh PSM Makassar

Sebelum membahas lebih jauh mengenai sanksi yang dijatuhkan, mari kita mengenal lebih dekat sosok Yuran Fernandes. Bek tengah berusia 30 tahun ini lahir di Sal-Rei, Tanjung Verde, namun besar di Portugal. Posturnya yang menjulang tinggi (198 cm) menjadikannya sebagai tembok pertahanan yang kokoh bagi PSM Makassar.

Fernandes telah malang melintang di berbagai klub Portugal sebelum bergabung dengan PSM Makassar pada tahun 2022. Delapan klub Portugal pernah dibelanya, termasuk Minas Argozelo, GDR Getafense, dan Estrela Amadora. Pengalamannya yang luas ini berkontribusi pada performa impresifnya bersama Juku Eja.

Sejak bergabung dengan PSM Makassar, Yuran telah bermain sebanyak 107 kali di berbagai ajang resmi, mencetak 16 gol dan 8 assist. Perannya di jantung pertahanan PSM Makassar sangat krusial, dan ia bahkan dipercaya sebagai salah satu kapten tim.

Meskipun pernah mendapat panggilan ke Timnas Cape Verde, Yuran belum mendapatkan kesempatan untuk debut di tim nasional tersebut. Namun, kontribusinya bagi PSM Makassar tidak perlu diragukan lagi. Ia merupakan aset berharga bagi tim, dan hukuman yang diterimanya tentu menjadi pukulan bagi tim dan para pendukungnya.

Reaksi atas Sanksi dan Banding PSM Makassar

Sanksi larangan bermain selama satu tahun dan denda Rp25 juta yang dijatuhkan kepada Yuran Fernandes telah memicu berbagai reaksi. Banyak pihak, termasuk pengamat sepak bola, mendesak PSM Makassar untuk segera mengajukan banding atas keputusan Komdis PSSI tersebut. Manajemen PSM Makassar sendiri telah menyatakan akan mengajukan banding atas sanksi yang dijatuhkan kepada pemain andalannya tersebut.

Banding ini diharapkan dapat meringankan hukuman yang dijatuhkan kepada Yuran. Pihak PSM Makassar berpendapat bahwa sanksi tersebut terlalu berat dan tidak sebanding dengan pelanggaran yang dilakukan Yuran. Proses banding ini akan menjadi fokus utama bagi PSM Makassar dalam beberapa waktu ke depan.

Kasus Yuran Fernandes ini menyoroti pentingnya manajemen emosi bagi para pemain sepak bola profesional. Meskipun kritik terhadap kualitas sepak bola Indonesia mungkin beralasan, cara penyampaiannya harus dipertimbangkan agar tidak melanggar aturan dan kode etik yang telah ditetapkan.

Ke depan, diharapkan akan ada upaya untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan manajemen konflik dalam dunia sepak bola Indonesia. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, baik pemain, pelatih, maupun manajemen klub.

Read Entire Article
Bisnis | Football |