Korsel Gelar Pemilu Besok, Siapa Kandidat Terkuat Presiden?

1 day ago 10
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Selatan akan menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada Selasa (3/6). Pemilu Korsel dipercepat tahun ini, sebagai buntut darurat militer akhir 2024 lalu. 

Pada Desember 2024, Presiden saat itu Yoon Suk Yeol mendeklarasikan darurat militer. Banyak pihak menduga darurat militer tersebut dilakukan Yoon karena kebuntuan yang kerap terjadi antara pemerintahnya dengan legislatif yang dikuasai oposisi. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama usai diumumkan, anggota parlemen ramai-ramai menolak darurat militer Yoon. Mereka sempat dilarang masuk ke dalam gedung parlemen oleh pasukan militer, namun akhirnya berhasil masuk dan menggelar rapat pleno pembatalan darurat militer.

Hari berikutnya, anggota parlemen dari partai oposisi Demokratik mengajukan pemakzulan Yoon. Mahkamah Konstitusi Korsel lalu mengabulkan status pemakzulan ini, yang berarti Yoon mundur dari kursi kepresidenan.

Kondisi itu pula yang membuat Korsel bergegas menggelar pemilu baru. Berikut fakta-fakta terkait pemilihan presiden di Negeri Ginseng.

Kandidat presiden

Dalam pilpres ini, ada enam kandidat yang akan bertarung dalam kontestasi. Namun, ada tiga nama yang jadi terdepan.

Mereka yakni Lee Jae Myung dari Partai Demokratik, Kim Moon Soo dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP), Lee Jun Seok dari Partai Reformasi Baru.

Kemungkinan pemenang

Lee Jae Myung dari Partai Demokratik disebut-sebut menjadi yang terdepan. Jajak pendapat Gallup Korea menunjukkan 49 persen responden mendukung Lee, dan 36 persen mendukung Kim.

Anggota DPR dari fraksi Partai Demokratik Kim Young Bae sempat menyatakan Lee Jae Myung akan menang dalam pilpres.

"Ini adalah pemilu yang penting untuk kita. Saya percaya Partai Demokratik akan memenangkan pemilu dan yang lebih penting dari hasil pemilu adalah kita bisa menstabilkan negara ," kata Kim ke sejumlah jurnalis Indonesia pada 20 Mei.

Isu prioritas

Para kandidat menghadapi isu-isu prioritas di Korsel. Beberapa di antaranya persoalan tarif impor tinggi Amerika Serikat, perselisihan dengan Korea Utara, kelahiran yang rendah, hubungan dengan China, hingga hak-hak perempuan.

Kapan hasil akhir?

Warga Korea di luar negeri telah memberikan suara mereka, dan pemungutan suara awal pada pekan lalu.

Menurut Komisi Pemilihan Umum, sekitar 44,4 juta orang di negara berpenduduk 52 juta jiwa itu berhak memilih.

Di hari pemilihan, tempat pemungutan suara akan dibuka pada pukul 06.00 pagi ditutup pada pukul 08.00 pagi waktu setempat.

Penghitungan suara akan segera dimulai dan pemenangnya akan diketahui malam itu atau dini hari keesokan harinya. Kandidat yang memperoleh suara terbanyak akan dianggap sebagai pemenang, meskipun ia tidak memperoleh 50 persen suara.

(isa/dna)

Read Entire Article
Bisnis | Football |