Liputan6.com, Jakarta PSG menjalani musim 2024/2025 dengan catatan yang akan dikenang sepanjang masa. Mereka menyapu bersih semua gelar utama: Ligue 1, Coupe de France, hingga Liga Champions.
Salah satu aktor utama di balik kesuksesan gemilang tersebut adalah Desire Doue. Remaja 19 tahun ini tampil memukau dan menjadi kejutan terbesar di kancah sepak bola Eropa musim ini.
Penampilannya yang konsisten membuatnya disandingkan dengan pemain-pemain top dunia. PSG dan publik sepak bola Prancis kini punya bintang baru yang sinarnya semakin terang.
1. Berasal dari Keluarga Sepak Bola
Desire Doue tidak sendirian dalam mencintai si kulit bundar. Ia berasal dari keluarga besar yang sebagian besar berkarier di sepak bola profesional.
Kakaknya, Guela Doue, bermain di posisi bertahan untuk RC Strasbourg dan telah memperkuat timnas Pantai Gading. Sementara itu, sepupunya, Yann Gboho, membela Toulouse FC sejak Januari 2024.
Ada juga Marc-Olivier Doue yang tampil di kasta ketiga Liga Spanyol bersama Ponferradina. Bahkan, pamannya, Noumandiez Desire Doue, adalah kepala wasit CAF dan pernah memimpin laga di Piala Dunia 2014.
2. Prestasi Gemilang di Usia Muda
Meski masih berusia 19 tahun, Doue sudah mengantongi prestasi mengesankan bersama timnas Prancis. Ia turut mengantar Prancis menjuarai EURO U-17 2022 bersama Warren Zaire-Emery dan Mathys Tel.
Pada 2024, ia memperkuat tim asuhan Thierry Henry di Olimpiade Paris dan berhasil meraih medali perak. Sebagai penghargaan, ia bersama skuad Prancis menerima gelar Ksatria Ordo Nasional dari Presiden.
Kemampuannya di level junior menunjukkan bahwa potensinya bukan sekadar sensasi sesaat. Doue sudah terlatih tampil di panggung besar sejak usia dini.
3. Terinspirasi Neymar, Hormati Matuidi
Doue dikenal sebagai fans berat Neymar sejak kecil. Gayanya yang penuh flair dan teknik tinggi kerap mengingatkan publik pada sang idola asal Brasil itu.
Di Liga Champions 2024/2025, ia menjadi tokoh penting saat PSG menyingkirkan Aston Villa. Ia mencetak gol dan tampil menawan di leg pertama dan kedua.
Menariknya, Doue memilih nomor punggung 14 untuk menghormati Blaise Matuidi. “Saya mengaguminya sejak kecil,” ujarnya di kanal Discord PSG.
4. Masuk Klub Elite Les Bleus
Sejak Maret 2025, Doue menjadi bagian dari skuad senior Prancis. Ia melakukan debut di usia 19 tahun dalam laga kontra Kroasia.
Dengan begitu, ia masuk daftar eksklusif pemain yang debut untuk Prancis sebelum usia 20 tahun. Nama-nama besar seperti Mbappe, Camavinga, hingga Varane juga termasuk dalam kelompok ini.
Hal ini menegaskan kualitas Doue yang sudah diakui di level internasional. Ia bukan hanya bintang masa depan, tapi sudah jadi bagian masa kini.
5. Hampir Mundur Saat U-11
Perjalanan karier Doue tak selalu mulus. Saat bermain untuk tim U-11 Stade Rennais, ia nyaris meninggalkan sepak bola.
Salah satu pelatih menempatkannya di posisi bek, yang sangat bertentangan dengan gaya bermainnya yang ofensif. Hal itu membuatnya frustrasi dan ingin berhenti total.
Beruntung, sang ayah meyakinkannya untuk bertahan dan menunggu kesempatan bermain di lini serang. Keputusan itu menjadi titik awal kebangkitan kariernya.
6. Debut Profesional di Usia 17 Tahun
Doue memulai karier profesionalnya di Rennes pada 2022 di bawah asuhan Bruno Genesio. Ia mencetak gol hanya beberapa hari setelah debutnya di Ligue 1.
Pada Oktober tahun yang sama, ia mencetak gol di ajang Eropa melawan Dynamo Kyiv. Saat itu usianya baru 17 tahun, 4 bulan, dan 3 hari—rekor yang sempat bertahan sebelum dipecahkan pemain Antwerp.
Genesio melihat bakat besar dalam diri Doue, meski kadang dibuat kesal oleh gaya mainnya yang terlalu rumit. Namun, pelatih itulah yang pertama kali berjasa membuka jalan Doue ke level tertinggi.