Ditahan Bali United, Pelatih Persija Kritik Habis-habisan Wasit BRI Super League

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Persija Jakarta Mauricio Souza melontarkan kritik tajam terhadap kepemimpinan wasit selepas laga timnya melawan Bali United dalam pekan ke-5 BRI Super League 2025/2026 di Jakarta International Stadium (JIS) pada Minggu (14/9/2025) malam WIB.

Pria asal Brasil itu merasa sang pengadil tak mampu mengendalikan pertandingan dengan baik, terutama ketika laga sering terjeda akibat banyak pemain yang membutuhkan perawatan.

Sebagai informasi, Macan Kemayoran gagal mengemas poin penuh kala menjamu Serdadu Tridatu setelah duo kesebelasan mencatatkan skor imbang 1-1.

Bali United lebih dulu membuka keunggulan lewat gol Mirza Mustafic pada menit ke-19. Akan tetapi, Persija balas menyeimbangkan kedudukan melalui aksi Bruno Tubarao pasca turun minum.

Hasil ini menempatkan Persija di peringkat kedua klasemen lantaran usai tertinggal 1 angka dari Borneo FC yang dominan di puncak tabel berkat perolehan 12 poin dalam 4 pertandingan.

Sementara itu, Bali United menduduki posisi 9 sebab baru mengumpulkan 6 angka dari 5 laga yang sudah dilakoni.

Pelatih Persija, Mauricio Souza, mengeluhkan banyaknya waktu terbuang akibat pemain Bali United yang kerap terjatuh di lapangan. Menurutnya, hal itu merusak tempo pertandingan. Namun, pelatih Bali United, Johnny Jansen, langsung membantah keras tuduh...

Merasa Cuma Main 45 Menit

Bicara soal pertarungan timnya dengan Bali United selepas laga, Mauricio Souza tak menampik anak-anak asuhnya memang gagal memaksimalkan sejumlah peluang, sehingga hanya bisa meraih satu angka di kandang sendiri.

Namun lebih dari itu, dia juga merasa dirugikan oleh kepemimpinan wasit yang membuat Persija serasa cuma menggulirkan selama 40-50 menir. Menurutnya, situasi ini tak cuma dialami oleh Macan Kemayoran, tetapi juga telah dikeluhkan klub-klub lain.

"Dalam pertandingan yang berdurasi 100 menit, cuma sekitar 45-50 menit bola bergulir di lapangan. Ada setidaknya delapan kali perawatan pemain, tetapi cuma diberi tambahan waktu 6 menit. Dan dari waktu 6 menit itu, tiga menitnya lagi terhenti," kata Souza frustrasi, selepas laga kontra Serdadu Tridati, Minggu (14/9/2025).

"Indinesia harus memikirkan (masalah ini). Ada 18 tim di liga utama, tetapi 16 timnya mengeluhkan perwasitan. Saya belum melihat ada perubahan. Saya justru melihat (kinerja) perwasitan memengaruhi langsung (hasil pertandingan di lapangan)," pungkasnya.

Malu pada Pemain seperti Rizky Ridho

Lebih lanjut, Mauricio Souza juga mengaku malu dengan penggawa-penggawa yang secara kapabilitas mampu bermain di Liga Eropa, layaknya Rizky Ridho.

Menurutnya, kinerja perwasitan yang dipertontonkan dalam pertandingan Persija melawan Bali United tak layak dirasakan oleh pemain-pemain berbakat.

"Jika kita terus merasa bahwa (masalah) semacam ini normal, maka ini akan terus berlanjut," kata Mauricio Souza lagi.

"Padahal kita punya sosok Ridho, dia main di Liga Indonesia dengan kapasitas yang sebenarnya bisa ke Eropa. (Melihat dia) bermain dan menyaksikan jalannya laga seperti hari ini, saya merasa malu."

Saya bahkan tidak punya tenaga lagi untuk bicara. Saya benar-benar tidak menyangka dengan apa yang kita lihat di liga ini," pungkas pelatih berusia 51 tahun.

Keluhkan Rumput JIS

Tak cuma soal wasit, pelatih Persija sebelumnya juga sempat mengeluhkan kualitas rumput Jakarta International Stadium (JIS) yang dianggap mengganggu permainan anak-anak asuhnya.

Dia bahkan mengaku melihat sendiri bola memantul dengan aneh di lapangan akibat kondisi permukaan yang kurang memadai.

"JIS adalah salah satu stadion paling indah di dunia. Tidak ada keraguan soal itu, tetapi rumputnya mengganggu permainan kami. Karena tim kami adalah tim yang mengandalkan banyak passing dan sirkulasi bola," ujar Souza dalam konferensi pers selepas laga, Minggu (14/9/2025) malam WIB.

"Saya katakan lagi, lapangannya membahayakan permainan kami. Di depan saya, saya menyaksikan sendiri beberapa kali bola memantul dengan aneh," tandasnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |