Liputan6.com, Jakarta AC Milan menunjukkan kelasnya di pekan ke-3 Serie A 2025/2026. Bermain di San Siro, Rossoneri meraih kemenangan tipis 1-0 atas Bologna pada laga yang berlangsung penuh intensitas.
Gol tunggal kemenangan Milan lahir dari kaki Luka Modric. Gelandang veteran asal Kroasia itu mencetak gol di menit ke-61, menegaskan bahwa usia tak mengurangi sinar dan pengaruhnya di lapangan.
Kemenangan ini juga mengukuhkan Modric sebagai pemain terbaik dalam laga AC Milan vs Bologna. Ia bukan hanya pencetak gol, tetapi juga motor permainan yang membuat Rossoneri tetap solid sepanjang 90 menit.
Luka Modric sang Pembeda
Pertandingan berjalan ketat sejak menit awal, dengan Bologna yang mencoba menekan lini belakang Milan. Namun, disiplin lini pertahanan membuat tuan rumah bisa bertahan dari gempuran tim tamu.
Gol kemenangan akhirnya datang dari sosok yang paling tidak disangka: Luka Modric. Gelandang berusia 40 tahun itu memulai serangan, lalu menuntaskannya sendiri dengan penyelesaian apik usai menerima umpan cut-back dari Alexis Saelemaekers.
Selain gol, Modric tampil luar biasa dengan kontribusi di berbagai aspek. Intersepsi, pressing, hingga operan progresif menjadi bukti betapa pengalaman dan visi bermainnya masih menjadi pembeda. Tak heran ia dinobatkan sebagai man of the match.
Performa Pemain Milan
Meski menang tipis, performa para pemain Milan patut diapresiasi. Mike Maignan memang tak banyak diuji lewat tembakan langsung, tetapi sempat membuat kesalahan saat membuang bola yang hampir dimanfaatkan Bologna.
Di lini belakang, Fikayo Tomori tampil solid dengan beberapa tekel penting. Matteo Gabbia dan Strahinja Pavlovic juga menjaga keseimbangan meski sesekali gagal menjaga garis pertahanan tetap rapat. Alexis Saelemaekers menjadi salah satu kunci kemenangan lewat assist yang ia berikan kepada Modric.
Adrien Rabiot yang melakoni debutnya memberi warna baru di lini tengah dengan keberanian membawa bola dan duel udara. Sementara itu, Pervis Estupinan hampir mencetak gol, tetapi usahanya hanya membentur tiang gawang. Di lini depan, Santiago Gimenez kurang tajam, gagal memanfaatkan dua peluang emas.
Energi dari Bangku Cadangan
Massimiliano Allegri juga memainkan peran penting lewat pergantian pemain. Christian Pulisic masuk dan langsung memberikan kreativitas yang selama ini kurang di lini depan Milan. Ia hampir mencetak gol solo run indah dan memberikan umpan matang untuk Gimenez, tapi gagal diselesaikan.
Ricci juga meninggalkan kesan positif lewat tembakan keras yang mengenai tiang, menunjukkan bahwa dirinya bisa menjadi opsi serius di lini tengah. Sementara itu, Nkunku hampir memberikan dampak instan lewat situasi penalti, tapi keputusan VAR membatalkan kesempatan itu.
Secara keseluruhan, kemenangan ini menjadi catatan penting bagi Milan. Ini bukan hanya karena tambahan tiga poin, tetapi juga karena sinar Luka Modric yang masih terang, menjadi inspirasi bagi rekan setim sekaligus bukti bahwa sepak bola adalah tentang kecerdasan, bukan sekadar usia.
Sumber: Sempre Milan