Liputan6.com, Jakarta - Gedung Putih mengumumkan kesepakatan perdagangan dengan China. Namun memang, sejauh ini kesepakatan tersebut belum ada rinciannya.
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent mengatakan pada hari Minggu bahwa perundingan perdagangan dengan China yang berlangsung di Jenewa selama akhir pekan sangat poduktif.
Dikutip dari CNBC, Selasa (13/5/2025), Pejabat China yang berpartisipasi dalam pertemuan tersebut juga berbicara positif. Wakil Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok He Lifeng mengatakan pertemuan tersebut mencapai kemajuan substansial dan mencapai konsensus penting.
“Kedua pihak sepakat untuk membentuk mekanisme konsultasi mengenai masalah perdagangan dan ekonomi,” kata Lifeng.
Konflik perang dagang yang memicu gejolak pasar global ini bermula dari pengumuman Presiden AS Donald Trump pada awal April 2025 tentang rencana pengenaan tarif baru terhadap produk asal China senilai USD 60 miliar.
Sebenarnya pengenaan tarif ini tidak hanya ke China tetapi sejumlah negara lainnya. Setidaknya ada ratusan negara lain yang terkena tarif Trump hingga 20%.
Berikut kronologi perang tarif AS–China sejak awal April hingga tercapainya kesepakatan:
3 April 2025 – Trump Ancam Tarif Baru
Presiden Donald Trump menyatakan AS akan mengenakan tarif 20% atas lebih dari 1.300 produk asal China, termasuk peralatan medis, elektronik, dan komponen industri, dengan alasan melindungi kekayaan intelektual AS dan menekan defisit perdagangan. Pengumuman ini memicu kekhawatiran akan dimulainya babak baru perang dagang.
8 April 2025 – China Balas Ancaman
Trump memberlakukan tarif bea masuk sebesar 50% atas barang-barang China jika Pemerintah Beijing tidak menarik kembali rencana tarif balasannya. Jika diberlakukan, perusahaan-perusahaan AS yang membawa barang-barang tertentu dari China dapat menghadapi pajak sebesar 104%.
China menanggapi dengan daftar tarif balasan terhadap produk AS senilai USD 50 miliar, termasuk kedelai, pesawat, mobil, dan produk pertanian lainnya. Beijing menyatakan tidak menginginkan perang dagang, namun “tidak akan tinggal diam”.
9 April 2025 - Trump Naikkan Tarif 104%, China Balas Dendam 84%
China kembali membalas kebijakan tarif impor yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump. China menaikkan tarif impor barang AS hingga lebih dari 80%.
Menurut keterangan Kantor Komisi Tarif Dewan Negara yang dikutip dari CNBC, Rabu (9/12/2025), tarif atas barang-barang AS yang masuk ke China akan naik menjadi 84% dari 34% mulai 10 April 2025.
Kenaikan ini dilakukan sebagai respons terhadap kenaikan tarif AS terbaru atas barang-barang China hingga lebih dari 100% yang dimulai pada tengah malam ini.
10 April 2025 - Tarif 104% Trump Hantam China, Beijing Balas Serang Balik Tarif 84%
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 9 April 2025 resmi memberlakukan tarif impor sebesar 104% terhadap barang-barang asal China. Langkah Donald Trump ini dilakukan setelah China menerapkan tarif impor sebesar 34% untuk produk-produk AS.
Menurut keterangan Kantor Komisi Tarif Dewan Negara yang dikutip dari CNBC, Rabu (9/12/2025), tarif atas barang-barang AS yang masuk ke China akan naik menjadi 84% dari 34% mulai 10 April 2025.
Perang dagang makin panas. Amerika Serikat (AS) dan China saling balas menaikkan tarif impor. Terbaru, pada Rabu waktu setempat Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan menaikkan tarif untuk barang impor dari China menjadi 125%.
Pernyataan Donald Trump ini menanggapi China yang menaikkan tarif impor barang AS menjadi 84%.
12 April April 2025 – China Balas Trump Lagi, Tarif Impor Barang dari AS Naik Jadi 125% Mulai 12 April
China kembali membalas tarif timbal balik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan menaikkan tarif impor atas barang-barang AS menjadi 125% dari 84%. Hal ini diungkap oleh Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
“Bahkan jika AS terus mengenakan tarif yang lebih tinggi, itu tidak akan lagi masuk akal secara ekonomi dan akan menjadi lelucon dalam sejarah ekonomi dunia,” tulis Komisi Tarif Bea Cukai China, dikutip dari CNBC, Jumat (11/4/2025).