Luka Modric Ungkap Momen Paling Berkesan di Real Madrid

2 months ago 10

Liputan6.com, Jakarta Luka Modric telah resmi meninggalkan Real Madrid setelah 13 tahun penuh kejayaan. Dalam momen perpisahannya, ia mengungkapkan beberapa kenangan yang paling berkesan sepanjang kariernya di klub tersebut.

Modric menyebut bahwa sulit memilih satu momen terbaik selama berseragam Los Blancos. Namun, ada satu yang tak pernah ia lupakan: La Decima atau gelar Eropa ke-10.

Bagi gelandang asal Kroasia itu, La Decima adalah titik awal segalanya. Momen itu menjadi simbol kebangkitan dan dominasi Real Madrid di Eropa.

Tak hanya itu, Modric juga bicara tentang bagaimana ia ingin dikenang oleh publik. Ia berharap dikenang bukan hanya karena prestasi, tapi juga karena karakternya sebagai pribadi dan pemain.

La Decima, Titik Awal Kejayaan

Modric mengenang La Decima sebagai momen paling spesial dalam kariernya di Madrid. Ia menyebut momen itu sebagai awal dari era keemasan klub dalam 12 hingga 13 tahun terakhir.

“Sulit untuk memilih satu momen di antara begitu banyak kenangan berharga yang saya alami di sini, tapi saya selalu menyoroti dan ingin mengenang La Decima, karena dari situlah semuanya bisa dibilang dimulai," kata Modric kepada Realmadrid TV.

"Dominasi selama 12 atau 13 tahun terakhir bermula dari sana — sebuah periode luar biasa dengan enam gelar Liga Champions dalam 10 tahun. Saya selalu menyebut La Decima karena itu sangat mengesankan, dan cara kami memenangkannya benar-benar mencerminkan apa arti dari Real Madrid: tidak pernah menyerah dan selalu percaya sampai akhir. Kami melakukannya, dan di laga itu kami membuktikannya.

“Saya juga akan selalu mengingat perayaan di Cibeles. Itu adalah momen yang sangat indah dan tak terlupakan bagi semua madridista, karena angka 10 memang spesial. Bagi saya pribadi, itu juga angka yang istimewa. Saat saya mengingat perayaan itu, saya selalu tersenyum.”

Bagaimana Modric Ingin Dikenang

Luka Modric tidak pernah memikirkan secara khusus bagaimana ia ingin dikenang. Ia menyerahkan semuanya kepada para penggemar dan orang-orang yang mencintai sepak bola.

Namun, ia punya satu harapan sederhana. Ia ingin dikenang sebagai pribadi yang baik dan pemain yang selalu menghormati semua pihak.

“Saya tidak pernah memikirkan bagaimana saya ingin dikenang," tegasnya.

"Namun, bagaimana pun orang ingin mengingat saya: sebagai orang baik, pertama-tama. Dan sebagai pemain yang selalu memberikan segalanya, yang menghormati semua orang — lawan, rekan satu tim, dan penggemar; sebagai pemain yang selalu memberikan segalanya untuk Real Madrid."

Read Entire Article
Bisnis | Football |