Liputan6.com, Jakarta Duel menarik akan tersaji di Etihad Stadium ketika Manchester City menjamu Napoli pada matchday 1 fase liga Liga Champions 2025/2026, Jumat (19/9/2025) pukul 02.00 WIB. Ini bukan hanya soal pertemuan jagoan Inggris dan juara Italia, tapi juga momen emosional bagi Kevin De Bruyne yang kembali ke Etihad sebagai lawan.
Gelandang Belgia itu meninggalkan City pada musim panas lalu setelah sepuluh tahun penuh trofi, lalu bergabung dengan Napoli. Kini, hanya beberapa pekan berseragam biru langit dari Italia, ia sudah harus menghadapi mantan klubnya di pentas Eropa.
Selain kisah kembalinya De Bruyne, laga ini juga menghadirkan catatan menarik dari sejarah pertemuan kedua tim. City dan Napoli sudah saling bentrok empat kali di fase grup sebelumnya, dengan rekor yang relatif seimbang. Kini, keduanya akan kembali saling menguji kekuatan dengan misi penting di awal musim Liga Champions.
Rekor Pertemuan dan Catatan Penting
Sejauh ini, Manchester City dan Napoli sudah pernah empat kali bertemu di Liga Champions. Pada musim 2011/12, duel di Manchester berakhir imbang 1-1 sebelum Napoli menang 2-1 di kandang. Enam tahun kemudian, City membalas dengan kemenangan 2-1 di Etihad dan 4-2 di Naples.
City juga punya catatan bagus saat menjamu tim Italia. Dari sembilan laga kandang, mereka hanya sekali kalah (menang 4, imbang 4). Musim lalu, pasukan Pep Guardiola juga membuka Liga Champions dengan lawan asal Italia, Inter Milan, meski kala itu hanya berakhir 0-0.
Di sisi lain, Napoli justru membawa rekor minor saat melawat ke Inggris. Dari sepuluh laga tandang, mereka tak pernah menang (imbang 3, kalah 7). Catatan itu menjadi pekerjaan rumah besar bagi Partenopei di Etihad.
Kondisi Manchester City
Bagi City, musim ini menjadi musim ke-15 beruntun tampil di Liga Champions. Sejak 2011/12, mereka selalu lolos ke fase grup dan dalam 12 musim terakhir selalu menembus babak gugur. Namun, hasil musim lalu sedikit mengecewakan setelah mereka tersingkir oleh Real Madrid di babak play-off knockout dengan agregat 2-6.
Meski begitu, City biasanya selalu tampil meyakinkan di laga pembuka. Dalam enam matchday 1 terakhir, mereka menang lima kali dan hanya sekali imbang. Catatan kandang mereka di fase grup juga luar biasa: tak terkalahkan dalam 21 laga terakhir (menang 18, imbang 3), dengan 13 di antaranya berakhir minimal tiga gol.
Erling Haaland masih menjadi senjata utama. Striker Norwegia itu sudah mengoleksi 49 gol dalam 48 laga Liga Champions. Jika mencetak satu gol lagi, ia akan jadi pemain kesepuluh yang mencapai 50 gol, berpeluang memecahkan rekor Ruud van Nistelrooy yang butuh 62 pertandingan.
Napoli dan Kembalinya De Bruyne
Napoli datang dengan status juara Serie A 2024/25, sekaligus kembalinya mereka ke Liga Champions setelah absen satu musim. Ini menjadi partisipasi kesembilan mereka di kompetisi elit Eropa, dengan pencapaian terbaik saat menembus perempat final pada 2022/23.
Di laga pembuka, Napoli juga punya tradisi apik. Dalam delapan laga pembuka sebelumnya, mereka hanya sekali kalah (menang 5, imbang 2). Di tiga partisipasi terakhir, Partenopei bahkan selalu mengawali dengan kemenangan.
Cerita besar tentu soal Kevin De Bruyne. Setelah sepuluh tahun di Manchester City dengan torehan enam gelar Premier League dan satu trofi Liga Champions (2023), ia memilih tantangan baru di Napoli. Kehadirannya di lini tengah jelas menambah kekuatan tim Italia itu.
Napoli juga punya rekor positif di fase grup belakangan ini: hanya kalah tiga kali dari 18 laga terakhir (menang 11, imbang 4), serta mampu mencetak gol di 15 dari 16 pertandingan. Dengan tambahan sosok De Bruyne, mereka berharap bisa mematahkan kutukan tak pernah menang di tanah Inggris.
Sumber: UEFA.com