Liputan6.com, Jakarta Manchester City membuka perjalanan mereka di Liga Champions 2025/2026 dengan hasil meyakinkan. Menjamu Napoli di Etihad Stadium pada matchday 1, The Citizens menang 2-0 berkat gol Erling Haaland dan Jeremy Doku.
Laga ini sempat berjalan ketat, tapi arah permainan berubah setelah Napoli kehilangan Giovanni Di Lorenzo yang dikartu merah pada menit ke-21. Antonio Conte pun terpaksa melakukan perubahan cepat, termasuk menarik keluar Kevin De Bruyne yang untuk pertama kalinya kembali ke Etihad sebagai lawan.
Dengan keunggulan jumlah pemain, City tampil lebih dominan. Gol Haaland di menit ke-56 dan Doku sembilan menit berselang memastikan kemenangan bersih bagi tim asuhan Josep Guardiola, sekaligus menegaskan status mereka sebagai salah satu favorit juara musim ini.
Haaland Pecahkan Rekor, Foden Jadi Bintang
Erling Haaland kembali mencatatkan namanya dalam sejarah Liga Champions. Sundulannya pada menit ke-56 tak hanya membuka skor, tapi juga menjadikannya pemain tercepat yang mencapai 50 gol di kompetisi ini—dalam 49 pertandingan. Guardiola tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya.
“Apa yang bisa saya katakan? Angkanya sudah bicara. Kami beruntung memilikinya dan hanya bisa memberinya selamat karena dia berada sejajar dengan Ruud van Nistelrooy, Robert Lewandowski, Cristiano Ronaldo, dan Lionel Messi. Erling ada di sana. Dalam hal gol, dia luar biasa,” ucap Guardiola.
Tak hanya Haaland, Phil Foden juga mencuri perhatian. Satu assist brilian darinya menghasilkan gol pembuka, dan performanya membuatnya dinobatkan sebagai Player of the Match oleh UEFA. “Melawan pertahanan solid, dia luar biasa dalam menemukan ruang dan menjadi ancaman gol,” tulis UEFA Technical Observer Group.
Malam Sulit De Bruyne dan Perubahan Conte
Kepulangan Kevin De Bruyne ke Etihad ternyata tidak berjalan manis. Conte harus menariknya keluar di menit ke-26 untuk menutup lubang di lini belakang setelah kartu merah Di Lorenzo. Tanpa gelandang kreatif itu, Napoli kesulitan membangun serangan dan lebih banyak bertahan.
Kiper Vanja Milinkovic-Savic sempat menjadi pahlawan di babak pertama dengan serangkaian penyelamatan, tapi gawangnya akhirnya jebol juga oleh tekanan City yang tak kunjung reda. Conte pun hanya bisa melihat timnya bertahan dengan sepuluh orang hingga akhir laga.
Kemenangan ini menegaskan keunggulan City dalam memanfaatkan situasi. Mereka sabar, disiplin, dan tajam ketika peluang datang. Napoli, meski kalah, tetap menunjukkan ciri khas tim Conte: berjuang hingga akhir meski dalam kondisi sulit.
Guardiola Puas, City Raih Modal Penting
Bagi Guardiola, kemenangan ini terasa spesial mengingat lawan yang dihadapi. “Tim Italia luar biasa dalam bertahan. Saya sudah menghadapi mereka berkali-kali. Ketangguhan dan fokus mereka... saya sangat mengagumi itu. Saya sangat puas. Ini pekan yang berat [usai melawan Manchester United pada Minggu], dan kami punya tantangan besar di hari Minggu nanti [kontra Arsenal], tapi kami akan datang dengan perasaan yang bagus,” ujarnya.
Guardiola juga menyinggung masa depan Haaland yang disebut-sebut berpotensi jadi top skor sepanjang masa Liga Champions. “Dalam ritme ini, ya. Dia akan bermain sepuluh tahun lagi, dua belas tahun,” katanya yakin.
City kini menatap laga selanjutnya dengan modal tiga poin penuh dan rasa percaya diri tinggi. Napoli harus segera bangkit, sementara Etihad sekali lagi membuktikan diri sebagai benteng yang tak mudah diruntuhkan.
Sumber: UEFA.com