Manchester United Kalah di Final Liga Europa, Masa Depan Ruben Amorim Terjamin?

9 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Kendati badai kritik terus menghantam, Manchester United memberikan sinyal kuat dukungan terhadap Ruben Amorim. Petinggi Old Trafford dilaporkan telah mengambil keputusan tegas untuk tetap mempertahankan sang pelatih, bahkan jika Setan Merah menelan kekalahan dalam laga puncak Liga Europa melawan Tottenham Hotspur pada 22 Mei mendatang.

Keputusan ini muncul di tengah inkonsistensi luar biasa yang ditunjukkan oleh skuad United. Pada akhir pekan lalu, pasukan Amorim harus menanggung derita kekalahan ke-17 mereka di kancah Liga Premier setelah dibungkam 0-2 oleh West Ham United.

Kontras tajam terlihat antara performa domestik yang memprihatinkan dengan penampilan memukau di kompetisi Eropa. United tampil tak terkalahkan dalam 14 pertandingan Liga Europa dengan sembilan kemenangan dan lima hasil seri, sebuah statistik yang menunjukkan potensi sesungguhnya skuad ini.

Meski tekanan terus menggunung, manajemen klub tetap menunjukkan keyakinan pada visi jangka panjang Amorim. Final melawan Spurs pekan depan menjadi peluang emas bagi United untuk mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan, sekaligus meredam kritik dengan trofi bergengsi.

Manchester United Tetap Setia pada Ruben Amorim

Dalam laporan eksklusif, The Guardian mengungkap komitmen kuat petinggi Manchester United terhadap Ruben Amorim. Keputusan tegas telah diambil bahwa sang pelatih Portugal akan tetap memimpin, bahkan jika Setan Merah gagal mengangkat trofi Liga Europa dalam laga puncak mendatang.

Pertimbangan manajemen tak lepas dari konteks penting karena Amorim baru mengambil alih kendali pada November 2024, mewarisi skuad yang berantakan dan disfungsional dari era Erik ten Hag. Pelatih berusia 40 tahun ini praktis menjadi "pemadam kebakaran" di tengah situasi krisis Old Trafford.

Minimnya dukungan transfer semakin mempersulit tugasnya. Hanya bek sayap muda Patrick Dorgu yang didatangkan pada jendela transfer Januari, sementara dua pemain kunci, yaitu Antony dan Marcus Rashford, justru dilepas dengan status pinjaman di musim dingin.

Meski tak dapat disangkal bahwa gaya permainan kaku Amorim belum sepenuhnya diresapi skuad, penilaian objektif mengharuskan kita melihat gambaran lebih besar. Ancaman United finis di posisi terendah ke-17 memang mengkhawatirkan, namun manajemen klub tampaknya melihat lebih jauh dari sekadar hasil jangka pendek.

Dukungan pada Amorim Harus Lebih

Revolusi di Manchester United di bawah arahan pemilik bersama Sir Jim Ratcliffe memasuki fase krusial. Taipan bisnis yang kini mengendalikan operasi sepakbola klub telah menetapkan visi jelas dengan membuat keputusan lebih cerdas di balik layar untuk memetik hasil di lapangan hijau.

Komitmennya mempertahankan Ruben Amorim menghadirkan teka-teki menarik. Ratcliffe tentu harus memiliki keyakinan mendalam bahwa pelatih Portugal ini memang sosok tepat untuk proyek jangka panjang. Jika tidak, dia berisiko terjebak dalam siklus kesalahan yang sama persis seperti yang terjadi dengan Erik ten Hag.

Kisah Ten Hag menjadi pelajaran berharga. Pelatih Belanda itu hampir kehilangan jabatan di penghujung musim 2023/2024, namun kemenangan dramatis di final Piala FA melawan Manchester City berhasil menyelamatkan kariernya. Alih-alih membuahkan sukses, Ten Hag diberi pendanaan besar pada musim panas 2024 namun tetap dipecat pada Oktober setelah gagal menunjukkan performa meyakinkan.

Implikasi finansial dari keputusan ini tidak bisa diremehkan. Mengalokasikan dana signifikan kepada Amorim hanya untuk kemudian memberhentikannya akan menjadi pukulan telak bagi stabilitas keuangan klub. Sumber daya berharga yang seharusnya bisa dimanfaatkan secara optimal oleh pelatih yang lebih tepat.

Read Entire Article
Bisnis | Football |