Media Uzbekistan Bocorkan Alasan Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia

9 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih asal Uzbekistan, Timur Kapadze, dilaporkan menolak tawaran dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk melatih Timnas Indonesia. Penolakan ini terungkap setelah media Uzbekistan membocorkan detail negosiasi yang gagal. Kejadian ini terjadi pada awal Desember 2025, menyusul kunjungan Kapadze ke Jakarta pada November sebelumnya.

Sumber dari media Uzbekistan, Upl.Uz, menyebutkan bahwa Kapadze enggan menerima tawaran tersebut karena PSSI hanya menawarinya posisi sebagai pelatih Timnas U-23, bukan tim senior. Selain itu, PSSI juga membebankan target berat untuk meloloskan Garuda Muda ke Olimpiade 2028. Target ini mengharuskan Timnas U-23 mencapai tiga besar di Piala Asia U-23 2028.

Negosiasi antara PSSI dan Timur Kapadze, yang sempat memicu spekulasi luas di Indonesia, akhirnya kandas. Setelah penolakan tersebut, Kapadze dengan cepat menyepakati kontrak dengan klub Uzbekistan, FC Navbahor, dan mulai memimpin latihan pada 1 Desember 2025. Peristiwa ini mengakhiri harapan banyak pihak yang menginginkan Kapadze melatih skuad Garuda.

Tawaran PSSI untuk Timnas U-23 dan Target Ambisius

PSSI dikabarkan hanya mengajukan tawaran kepada Timur Kapadze untuk posisi pelatih Timnas Indonesia U-23. Informasi ini pertama kali diungkap oleh media Uzbekistan, Upl.Uz, yang menyatakan bahwa otoritas sepak bola Indonesia menginginkan Kapadze untuk tim Olimpiade nasional. Tawaran ini berbeda dengan ekspektasi publik yang berharap Kapadze akan menukangi tim senior.

Lebih lanjut, PSSI juga menyertakan target yang sangat ambisius dalam tawaran tersebut. Kapadze diharapkan mampu meloloskan Timnas U-23 Indonesia ke Olimpiade 2028 yang akan diselenggarakan di Los Angeles, Amerika Serikat. Untuk mencapai target ini, Timnas U-23 harus menembus posisi tiga besar pada ajang Piala Asia U-23 2028.

Target lolos Olimpiade 2028 ini menjadi salah satu poin krusial dalam negosiasi. Meskipun Kapadze memiliki rekam jejak mentereng di level U-23, termasuk membawa Uzbekistan U-23 ke final Piala Asia U-23 2024, beban target tersebut disinyalir menjadi pertimbangan besar baginya. Kapadze sendiri sebelumnya telah mundur dari Timnas Uzbekistan setelah kedatangan Fabio Cannavaro.

Penolakan Kapadze dan Pilihan Bergabung dengan Navbahor

Media Uzbekistan, Upl.Uz, secara eksplisit melaporkan bahwa Timur Kapadze menolak tawaran PSSI untuk melatih tim Olimpiade atau Timnas U-23. Penolakan ini menjadi penyebab utama kegagalan negosiasi yang sempat berlangsung intensif. Kabar ini sekaligus mengklarifikasi spekulasi yang berkembang di media massa Indonesia.

Setelah menolak pinangan dari PSSI, Kapadze tidak butuh waktu lama untuk menemukan pelabuhan baru dalam karier kepelatihannya. Pelatih berusia 44 tahun itu langsung menyepakati kontrak dengan salah satu klub Liga Uzbekistan, FC Navbahor. Keputusan ini diumumkan secara resmi pada 1 Desember 2025, menandai babak baru bagi Kapadze.

Kapadze bahkan sudah mulai memimpin sesi latihan bersama FC Navbahor sejak awal Desember 2025. Pilihan Kapadze untuk kembali melatih di level klub, khususnya di negaranya sendiri, menunjukkan prioritas dan preferensinya saat ini. Hal ini juga sekaligus menutup pintu bagi PSSI untuk kembali mendekatinya dalam waktu dekat.

Kunjungan Awal dan Komunikasi yang Belum Final

Sebelum rumor penolakan ini mencuat, Timur Kapadze sempat mengunjungi Jakarta pada November 2025. Kunjungan tersebut sontak memicu spekulasi bahwa ia sedang dalam negosiasi lanjutan dengan PSSI. Namun, Kapadze sendiri kala itu mengklarifikasi bahwa kunjungannya hanya untuk berlibur dan belum ada tawaran resmi yang mendalam dari PSSI.

Kapadze mengakui adanya komunikasi awal dengan PSSI, namun ia menegaskan bahwa pembicaraan tersebut masih dalam tahap penjajakan dan belum menjurus pada kesepakatan konkret. Pernyataan ini sejalan dengan laporan media Uzbekistan yang menyebutkan bahwa PSSI baru mengajukan proposal untuk tim U-23.

Situasi ini menggambarkan dinamika bursa pelatih Timnas Indonesia yang kerap diwarnai dengan berbagai spekulasi. Meskipun PSSI berupaya mencari sosok pelatih berpengalaman, tawaran yang diberikan harus sesuai dengan ambisi dan visi pelatih yang bersangkutan. Kasus Timur Kapadze menjadi contoh bagaimana perbedaan visi dapat menggagalkan sebuah kesepakatan.

Read Entire Article
Bisnis | Football |