Mohamed Salah, Piala Afrika, dan Potensi Absen Perkuat Liverpool 7 Pertandingan

2 weeks ago 19

Liputan6.com, Jakarta Mohamed Salah menjadi pusat perhatian jelang berlangsungnya Piala Afrika 2025 di Maroko. Liverpool dilaporkan masih terus melakukan komunikasi intensif dengan Federasi Sepak Bola Mesir terkait waktu pasti pelepasan sang penyerang. Situasi ini menjadi penting karena kalender turnamen bertabrakan dengan periode tersibuk Premier League, terutama saat laga-laga krusial pengujung tahun.

Jika mengikuti jadwal resmi Piala Afrika, Salah berpotensi absen panjang hingga tujuh pertandingan bila Timnas Mesir melaju jauh, termasuk fase gugur. Kondisi tersebut membuat Liverpool harus mempersiapkan skenario rotasi agresif atau bahkan penyesuaian taktik untuk menjaga stabilitas performa di tengah kompetisi ketat. Pasalnya, sang kapten Timnas Mesir tetap menjadi pemain kunci bagi Liverpool dalam urusan produktivitas.

Di sisi lain, Mesir berharap Salah dapat mengikuti fase persiapan penuh, termasuk pertandingan uji coba sebelum turnamen. Situasi ini membuat negosiasi berjalan lebih kompleks karena klub dan negara memiliki kepentingan berbeda yang sama-sama krusial.

Mohamed Salah Absen, Liverpool Terancam Krisis Opsi di Momen Krusial

Turnamen Piala Afrika akan dibuka pada 21 Desember 2024 dengan Mesir langsung bertemu Zimbabwe sehari berselang, lalu menghadapi Afrika Selatan dan Angola di fase grup. Kompetisi berlanjut hingga partai final pada 18 Januari 2026. Artinya, jika Mesir melaju hingga laga puncak, Salah baru bisa kembali memperkuat Liverpool pada 24 Januari untuk laga kontra Bournemouth.

Jadwal tersebut membuat Liverpool harus melewati sejumlah laga penting, termasuk pertandingan tandang menghadapi Tottenham dan Arsenal yang tidak jarang menentukan arah persaingan papan atas. Persoalan makin pelik karena Mesir berharap Salah ikut pertandingan uji coba melawan Nigeria pada 14 Desember sehingga ia kemungkinan besar tidak akan turun dalam laga Liverpool kontra Brighton pada 13 Desember.

Federasi sepak bola Mesir melalui pernyataan resmi masih membuka dialog dengan pihak klub. “Kami masih melakukan kontak dengan Liverpool dan Manchester City saat ini untuk masalah ini,” kata Direktur Timnas Mesir, Ibrahim Hassan. Sementara itu, Mohamed Salah sempat tampil penuh ketika Mesir kalah dari Uzbekistan di Uni Emirat Arab, tetapi kemudian diputuskan untuk diistirahatkan jelang laga kontra Cape Verde, sebuah keputusan yang menjadi kabar positif bagi Liverpool.

Mohamed Salah: Kontribusi Besar, Ambisi Lebih Besar

Meski belum menemukan performa terbaik seperti musim lalu saat mencetak 34 gol di semua kompetisi, Mohamed Salah tetap menjadi tumpuan utama baik di klub maupun tim nasional. Pengalamannya sebagai poros serangan, pemimpin lapangan, serta tingkat konsistensi menjadikannya figur tak tergantikan dalam skuad The Pharaohs.

Mesir sendiri terakhir kali menjuarai Piala Afrika pada 2010, dan sejak saat itu, mereka tidak lagi berhasil mengangkat trofi meski memegang rekor juara terbanyak. Salah dua kali membawa Mesir mencapai final, yakni pada 2017 dan 2021, tetapi keduanya berakhir dengan kegagalan meraih gelar. Ambisi pribadi dan kolektif tentu menjadi dorongan kuat bagi Salah untuk tampil penuh sejak awal.

Pada akhirnya, keputusan mengenai jadwal pelepasan harus mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan klub dan kepentingan nasional. Liverpool membutuhkan Salah untuk menjaga ritme kompetitif, tetapi Mesir melihat dirinya sebagai elemen kunci dalam misi mengakhiri penantian panjang gelar.

Siapa yang akan mendapat prioritas? Jawabannya mungkin akan menentukan arah musim bagi dua institusi besar dalam sepak bola ini.

Sumber: Evening Standard

Klasemen Premier League/Liga Inggris

Read Entire Article
Bisnis | Football |