Liputan6.com, Jakarta Pesan perpisahan Theo Hernandez setelah pindah ke Arab Saudi dikabarkan membuat manajemen AC Milan jengkel.
Musim panas 2025 menjadi momen perpisahan antara AC Milan dan Theo Hernandez. Bek asal Prancis itu resmi bergabung dengan klub Arab Saudi, Al Hilal, setelah menerima tawaran dari tim besutan Simone Inzaghi tersebut.
Theo dilepas dengan mahar sekitar 25 juta euro, menyusul masa baktinya yang hanya tersisa satu musim di San Siro. Keputusan ini dianggap realistis oleh pihak klub demi menghindari kehilangan pemain secara gratis di tahun berikutnya.
Selama enam musim membela panji Rossoneri, Theo menjadi andalan utama di lini pertahanan. Ia memainkan peran vital saat Milan memenangkan gelar Serie A pada musim 2021/2022 dan trofi Supercoppa Italiana.
Kenangan Manis dan Ucapan Terima Kasih dalam Pesan Perpisahan Theo
Setelah kepindahannya resmi diumumkan, Theo Hernandez menyampaikan pesan perpisahan melalui akun Instagram pribadinya. Dalam unggahan tersebut, ia mengenang semua momen terbaiknya bersama AC Milan.
Ia menuliskan betapa ia mencintai setiap detik kebersamaannya dengan Rossoneri, mulai dari hari pertama mengenakan seragam merah-hitam hingga malam-malam kemenangan penting. Gelar Serie A 2021/22 dan Supercoppa Italiana menjadi sorotan utama dalam kenangan yang dibagikannya.
Selain itu, Theo menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh rekan setimnya, para pelatih yang pernah menanganinya, dan sosok penting klub seperti Paolo Maldini. Ia juga menyampaikan penghormatan yang tulus kepada para suporter yang selama ini memberinya dukungan penuh.
Sindiran Halus Theo Soal Visi Klub yang Berbeda
Namun, pesan perpisahan tersebut tak hanya berisi nostalgia dan apresiasi. Dalam paragraf-paragraf berikutnya, Theo melontarkan pernyataan yang bernada kritis terhadap manajemen AC Milan.
Ia menyebut bahwa keputusan untuk pergi bukanlah keinginannya sepenuhnya, melainkan konsekuensi dari arah klub yang sudah tak lagi selaras dengan ambisi pribadinya. Pernyataan ini memberikan kesan bahwa hubungan antara sang pemain dan manajemen tidak berakhir secara ideal.
“Arah yang diambil klub dan beberapa keputusan terbaru tidak mencerminkan nilai-nilai maupun ambisi yang membawa saya ke sini. Inilah saatnya untuk menutup satu babak dan membuka babak baru yang berbeda, tetapi sama pentingnya bagi saya.” Kalimat ini memicu spekulasi luas soal dinamika internal yang terjadi sebelum transfer terjadi.
Reaksi Panas dari Manajemen Milan
Pernyataan tersebut rupanya tidak diterima dengan baik oleh jajaran petinggi AC Milan. Para direktur Rossoneri merasa kesal dengan sindiran Theo dalam pesan perpisahannya.
Hal ini diklaim oleh Gazzetta dello Sport. Manajemen Milan menganggap komentar tersebut tidak mencerminkan kenyataan.
Menurut laporan tersebut, Milan sangat kecewa karena mereka merasa selalu membela Theo di masa-masa sulit musim lalu. Khususnya ketika performa buruk sang bek mencerminkan kesulitannya di luar lapangan.
Theo sebelumnya sempat dikaitkan dengan Juventus. Ia juga sempat disebut bakal cabut ke Atletico Madrid sebelum akhirnya membuka diri untuk menerima pinangan Al Hilal.
(Gazzetta dello Sport)