Pindah ke Chelsea Jadi Blunder Besar? Garnacho Kini Tersingkir dari Skuad Utama

2 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Keputusan Alejandro Garnacho meninggalkan Manchester United kini tampak berbalik menjadi langkah keliru. Pemain Argentina itu bergabung dengan Chelsea pada musim panas lalu setelah tersingkir dari rencana pelatih Ruben Amorim di Old Trafford. Namun, hingga kini ia baru mencatat empat kali tampil sebagai starter di bawah asuhan Enzo Maresca.

Pada laga terakhir di Liga Champions melawan Ajax, Garnacho bahkan tidak dimainkan sama sekali. Meski Maresca menggunakan seluruh jatah lima pergantian pemain, nama Garnacho tetap bertahan di bangku cadangan sepanjang laga. Keputusan itu terasa ironis karena sang pelatih justru memberi kesempatan kepada enam pemain muda lainnya.

Kondisi tersebut membuat banyak pihak menilai Garnacho kini berada dalam posisi sulit di Stamford Bridge. Harapannya untuk menjadi pemain inti tampak semakin jauh dari kenyataan.

Promosi 1

Konflik di MU Jadi Awal Kejatuhan

Garnacho sebenarnya sempat menjadi bintang muda yang menjanjikan di Manchester United. Ia berhasil menembus skuad utama dan sering menjadi pembeda di sektor sayap. Namun, hubungannya dengan Amorim memburuk setelah dirinya dicadangkan dalam final Liga Europa musim lalu.

Pemain berusia 21 tahun itu kemudian mengkritik pelatihnya secara terbuka, dan manajemen klub memintanya mencari tim baru. Dari beberapa tawaran yang datang, termasuk dari Napoli, Arsenal, Tottenham, dan bahkan Bayern Munchen, tapi Garnacho memilih Chelsea sebagai tujuan utama.

Sayangnya, langkah tersebut belum membawa hasil positif. Di dua penampilan awalnya di Premier League, performa Garnacho dianggap belum konsisten. Saat menghadapi Nottingham Forest, ia bahkan diganti di babak pertama setelah mendapat teguran keras dari rekan setimnya, Pedro Neto.

Belum Ada Tanda-Tanda Jadi Pemain Kunci

Meski kariernya di Chelsea masih dalam tahap awal, situasinya tidak menjanjikan. Garnacho tampak kesulitan menyesuaikan diri dengan gaya permainan Maresca yang menuntut pergerakan taktis dan kedisiplinan posisi tinggi.

Dengan banyaknya pemain muda yang bersaing di lini depan, peluang Garnacho untuk mendapatkan menit bermain reguler semakin menipis. Ia kini harus bekerja keras membuktikan dirinya layak mendapat kepercayaan lebih.

Seandainya Garnacho bertahan di Manchester United dan memperbaiki hubungannya dengan Amorim, peluang tampilnya di Premier League bisa jadi jauh lebih besar. Kini, di tengah ketatnya persaingan skuad Chelsea, masa depannya di London tampak tidak semulus yang dibayangkan.

Read Entire Article
Bisnis | Football |