Segini Biaya yang Harus Dibayar MU Jika Inginkan Tanda Tangan Angelo Stiller

Liputan6.com, Jakarta Manchester United kembali dikaitkan dengan gelandang asal Jerman, Angelo Stiller, dan kabar baiknya, ada klausul pelepasan dalam kontraknya yang bisa membuka peluang transfer lebih mudah bagi Setan Merah.

Selama bursa transfer musim panas lalu, nama Stiller sudah sempat muncul di daftar incaran United. Ia disebut sebagai salah satu kandidat untuk memperkuat lini tengah bersama Carlos Baleba dan Adam Wharton. Namun, pihak INEOS selaku pemilik baru klub memilih untuk bersabar dan menunda perekrutan gelandang anyar hingga tahun 2026.

Meski demikian, rumor mengenai ketertarikan United terhadap Stiller belum juga mereda. Jurnalis Graeme Bailey bahkan menyebut bahwa pemain VfB Stuttgart itu masih berada di radar klub untuk proyek jangka menengah mereka.

Kabar terbaru datang dari jurnalis Florian Plettenberg yang melaporkan bahwa Stiller bisa ditebus dengan harga sekitar £43 juta pada 2026. Namun, informasi lain dari Ben Jacobs justru mengungkap bahwa nilai klausul pelepasan sang pemain sedikit lebih rendah, yakni £35 juta atau sekitar €40 juta.

Dalam wawancaranya di kanal The United Stand, Jacobs menjelaskan detail menarik di balik klausul tersebut:

“Klausul rilis itu aktif pada tahun 2026 dengan nilai £35 juta atau €40 juta. Satu hal yang perlu dicatat, Stuttgart punya hak untuk membeli kembali klausul tersebut dengan biaya €2 juta. Jika mereka melakukannya, tentu harga Stiller di pasaran akan naik,” jelas Jacobs.

Ia juga menambahkan bahwa belum ada indikasi transfer akan terjadi pada Januari mendatang, karena semua pihak tampaknya menunggu waktu yang lebih tepat.

“Beberapa pemain mungkin memilih untuk bersabar sebelum pindah. Tapi klub seperti Manchester United selalu jadi pengecualian. Ada pemain yang mungkin langsung mengatakan ‘ya’ karena percaya pada proyek jangka panjang mereka,” tambahnya.

Nama Ruben Amorim, manajer anyar Manchester United, juga menjadi faktor penting dalam rencana perekrutan Stiller. Sejak masa pramusim, Amorim menekankan pentingnya kecepatan, intensitas, dan energi di lini tengah, sesuatu yang selama ini kerap menjadi kelemahan United.

Stiller, yang kerap dibandingkan dengan Declan Rice karena gaya bermainnya, dikenal sebagai salah satu gelandang paling progresif di Eropa dalam hal operan vertikal dan transisi cepat. Ia juga memiliki kemampuan membaca permainan yang tajam serta mobilitas tinggi untuk menopang sistem tekanan tinggi ala Amorim.

Menariknya, di Stuttgart, Stiller sudah terbiasa bermain dalam formasi 3-4-2-1, sistem yang identik dengan taktik yang diusung Amorim. Artinya, adaptasinya di Premier League, khususnya di bawah pelatih asal Portugal tersebut, kemungkinan besar akan berjalan mulus.

Jika semua berjalan sesuai rencana, Angelo Stiller bisa menjadi potongan puzzle yang hilang di lini tengah Manchester United, sekaligus simbol awal dari era baru di bawah Ruben Amorim.

Sumber: United In Focus