Liputan6.com, Jakarta Manchester United menghadapi tekanan besar jelang laga melawan Chelsea di Old Trafford. Kekalahan telak 0-3 dari Manchester City akhir pekan lalu membuat posisi Ruben Amorim terancam.
Pelatih asal Portugal itu kini memiliki persentase kemenangan terburuk di antara semua manajer permanen United sejak Perang Dunia II. Hasil buruk ini memicu spekulasi mengenai masa depan jangka pendeknya di Old Trafford.
Kritik datang dari berbagai pihak, termasuk legenda Premier League Alan Shearer. Ia menilai Amorim berisiko "mati di tangannya sendiri" jika tidak segera membalikkan performa tim.
Laga melawan Chelsea menjadi ujian krusial bagi manajer 40 tahun itu. Semua mata akan tertuju pada keputusan taktik dan strategi yang akan ia terapkan untuk bangkit.
Start Terburuk United dalam 33 Tahun
Amorim memimpin United melewati awal musim Premier League yang mengecewakan. Tim asuhannya kini berada di posisi bawah klasemen, terjauh dari target klub.
Kekalahan dari Manchester City menyoroti kesenjangan kemampuan dan taktik antara United dan tim elit lainnya. Shearer menilai hal ini tidak bisa dibiarkan berlanjut.
“Ini seperti pria melawan anak-anak akhir pekan lalu di Etihad. Mereka sangat berbeda dalam hal kemampuan, sistem, sikap, dan apa pun yang ingin Anda sebut meski United sudah menghabiskan banyak di musim panas,” kata Alan Shearer.
“Saya rasa mereka tidak bisa kalah seperti itu lagi akhir pekan ini. Jika terjadi, Anda harus khawatir dengan nasib manajer ke depan,” tambahnya.
Amorim Bersikukuh dengan Filosofinya
Ruben Amorim menegaskan dirinya tidak akan mudah mengubah filosofi permainan. Ia bersikeras akan tetap bermain sesuai keyakinannya sampai ia merasa perlu perubahan.
Keteguhan ini membuat sebagian pihak mempertanyakan fleksibilitasnya. Shearer menilai sikap keras kepala Amorim bisa menjadi pedang bermata dua bagi United.
“Saya percaya dengan cara saya dan saya akan bermain dengan cara saya sampai saya ingin mengubahnya. Jika tidak, Anda harus mengubah orangnya,” ucap Amorim.
“Dia akan mati di tangannya sendiri atau meraih kesuksesan yang ia butuhkan. Saat ini situasinya terlihat negatif, dan saya rasa banyak pemain tidak cocok dengan sistemnya,” tambah Shearer.
Laga Melawan Chelsea Jadi Penentu
United harus segera bangkit untuk menghindari krisis berkepanjangan. Shearer menegaskan peningkatan performa harus terlihat cepat agar manajemen puas.
Kemenangan melawan Chelsea akan sangat menentukan kelangsungan karier Amorim di klub. Semua pihak menunggu keputusan dan respons tim yang konkret.
“Ada banyak hal pada sistem, dan meski pelatih berkata lain, ia tidak akan mengubah cara mainnya. Ia akan mati di tangannya sendiri atau mendapatkan kesuksesan yang ia butuhkan,” ujar Shearer.
“Amorim tahu, ia percaya, dan ia akan mempertahankan atau kehilangan pekerjaannya. Ini akhir pekan yang sangat menarik dan dia tidak bisa menelan kekalahan lagi seperti akhir pekan lalu,” tambah Shearer.