Prediksi Harga Emas 15 Mei 2025, Simak Analisanya

7 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Harga emas dunia diperkirakan akan melanjutkan kenaikan pada Kamis, 15 Mei 2025. Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi memperkirakan harga emas dunia akan naik hingga mencapai kisaran USD 3.292.

Ibrahim menjelaskan, faktor-faktor pendukung kenaikan harga emas yaitu pertama, rilis data inflasi AS di angka 2,3% yang sesuai ekspektasi pasar.

“(Angka inflasi) ini yang cukup membantu Bank Sentral Amerika Serikat kemungkinan besar akan kembali membahas tentang penurunan suku bunga,” ujar Ibrahim kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Sentimen Penurunan Suku Bunga

Ia melihat, penurunan suku bunga ini berpeluang meningkatkan minat pasar untuk melakukan pembelian terhadap emas maupun logam mulia.

“(Faktor) kedua, bahwa walaupun ada genjatan senjata antara Amerika dan Tiongkok tentang masalah perang dagang, itu hanya 90 hari. Kita melihat bahwa setelah 90 hari, biaya impor itu akan diterapkan lebih besar,” lanjut Ibrahim.

Kesepakatan Tarif Impor AS dan China

Seperti diketahui, Amerika Serikat (AS) dan China sepakat untuk menurunkan pemberlakuan tarif impor masing-masing sebesar 115% pada akhir pekan.

China akan menangguhkan tarif awal 34% terhadap AS yang diumumkannya pada 4 April 2025 selama 90 hari, tetapi akan mempertahankan tarif 10% selama periode jeda.

Sementara itu, Amerika Serikat akan menangguhkan tarif timbal balik 34% yang dikenakan pada 2 April 2025 selama 90 hari, tetapi mempertahankan tarif 10% selama periode jeda.

“(Tarif sementara). ini kemungkinan besar akan membuat guncangan tersendiri bagi perekonomian secara global, terutama adalah perekonomian Amerika dan perekonomian di Tiongkok. Kita tahu bahwa di priode pertama perang dagang itu kecil, hanya 10-25% untuk biaya impor. Ini pun juga bergejolak luar biasa, apalagi 30%,” jelas Ibrahim.

“Kondisi ini yang membuat investor berpikir bahwa emas sebagai lindung nilai masih cukup kuat,” tambahnya.

Faktor Geopolitik di Timur Tengah

Faktor ketiga pada kenaikan harga emas dunia, adalah kondisi geopolitik di Timur Tengah, di mana Israel terus melakukan penyerangan terhadap wilayah-wilayah Jalur Gaza yang membuat satu ketegangan tersendiri.

Kemudian Trump dalam pertemuan di Arab Saudi mengecam tentang Iran, bahkan memberikan sanksi ekonomi yang selama ini telah melakukan ekspor minyak mentah terhadap Tiongkok.

Ibrahim mengungkapkan, kini ada sebanyak 20 perusahaan yang dikenakan sanksi ekonomi oleh AS terkait dugaan minyak mentah ke Tiongkok.

“(Kondisi) itu yang membuat fundamental harga emas dunia kemungkinan besar akan kembali menguat dalam perdagangan besok,” imbuhnya.

AS dan China Raih Kesepakatan Dagang, Begini Dampak ke Harga Emas hingga Minyak

Riset PT Kiwoom Sekuritas Indonesia menyebutkan, pemangkasan tarif dagang AS dan China merupakan de-eskalasi yang krusial dan dipandang sebagai skenario terbaik. Hal ini setelah kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengguncang pasar lantaran menganggu rantai pasok global dan memicu kekhawatiran resesi.

Lalu bagaimana dampak terhadap harga komoditas?

Harga emas turun akibat menurunnya permintaan aset lindung nilai. Mengutip CNBC, harga emas spot turun 3% menjadi USD 3.225,28 per ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup susut 3,5% lebih rendah pada USD 3.228 per ons.

"Harga emas tertekan oleh penguatan USD dan rotasi ke aset berisiko seiring mulai dilepasnya aset safe-haven atau lindung nilai, hedging,” ujar Kepala Riset PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata dalam keterangan resmi, Rabu (14/5/2025).

Read Entire Article
Bisnis | Football |