Presiden FIGC Beri Peringatan Tegas: Mateo Retegui Hijrah ke Arab Saudi, Posisi di Timnas Italia Bakal Terancam

2 months ago 9

Liputan6.com, Jakarta Rencana kepindahan bomber haus gol Mateo Retegui dari Atalanta ke klub Arab Saudi, Al Qadsiah, memicu kekhawatiran di tubuh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC).

Presiden FIGC, Gabriele Gravina, secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya dan menyebut bahwa langkah Retegui ini bisa berdampak langsung pada statusnya di Timnas Italia.

Menurut berbagai laporan, transfer Retegui ke Al Qadsiah nyaris rampung. Klub Arab Saudi tersebut siap menggelontorkan dana sebesar €67 juta, termasuk bonus, kepada Atalanta.

Jumlah ini jauh melampaui nilai pembelian Atalanta dari Genoa yang hanya €28 juta kurang dari setahun lalu. Retegui juga disebut-sebut akan menerima gaji fantastis sebesar €16 juta per musim di Saudi Pro League.

FIGC Soroti Dampak Negatif ke Timnas Italia

Meski keuntungan finansial dari transfer ini sangat besar bagi pihak klub dan sang pemain, FIGC justru menyoroti dampaknya terhadap performa pemain di level internasional.

Gravina menegaskan bahwa kualitas dan kompetitivitas liga tempat pemain berkarier akan menjadi pertimbangan penting dalam menentukan pilihan pemain untuk timnas.

“Kami kecewa. Retegui adalah pemain yang sangat penting bagi Azzurri. Tapi sayangnya, seperti pemain lainnya, ia memilih jalan yang berbeda,” kata Gravina dalam konferensi pers.

“Kami tentu akan terus memantau perkembangan kariernya. Namun, Anda harus memahami bahwa kompetisi di liga tempat pemain bermain sangat berpengaruh terhadap kebugaran dan performa mereka.”

Efek Globalisasi yang Tak Terhindarkan

Retegui tampil impresif musim ini dengan menyabet gelar Capocannoniere Serie A dan mencetak enam gol dalam 20 caps bersama tim nasional.

Namun, dengan kepindahannya ke liga yang dinilai kurang kompetitif, peluangnya untuk tetap menjadi pilihan utama di lini depan timnas pun mulai dipertanyakan.

Gravina juga menyoroti bahwa fenomena ini adalah bagian dari efek globalisasi dalam sepak bola modern. “Kita tidak bisa membatasi pasar bebas. Ini adalah bagian dari ekonomi sepak bola yang harus kita hormati, meskipun kadang merugikan dari sisi teknis,” ujarnya.

Tantangan Berat Timnas Italia

Di sisi lain, FIGC juga menghadapi tantangan lain setelah Timnas Italia terlempar dari 10 besar peringkat FIFA.

Dengan kedatangan pelatih baru, Gennaro Gattuso, Gravina meminta seluruh elemen tim untuk bersatu demi satu target besar: lolos ke Piala Dunia 2026.

“Kita harus bangkit, bekerja keras, dan mulai memenangkan pertandingan. Tidak ada alasan lain. Fokus kita hanya satu: memastikan Italia berada di Piala Dunia mendatang,” tegas Gravina.

Revolusi di Timnas Level Usia

Tak hanya di level senior, perubahan besar juga tengah dilakukan di sektor usia muda. Silvio Baldini disebut-sebut menjadi kandidat kuat pelatih baru tim U-21 Italia.

“Kami sedang merombak total struktur pembinaan usia muda, mulai dari tim senior, U-21, U-20, hingga U-19. Dalam beberapa hari ke depan, kami harap bisa mengumumkan jajaran pelatih baru,” pungkas Gravina.

Kepindahan Mateo Retegui ke Arab Saudi bisa jadi mengubah arah kariernya secara drastis—menguntungkan dari sisi finansial, tapi penuh risiko dari sisi prestasi internasional.

Kini, tinggal menunggu apakah keputusan itu akan menjadi batu loncatan atau justru langkah mundur bagi sang striker.

Sumber: Football Italia

Read Entire Article
Bisnis | Football |