Liputan6.com, Jakarta Kekalahan Real Madrid dari PSG di semifinal Piala Dunia Antarklub mungkin tidak sepedih kekalahan dari Barcelona atau Arsenal musim ini. Namun tetap saja, skor 0-4 menyakitkan dan membuka banyak masalah dalam skuad asuhan Xabi Alonso.
Madrid kalah total baik dengan maupun tanpa bola. PSG dengan mudah membongkar lini pertahanan Los Blancos hanya lewat beberapa umpan cepat. Ini menjadi semacam momen refleksi bagi Alonso, yang kini tahu persis apa saja yang harus dibenahi secara mendesak.
Satu hal yang paling menonjol: kelemahan fatal di jantung pertahanan. Dua gol awal PSG lahir dari kesalahan mendasar yang dilakukan Raul Asencio dan Antonio Rudiger.
Asencio dan Rudiger Disorot, Saatnya Real Madrid Bergerak di Bursa Transfer
Raul Asencio kembali tampil di bawah standar, melanjutkan tren buruknya sepanjang turnamen. Ia tampak gugup, lamban, dan tidak sigap dalam situasi krusial. Sementara itu, Antonio Rudiger yang diharapkan bisa memimpin barisan belakang justru turut melakukan blunder yang memperbesar keunggulan PSG.
Dua kesalahan tersebut tidak hanya merusak mental tim, tapi juga menghilangkan momentum Madrid yang sebenarnya mulai menemukan celah di lini pertahanan PSG. Setelah dua gol cepat itu, Madrid tak pernah benar-benar kembali ke permainan.
Masalah ini semakin menegaskan satu hal: Real Madrid butuh tambahan bek tengah. Meskipun sudah merekrut Dean Huijsen dari Bournemouth, kehadirannya saja tidak cukup untuk mengangkat kualitas pertahanan.
Harapan Baru di Era Alonso: Pertahanan Harus Jadi Prioritas
Xabi Alonso kini punya pekerjaan rumah besar menjelang musim 2025/26. Kekalahan ini mungkin bisa disebut sebagai berkah tersembunyi, peringatan dini sebelum musim kompetitif benar-benar dimulai. Ia kini tahu bahwa pertahanan Madrid tidak bisa diandalkan dengan komposisi saat ini.
Jika tak ada pembenahan, Madrid akan terus menjadi korban permainan agresif lawan yang cepat dan tajam seperti PSG. Untuk membangun tim yang solid, Alonso perlu fondasi kuat dari belakang. Dan itu artinya Madrid harus segera mencari bek baru yang bisa memberikan kestabilan dan kepercayaan diri di lini pertahanan.
Musim panas ini harus menjadi awal dari perombakan di lini belakang. Karena jika tidak, kekalahan seperti ini bisa terus terulang. Dan setiap kali terjadi, akan terasa lebih menyakitkan.