Road to Final Liga Europa: Manchester United

6 days ago 6

Liputan6.com, Jakarta Manchester United kembali menatap kesempatan berjaya di Eropa usai memastikan tiket ke final Liga Europa 2025. Mereka akan berhadapan dengan sesama tim Premier League, Tottenham, dalam duel penentuan yang digelar di Bilbao.

Perjalanan Setan Merah menuju partai puncak tak bisa dibilang mudah. Pasang surut performa, pergantian pelatih, hingga drama dramatis mewarnai langkah mereka sejak fase grup hingga semifinal.

Kini, semua sorotan tertuju pada duel 22 Mei dini hari WIB mendatang. Berikut kilas balik perjalanan Manchester United menembus final Liga Europa musim ini.

League Phase Penuh Gejolak

Manchester United mengawali League Phase alias Fase Liga dengan performa inkonsisten di bawah Erik ten Hag, pelatih sebelumnya. Mereka ditahan imbang FC Twente 1-1 di Old Trafford dan mencuri hasil 3-3 dramatis di markas Porto meski bermain dengan 10 pemain.

Fenerbahce asuhan Jose Mourinho kembali membuat United frustrasi lewat skor 1-1 di Turki. Namun, perubahan besar terjadi setelah Ten Hag dipecat dan Ruud van Nistelrooy mengambil alih sementara, memetik kemenangan 2-0 atas PAOK di Old Trafford.

Era Ruben Amorim dimulai dengan kemenangan ketat 3-2 atas Bodo/Glimt. Kemenangan beruntun atas Viktoria Plzen, Rangers, dan FCSB membawa United finis ketiga dari 36 tim, sekaligus lolos langsung ke 16 besar tanpa play-off.

Babak 16 Besar: Dominasi Kontra Real Sociedad

Di babak 16 besar, United menghadapi Real Sociedad dengan sejumlah pemain absen. Joshua Zirkzee sempat membawa tim unggul di leg pertama, namun penalti Mikel Oyarzabal membuat skor akhir jadi 1-1.

Leg kedua di Old Trafford menjadi panggung Bruno Fernandes. Kapten United mencetak hat-trick brilian dan memimpin comeback 4-1 atas Sociedad yang bermain dengan 10 orang.

Gol tambahan dari Diogo Dalot mengunci agregat 5-2 untuk United. Penalti kedua Oyarzabal sempat membuat waswas, namun mentalitas United berbicara.

Perempat Final: Duel Epik Lawan Lyon

Duel perempat final alias babak 8 besar kontra Lyon menjadi laga paling menegangkan musim ini. Di leg pertama, Andre Onana dikritik keras setelah blunder memberi gol gratis bagi Thiago Almada dan Rayan Cherki.

United sempat unggul lewat Leny Yoro dan Zirkzee, tapi gagal menjaga keunggulan dengan skor akhir 2-2. Leg kedua di Old Trafford berlangsung gila—United unggul 2-0 lebih dulu lewat Ugarte dan Dalot, lalu kebobolan empat gol beruntun.

Ekstra time jadi penentu. Bruno Fernandes mencetak penalti, Kobbie Mainoo menyamakan kedudukan di menit ke-120, dan Harry Maguire jadi pahlawan lewat sundulan kemenangan dramatis.

Semifinal: Bantai Athletic Bilbao

Di semifinal, United tampil garang saat menghadapi Athletic Bilbao. Leg pertama di San Mames berakhir 3-0 untuk United, berkat gol Casemiro dan dua lesakan Fernandes setelah Dani Vivian dikartu merah.

Meski sempat tertinggal lewat gol indah Mikel Jaureguizar di leg kedua, Amorim tak panik. Mason Mount mencetak gol penyeimbang lewat aksi individu, disusul tambahan gol dari Casemiro dan Hojlund.

Gol jarak jauh Mason Mount menutup agregat 7-1 yang luar biasa. United melangkah ke final dengan kepercayaan diri penuh, siap berburu gelar Eropa keenam mereka.

Final: Duel Premier League di Pentas Eropa

Kini tinggal Tottenham yang mengadang. Duel ini istimewa karena mempertemukan dua tim Premier League yang sama-sama sedang terpuruk di papan bawah kompetisi domestik.

Dengan momentum positif dan karakter tim yang semakin solid di bawah Amorim, MU berpeluang menutup musim dengan trofi. Apalagi trofi UEL akan sangat membantu untuk MU menatap musim depan dengan percaya diri.

Di sisi lain, Tottenham juga bakal habis-habisan untuk meraih trofi mayor pertama dalam sejarah mereka. Kira-kira, siapa yang akan keluar jadi pemenang?

Read Entire Article
Bisnis | Football |