Liputan6.com, Jakarta Ruben Amorim kini menghadapi tekanan besar sebagai manajer Manchester United. Catatan buruknya semakin mencoreng reputasi klub.
Kekalahan 0-3 dari Manchester City menjadi pukulan telak. Itu juga menandai awal musim terburuk MU sejak era 1992/1993.
Sejak datang pada November lalu, Amorim baru mencatat delapan kemenangan dari 31 laga Premier League. Posisi Setan Merah kini terpuruk di peringkat 14 dengan empat poin saja.
Kepercayaan pemain senior mulai goyah terhadap sang pelatih. Tiga laga ke depan melawan Chelsea, Brentford, dan Sunderland bisa jadi penentu nasibnya.
Manajemen MU disebut akan mengambil keputusan di jeda internasional Oktober nanti. Untuk bertahan, Amorim harus segera melakukan perubahan besar.
1. Tentukan Kiper Utama
Manchester United masih dipusingkan dengan posisi penjaga gawang utama. Andre Onana sudah dipinjamkan ke Trabzonspor, tetapi masalah tak kunjung selesai.
Altay Bayindir memang jadi starter di empat laga Premier League musim ini. Namun, performanya dianggap belum sesuai standar klub sebesar United.
Ruben Amorim pun harus segera membuat keputusan penting. Senne Lammens didatangkan seharga £18,2 juta dan tak bisa terus dibiarkan di bangku cadangan.
2. Benahi Lini Tengah
Masalah di lini tengah Manchester United sudah bukan rahasia lagi. Formasi 3-4-3 yang dipakai Ruben Amorim belum mampu membuat permainan lebih seimbang.
Bruno Fernandes yang seharusnya jadi kreator serangan malah terpaksa turun terlalu dalam. Casemiro mulai kehilangan mobilitas, sementara Manuel Ugarte juga belum meyakinkan.
Amorim masih enggan memberi tanggung jawab besar pada Kobbie Mainoo. Namun, cepat atau lambat perubahan di lini tengah harus segera dilakukan.
3. Saatnya Lebih Fleksibel
Masalah lini tengah United juga lahir dari sikap Amorim yang kaku. Ia terus memakai sistem yang sama tanpa memandang lawan yang dihadapi.
Kesabaran sempat ada di awal kedatangannya, karena fans tahu butuh waktu untuk adaptasi. Namun kini, banyak yang mulai gerah karena hasilnya tak kunjung membaik.
Paul Scholes bahkan menilai pola permainan United sudah terlalu mudah ditebak. Ia menyebut pelatih lawan bisa dengan cepat mempelajari gaya Amorim, membuat timnya rentan dikalahkan.
4. Beri Sesko Suplai
Benjamin Sesko menjalani awal yang sulit bersama Manchester United usai pindah dari RB Leipzig dengan harga mahal. Dari lima penampilan, ia belum sekalipun mencetak gol.
Padahal, musim lalu Sesko mencetak 21 gol di Bundesliga dan menunjukkan kualitasnya. Sayangnya, suplai bola untuknya masih sangat minim di Old Trafford.
Alan Shearer dan Gary Lineker menilai Sesko kekurangan dukungan dari rekan setim. Menurut mereka, striker asal Slovenia itu butuh lebih banyak umpan silang dan servis agar bisa menunjukkan ketajamannya.
5. Bangun Semangat Kebersamaan
Bruno Fernandes kerap mendapat kritik soal kepemimpinannya di Manchester United. Ia selalu menegaskan bahwa karakternya yang penuh emosi tidak akan berubah.
Namun, sikap emosional Fernandes di lapangan kadang justru membuat tim terlihat tidak kompak. United membutuhkan sosok yang mampu menyatukan pemain dan memberi inspirasi.
Ruben Amorim mungkin tidak punya waktu untuk aktivitas luar lapangan seperti paintball. Tapi setidaknya, sebuah pertemuan tim bisa jadi solusi untuk memperbaiki atmosfer ruang ganti.