Ruben Amorim Ungkap Masalah Terbesar Manchester United Musim Ini

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Ruben Amorim tidak menutupi keprihatinannya setelah Manchester United kembali melakoni pertandingan tanpa menembus jala lawan. Pelatih asal Portugal tersebut mengidentifikasi ketumpulan serangan sebagai "masalah terbesar" skuadnya. 

Amorim bicara usai MU mengalami kekalahan mengecewakan di hadapan pendukung sendiri melawan Wolverhampton Wanderers akhir pekan lalu. Drama Old Trafford diakhiri oleh tendangan bebas brilian Pablo Sarabia di babak kedua yang menentukan nasib pertandingan.

Setan Merah sekali lagi harus menanggung konsekuensi peluang-peluang emas yang terbuang, dengan Rasmus Hojlund masih terlihat kesulitan menemukan performa terbaiknya di lini depan.

Catatan produktivitas Manchester United berada pada titik mengkhawatirkan dengan hanya 38 gol dalam 33 pertandingan liga musim ini. Kekalahan tersebut memperpanjang penderitaan, membuat mereka terdampar di posisi ke-14 klasemen Liga Premier, berbagi poin dengan Wolves yang saat ini sedang melaju kencang dengan lima kemenangan beruntun.

Kondisi ini memaksa manajemen klub untuk mulai merencanakan perekrutan penyerang baru pada bursa transfer musim panas mendatang. Berbicara kepada BBC Sport, Amorim mengakui kelemahan mendasar timnya dengan lugas.

"Sepak bola sesederhana ini: jika tidak mencetak gol, Anda tidak akan menang. Terkadang kami tidak mencetak gol karena tidak menciptakan peluang. Namun kali ini berbeda, kami memiliki banyak kesempatan emas tetapi tetap tidak bisa membobol gawang lawan - itulah masalah terbesar kami saat ini," ujarnya dengan nada prihatin.

Krisis Gol Manchester United

Pelatih Ruben Amorim tanpa basa-basi menghadapi realitas pahit yang dihadapi Manchester United. "Kami tidak mencetak gol. Sederhana saja," ungkapnya dengan nada tegas. "Dan ini bukan hanya tanggung jawab Rasmus Hojlund, seluruh tim kehilangan banyak peluang emas."

Meski terjebak dalam situasi sulit, sang pelatih asal Portugal tetap memandang ke masa depan dengan optimisme terukur. "Musim ini akan berakhir seperti ini, kita harus mengambil pelajaran positif dan terus bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan," jelasnya.

Amorim mengakui perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap skuad dan strategi transfer. "Kami berdiskusi setiap hari tentang rencana musim depan. Seiring waktu, kami akan mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk memperkuat tim," tegasnya dengan penuh keyakinan.

Di tengah kekalahan menyakitkan, secercah harapan muncul melalui penampilan memukau dua bintang muda Manchester United. Tyler Fredricson tampil mengesankan pada debut seniornya, sementara Harry Amass menunjukkan potensi luar biasa sebagai bek sayap.

"Yang paling saya sesalkan hari ini adalah mereka pantas mendapatkan kenangan lebih baik dari pertandingan pertama mereka," ungkap Amorim dalam konferensi pers. "Tyler dan Amass bermain sangat baik. Mereka pantas mendapatkan hasil yang lebih baik."

Jalan Terjal Manchester United

Manchester United kini menghadapi periode krusial dalam musim yang penuh gejolak. Jadwal padat menanti Setan Merah dengan pertandingan tandang melawan Bournemouth di Liga Premier pada akhir pekan mendatang, sebelum melawat ke Spanyol menghadapi Athletic Bilbao pada leg pertama semifinal Liga Europa.

Tantangan semakin berat saat tim asuhan Ruben Amorim harus mengunjungi Brentford pada 4 Mei, hanya empat hari sebelum pertandingan leg kedua semifinal Liga Europa melawan Bilbao. Dalam situasi ini, kompetisi Eropa menjadi penyelamat terakhir bagi klub legendaris tersebut.

Catatan musim ini telah memastikan rekor terburuk Manchester United dalam sejarah keikutsertaan mereka di Liga Premier dari segi perolehan poin. Namun, secercah harapan masih tersisa: kemenangan di Liga Europa akan mengamankan tiket berharga ke Liga Champions musim depan.

Dengan kondisi terkini, trofi Eropa bukan lagi sekadar prestise, melainkan jalur penyelamatan yang vital bagi masa depan klub. Pertandingan melawan Athletic Bilbao di semifinal Liga Europa kini menjadi penentuan nasib Manchester United di pentas Eropa musim mendatang.

Read Entire Article
Bisnis | Football |