Liputan6.com, Jakarta - Manchester United baru-baru ini mendatangkan kiper baru, Senne Lammens, dengan nilai transfer fantastis 21 juta euro dari Royal Antwerp. Namun, kehadiran penjaga gawang muda ini langsung menuai sorotan tajam setelah tidak diturunkan dalam laga krusial Derby Manchester.
Keputusan manajer Ruben Amorim ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan penggemar dan pengamat sepak bola.
Pada pertandingan Derby Manchester yang berlangsung Minggu, 15 September 2025, di Etihad Stadium, Lammens hanya duduk di bangku cadangan. Sementara itu, MU harus menelan kekalahan telak 0-3 dari rival sekota, Manchester City. Hasil ini semakin memperkeruh suasana di Old Trafford, terutama setelah investasi besar pada posisi kiper.
Legenda Manchester United, Wayne Rooney, secara terbuka mengecam keputusan Amorim tersebut. Ia menilai bahwa pembelian Lammens yang tidak langsung dimainkan memperkuat dugaan adanya strategi transfer yang kurang terencana. Kritik ini menambah tekanan bagi manajemen Setan Merah dan sang manajer.
Manchester United harus menelan kekalahan pahit di final Liga Europa setelah tumbang dari Tottenham Hotspur. Kekalahan ini bukan hanya menyakitkan bagi para fans, tapi juga menjadi titik kritis bagi pelatih Ruben Amorim. Rumor pemecatan pun mulai ber...
Kontroversi Pembelian Senne Lammens
Senne Lammens resmi bergabung dengan Manchester United setelah didatangkan dari Royal Antwerp dengan mahar 21 juta euro. Angka ini terbilang besar untuk seorang kiper muda yang belum memiliki banyak pengalaman di level tertinggi. Harapan besar tentu disematkan kepada Lammens untuk menjadi tembok kokoh di bawah mistar gawang Setan Merah.
Namun, harapan tersebut langsung dipertanyakan ketika Lammens tidak diberi kesempatan bermain di Derby Manchester. Manajer Ruben Amorim lebih memilih Bayindir sebagai starter, sementara Lammens hanya menjadi penghangat bangku cadangan sepanjang pertandingan. Keputusan ini memicu spekulasi mengenai kesiapan Lammens atau bahkan tujuan sebenarnya dari transfer tersebut.
Banyak pihak menduga bahwa pembelian Senne Lammens tidak sepenuhnya terencana dengan matang. Investasi besar pada seorang kiper yang kemudian tidak langsung dipercaya dalam laga penting menimbulkan keraguan. Situasi ini menunjukkan adanya potensi mismanajemen dalam strategi transfer klub.
Kekalahan Manchester United dan Pilihan Kiper
Manchester United menelan kekalahan pahit 0-3 dari Manchester City dalam lanjutan Liga Inggris. Tiga gol kemenangan The Citizens dicetak oleh Phil Foden dan brace Erling Haaland, menunjukkan dominasi City di laga tersebut. Kekalahan ini tentu saja menambah daftar panjang masalah yang harus dihadapi oleh Ruben Amorim.
Dalam pertandingan krusial ini, Ruben Amorim memutuskan untuk tetap memainkan Bayindir di bawah mistar gawang, bukan Senne Lammens. Pilihan ini menjadi sorotan mengingat status Lammens sebagai kiper baru yang dibeli dengan harga mahal. Para penggemar bertanya-tanya mengapa kiper anyar tersebut tidak diberi kesempatan untuk membuktikan diri.
Sebelumnya, Manchester United sempat dikaitkan dengan kiper top Gianluigi Donnarumma. Namun, Donnarumma akhirnya memilih bergabung dengan Manchester City, dan di detik-detik akhir bursa transfer, MU mendatangkan Lammens. Perbandingan antara kedua kiper ini menjadi tak terhindarkan, terutama setelah Donnarumma langsung mencatatkan cleansheet di Derby Manchester.
Kritik Pedas Wayne Rooney
Legenda hidup Manchester United, Wayne Rooney, tidak menyembunyikan kekecewaannya terhadap situasi ini. Mantan striker ikonik tersebut mengaku heran dan mengecam keputusan Ruben Amorim yang membangkucadangkan Senne Lammens. Rooney berpendapat bahwa jika seorang kiper dibeli namun belum siap, hal itu sangat mengkhawatirkan bagi klub.
Rooney secara tegas menyatakan keyakinannya bahwa Gianluigi Donnarumma adalah kiper yang seharusnya didatangkan oleh The Red Devils. Ia menyoroti perbedaan signifikan antara Donnarumma yang langsung tampil dan mencatatkan cleansheet di Derby Manchester, dibandingkan dengan Lammens yang hanya menjadi cadangan. Menurutnya, ini adalah poin penting yang ia sampaikan sejak awal musim.
"Jika Anda membeli kiper baru dan dia belum siap, itu agak mengkhawatirkan," ujar Rooney.
Ia menambahkan bahwa merekrut kiper baru berdasarkan potensi adalah proyek yang berisiko jika kiper tersebut belum siap menghadapi tekanan. Kritik ini menggarisbawahi pentingnya kesiapan pemain, terutama di posisi vital seperti penjaga gawang.