Tersingkir dari Carrington: 4 Pemain ‘Buangan’ Manchester United Menanti Nasib

1 month ago 8

Liputan6.com, Jakarta Carrington Moss, tempat latihan Manchester United yang tenang dan penuh sejarah, kini menjadi saksi babak baru dalam perombakan skuad besar-besaran. Empat pemain utama tersingkir dari sesi latihan utama, mengindikasikan masa depan yang tak lagi bersama klub.

Keputusan ini bukan sekadar teknis, tapi mencerminkan arah baru yang sedang ditempuh pelatih Ruben Amorim di awal pramusimnya. Ia memprioritaskan pembentukan budaya dan gaya permainan baru, tanpa ruang bagi keraguan atau energi negatif.

Publik mungkin menilai langkah ini kontroversial, tetapi pihak klub merasa tindakan ini didasari keinginan para pemain itu sendiri untuk mencari peluang di luar Old Trafford.

Empat Pemain Terpinggirkan dari Latihan Utama

Alejandro Garnacho, Antony, Tyrell Malacia, dan Jadon Sancho kini tergabung dalam kelompok yang dijuluki ‘bomb squad’.

Ini merupakan istilah dalam dunia sepak bola untuk pemain yang tak lagi masuk rencana klub. Marcus Rashford sebelumnya juga termasuk, namun kini sedang menuju Barcelona dengan status pinjaman.

Amorim, pelatih berusia 40 tahun yang dituntut memperbaiki musim terburuk MU dalam 50 tahun terakhir, mengambil langkah tegas sejak awal. Ia memutuskan untuk tidak melibatkan empat pemain itu dalam persiapan tim utama.

Keputusan ini didukung direktur sepak bola Jason Wilcox dan kapten Bruno Fernandes, yang menilai pengaruh kelompok tersebut bisa merusak konsistensi strategi yang sedang dibangun.

Rasa Tak Percaya dan Prioritas Pribadi Pemain

Keberadaan para pemain yang ingin hengkang dalam latihan tak hanya dinilai mengganggu, tapi juga membingungkan pemain lain. Pertanyaan seperti “Mengapa mereka ikut latihan jika akan pergi?” menjadi kekhawatiran tersendiri.

Dengan prioritas utama kini beralih pada diri sendiri, keempat pemain itu bukan lagi favorit fans. Keputusan ini mengingatkan pada musim panas 1995, saat Ferguson melepas Ince, Hughes, dan Kanchelskis, langkah yang awalnya ditentang namun berbuah kesuksesan.

Meski Rashford sempat bersinar dalam sembilan tahun kariernya, dan yang lain menunjukkan potensi, kenyataannya gaji tinggi mereka kini menjadi penghalang utama dalam proses transfer.

Sinyal Kuat Bahwa Tak Ada Jalan Kembali

MU kini meminta mereka datang latihan setelah pukul 5 sore, sebuah pesan tersirat bahwa mereka tak lagi dianggap bagian dari tim utama. Meski ada opsi lain seperti bermain di laga pramusim untuk menarik minat klub peminat, klub memilih sikap tegas.

Kebijakan ini tak memudahkan proses penjualan, namun klub sadar bahwa semua pihak sudah mengetahui niat mereka melepas para pemain ini. Meski demikian, fasilitas medis dan rehabilitasi Carrington tetap terbuka bagi mereka.

Situasi tiap pemain berbeda. Malacia yang berteman dekat dengan Rashford punya nilai jual karena bermain di sisi kiri dan gaji lebih kecil. Garnacho bisa memberi keuntungan karena harga belinya rendah. Antony tampil apik saat dipinjamkan ke Betis, dan Sancho masih muda untuk bangkit kembali.

Jalan Tengah dan Realita Jelang Deadline Transfer

Secara teori, status mereka bisa berubah jika Amorim berubah pikiran atau kehilangan jabatan, namun keduanya kecil kemungkinan terjadi. Satu-satunya pilihan adalah pemain menurunkan tuntutan gaji agar bisa pindah dan mendapat menit bermain reguler.

Meski demikian, kontrak besar yang ditandatangani membuat mereka tetap mendapat bayaran penuh jika memilih bertahan. Agen pemain kini aktif menjalin kontak dengan klub peminat, yang menegosiasikan harga transfer agar bisa mengimbangi tuntutan gaji.

Jika kesepakatan tak tercapai sebelum tenggat, bursa Turki yang tutup lebih lambat bisa jadi pelarian terakhir. Tapi dengan banyaknya pemain bebas kontrak di Premier League saat ini, waktu mulai menjadi lawan mereka.

Read Entire Article
Bisnis | Football |