The Fed Tahan Suku Bunga 4,25%-4,5% Untuk Mei 2025

8 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada Rabu, 7 Mei 2025.

Keputusan tersebut diambil The Fed di tengah momen penantian kebijakan perdagangan pemerintahan Presiden AS Donald Trump dan dampaknya pada ekonomi Amerika.

Mengutip CNBC International, Kamis (8/5/2025) Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mempertahankan suku bunga acuan pinjaman dalam kisaran 4,25%-4,5%, yang telah berlaku sejak Desember 2024.

“Ketidakpastian tentang prospek ekonomi semakin meningkat,” ungkap FOMC dalam keterangannya.

lKomite memperhatikan risiko bagi kedua belah pihak dari mandat gandanya dan menilai bahwa risiko pada angka pengangguran yang lebih tinggi dan inflasi yang lebih tinggi telah meningkat,” jelasnya.

Meskipun pernyataan itu tidak secara khusus membahas tarif, Ketua Tge Fed Jerome Powell membahas masalah tersebut pada konferensi pers pasca-pertemuan.

Dengan memperhatikan bahwa tarif impor berisiko memperburuk inflasi serta memperlambat pertumbuhan ekonomi, Powell mengeluarkan sinyal kemungkinan skenario stagflasi yang sebagian besar tidak terjadi di AS sejak awal 1980-an.

Pertimbangan Fed muncul saat Gedung Putih terkunci pada negosiasi dengan mitra dagang utama AS selama periode negosiasi 90 hari yang dimulai pada awal April 2025.

Seperti diketahui, Trump mengenakan tarif menyeluruh sebesar 10% pada impor AS.

Saham Asia-Pasifik Bergerak Bervariasi Usai Keputusan Suku Bunga The Fed

Pasar saham di kawasan Asia-Pasifik diperdagangkan bervariasi setelah Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, mempertahankan suku bunga acuannya.

Dikutip dari CNBC, Kamis (8//5/2025), Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, dibuka naik 0,28%, sementara Topix bergerak datar. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,36%, dan Kosdaq menguat 0,61%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 justru melemah 0,14%.

Sementara itu, kontrak berjangka untuk indeks saham Hang Seng Hong Kong berada di level 22.466, lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di 22.691,88.

Fokus Investor Beralih ke Perundingan Dagang AS-Tiongkok

Para investor kini menantikan perkembangan dari perundingan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Menteri Keuangan AS Scott Bessent dijadwalkan bertemu dengan mitranya dari Tiongkok di Swiss pekan ini untuk membahas isu perdagangan dan ekonomi.

Sementara itu, kontrak berjangka indeks saham AS tidak banyak bergerak pasca keputusan The Fed. Futures S&P 500 dan Nasdaq-100 turun masing-masing 0,1%, sedangkan Dow Jones Industrial Average melemah 42 poin atau 0,1%.

Di sesi perdagangan sebelumnya di AS, ketiga indeks utama ditutup menguat. S&P 500 naik 0,43% ke level 5.631,28, Nasdaq Composite bertambah 0,27% menjadi 17.738,16, dan Dow Jones melonjak 284,97 poin atau 0,70% ke posisi 41.113,97.

Read Entire Article
Bisnis | Football |