Liputan6.com, Jakarta Arsenal dilaporkan telah mencapai kesepakatan prinsip untuk merekrut Eberechi Eze dari Crystal Palace. Transfer ini diperkirakan bernilai 60 juta pounds ditambah bonus 8 juta pounds.
Meski Tottenham sempat lebih dulu melakukan negosiasi panjang dengan Palace, Eze justru condong ke Arsenal. Faktor sejarah masa kecilnya di akademi The Gunners menjadi alasan kuat di balik pilihannya.
Kesepakatan Spurs dengan Palace sebenarnya hampir rampung. Namun, langkah Arsenal yang cepat membuat situasi berubah dalam hitungan jam.
Kehadiran Eze dipandang penting bagi Mikel Arteta. Ia akan memberi opsi baru setelah Kai Havertz mengalami masalah cedera lutut.
Arsenal Menang dalam Perburuan
Sumber BBC Sport menyebut bahwa Eze lebih memilih Arsenal dibanding Tottenham. Ia memang pernah menimba ilmu di akademi The Gunners hingga usia 13 tahun.
Arsenal mengajukan tawaran senilai 60 juta pounds dengan tambahan 8 juta pounds. Palace diyakini menyetujui skema tersebut sebelum penutupan bursa transfer.
Dengan usia 27 tahun, Eze dianggap memasuki masa emas karier. Arteta melihatnya sebagai tambahan ideal untuk lini depan.
Peran Besar Eze di Crystal Palace
Musim lalu, Eze mencetak 14 gol di semua kompetisi. Salah satunya adalah gol penting di final Piala FA saat Palace menang atas Manchester City.
Performa impresif itu membuatnya jadi pemain kunci bagi Oliver Glasner. Meski begitu, klub siap melepasnya dengan harga sesuai klausul yang telah kedaluwarsa.
Sejak bergabung dari QPR pada 2020 dengan harga 19,5 juta pounds, Eze berkembang pesat. Kontraknya bersama Palace sejatinya masih berlaku hingga 2027.
Kekecewaan di Pihak Tottenham
Bagi Tottenham, kegagalan mendatangkan Eze menjadi pukulan telak. Klub sudah bernegosiasi selama sepuluh hari untuk merampungkan kesepakatan.
Pelatih Thomas Frank menjadikan Eze target utama setelah James Maddison cedera. Harapannya, transfer ini bisa menambal kekosongan di lini serang.
Namun, faktor kedekatan emosional dengan Arsenal membuat Spurs tidak berdaya. Klub menilai tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan untuk mengubah keputusan sang pemain.