Tim Junior Indonesia Kalahkan Rusia pada Persiapan Kejuaraan Asia Junior 2025

3 months ago 29

Liputan6.com, Jakarta - PBSI menggelar simulasi jelang bergulirnya Badminton Asia Junior Championships atau Kejuaraan Asia Junior 2025. Turnamen itu berlangsung di GOR Manahan, Solo, Jawa Tengah, 18-22 Juli 2025.

Simulasi ini mempertemukan tim junior Indonesia dengan tim Rusia yang sedang mengadakan training camp dalam dua sesi, pagi dan sesi siang, pada Jumat (11/7).

Dalam pertandingan sesi pagi yang dilangsungkan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Moh Zaki Ubaidillah dan kawan-kawan berhasil menang dengan skor 110-80. Sedangkan pertandingan sesi kedua baru saja dimulai.

Kabid Binpres Pelatnas Eng Hian mengatakan bahwa simulasi ini merupakan kesempatan bagus untuk kesiapan tim. "Tentunya ini suatu hal yang cukup bagus terutama untuk atlet-atlet merasakan atmosfer langsung dengan sistem poin yang akan digunakan di AJC nanti. Semoga simulasi ini membuat mereka lebih siap lagi," kata pria yang juga menjadi sekaligus manajer tim junior Indonesia itu.

"Secara persiapan, tim beregu ini sudah dua minggu pemusatan latihan dan beberapa kali melakukan simulasi internal. Poin 110 ini menjadi pengalaman yang baru bagi banyak atlet. Tapi dari hari ke hari, mereka sudah bisa lebih beradaptasi dengan baik. Saya berharap apa yang mereka sudah dapatkan di sini akan terbawa ke sana untuk memberikan yang terbaik," lanjut Eng Hian.

Anthony Sinisuka Ginting berhasil merebut juara China Open 2018. Ternyata kemenangan Ginting mengukir sejarah baru Bulu tangkis Indonesia.

Baru 5 Atlet

Dari total 20 atlet yang terpilih masuk ke dalam tim beregu Badminton Asia Junior Championships 2025,tercatat hanya lima atlet yang sudah merasakan sistem poin 110 di Kejuaraan Dunia 2024. Mereka ialah Moh. Zaki Ubaidillah, Richie Duta Richardo, Kavitha Nadjwa Aulia, Riska Anggraini, dan Rinjani Kwinnara Nastine.

"Simulasi tadi terasa seperti pertandingan sesungguhnya karena lawan tim luar negeri yang sebelumnya belum pernah bertemu. Jadi kurang lebih ada feel-nya, tinggal di pertandingan nanti lebih dipersiapkan lagi," ucap Rinjani.

"Berbeda dengan saat WJC 2024, AJC tahun ini bagi saya harus fokus ke dua sektor, ganda putri dan ganda campuran, jadi secara persiapannya harus lebih fokus serta lebih menjaga kondisi. Saya harus cepat beradaptasi apalagi saya punya pasangan baru di dua sektor ini," imbuhnya.

"Saya berpesan bagi teman-teman di dalam tim yang belum pernah bertanding dengan skor ini, saya berpesan untuk banyak bermain menyerang dari awal dan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri," pesan Rinjani.

Lebih Seru dan Menantang

Sementara, bagi tim Rusia, simulasi ini bisa membuat mereka menjadi lebih baik. Sistem skor ini juga menjadikan permainan lebih seru dan menantang.

"Merasa senang bisa ada di sini walaupun tidak mudah menjalani latihan karena cuaca yang panas. Tapi, hari demi hari kami mencoba beradaptasi," kata Sergei Sirant, atlet tunggal putra Rusia.

"Kami harap bisa bermain lebih baik ke depan, kami masih perlu banyak waktu untuk mengembalikan semuanya. Tapi di simulasi tadi cukup menyenangkan dan bagus. Setiap waktu ada kesempatan untuk bangkit, setiap poin sangat berharga. Saya melihat sistem ini tahun lalu di Kejuaraan Dunia Junior," tambah atlet yang pernah turun di Olimpiade Tokyo 2020 ini.

Tercatat, di ajang Olimpiade tersebut, Sergei sempat bersua Anthony Sinisuka Ginting di laga terakhir penyisihan grup J. Kala itu, Anthony menang 21-12 dan 21-10.

Read Entire Article
Bisnis | Football |