3 Hal yang Terungkap dari Kemenangan Manchester United atas Liverpool

4 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta Manchester United meraih kemenangan bersejarah di Anfield dengan menaklukkan Liverpool 2-1. Hasil ini menjadi kemenangan beruntun pertama Setan Merah di Premier League di bawah Ruben Amorim, dan juga kemenangan pertama mereka di Anfield dalam sembilan tahun terakhir.

Bryan Mbeumo membuka skor pada menit kedua lewat umpan matang Amad Diallo, sementara Cody Gakpo sempat menyamakan kedudukan untuk Liverpool pada menit ke-78. Namun hanya enam menit berselang, Harry Maguire memastikan tiga poin penting lewat sundulan tajam hasil umpan silang Bruno Fernandes.

Bagi Amorim, kemenangan ini lebih dari sekadar tiga poin. Ia membuktikan diri mampu mengambil keputusan berani di tengah tekanan besar dan membawa timnya keluar dari bayang-bayang kritik. Berikut tiga hal penting yang bisa dipelajari dari kemenangan Manchester United di Anfield.

1. Keberanian Amorim Berbuah Manis

Ruben Amorim sempat diragukan karena sering membuat keputusan tak populer musim ini. Namun kali ini, nalurinya terbukti tepat. Ia memilih tidak memainkan striker murni melawan Liverpool, meski Benjamin Sesko sedang dalam tren mencetak gol.

Amorim sadar duel udara melawan duet bek tengah Virgil van Dijk dan Ibrahima Konate akan membuat Sesko mudah dikunci. Ia pun menurunkan Matheus Cunha sebagai false nine, dengan Mbeumo dan Amad bergerak bebas di sisi kanan.

Hasilnya langsung terlihat saat Mbeumo menembus pertahanan Liverpool di menit kedua untuk membawa United unggul cepat.

Cunha, yang sering turun ke tengah, membantu mengacaukan bentuk pertahanan Liverpool dan memberi ruang bagi Mbeumo untuk menusuk dari belakang. Strategi ini membuat United berbahaya setiap kali melakukan serangan balik.

Amorim menjelaskan keputusannya seusai laga, “Dalam momen sulit, saya selalu mengikuti insting. Kadang benar, kadang salah, tapi itu bagian dari menjadi manajer. Karakteristik permainan terkadang menuntut keputusan berbeda.”

Keputusan itu bukan hanya soal taktik, tapi juga soal keberanian untuk melawan arus kritik. Dan malam di Anfield menjadi bukti bahwa keberanian bisa melahirkan kemenangan besar.

2. Bruno Fernandes Membuktikan Diri dari Posisi Lebih Dalam

Bruno Fernandes sering kali menjadi sorotan karena dianggap tak maksimal di sistem Amorim yang menempatkannya lebih dalam, sejajar dengan gelandang bertahan. Namun di Anfield, sang kapten tampil luar biasa.

Fernandes menjadi motor serangan United. Ia mengawali gol pertama dengan umpan diagonal ke Amad, yang kemudian meneruskan bola ke Mbeumo. Gol penentu pun lahir dari umpan silangnya ke kepala Harry Maguire di menit ke-84. Dua kontribusi langsung yang mengubah jalannya pertandingan.

Gaya bermain Fernandes di laga ini menunjukkan versi terbaiknya: tenang, elegan, dan efektif. Ia mengatur tempo, menghindari tekanan dengan gerakan ringan, dan terus mencari celah untuk menciptakan peluang.

Satu-satunya catatan kecil hanyalah peluang emas yang gagal ia manfaatkan di babak pertama.

Amorim pantas mendapat pujian karena tidak menuruti desakan publik untuk memajukan posisi Fernandes. Ia tetap mempercayai perannya dari lini tengah, dan hasilnya terbukti efektif.

Kinerja Fernandes di Anfield bisa menjadi titik balik bagi sistem Amorim yang mulai menunjukkan arah positif.

3. Amad, Pemain Sempurna untuk Peran Wing-Back

Di tengah duka pribadi akibat kehilangan anggota keluarga, Amad Diallo tampil luar biasa. Ia bukan hanya pulih secara mental, tapi juga menunjukkan karakter kuat di posisi baru yang semula diragukan banyak pihak: wing-back kanan.

Amad langsung menorehkan assist di menit kedua, dengan umpan terukur ke Mbeumo untuk gol pembuka. Sepanjang babak pertama, ia membuat Milos Kerkez kewalahan dengan pergerakannya yang cepat dan tajam dari sisi kanan.

Amad kerap muncul di area berbahaya, menyerang ruang kosong di belakang bek kiri Liverpool, dan menjadi bagian penting dalam transisi menyerang United. Meski akhirnya ditarik keluar di babak kedua setelah mendapat kartu kuning, Amorim mengaku menyesal menggantinya.

“Amad sangat sempurna untuk posisi itu,” kata Amorim. “Ia kecewa ketika saya menariknya keluar, tapi itu karena kartu kuning dan situasi duel satu lawan satu yang terus terjadi. Kalau tidak, ia akan tetap bermain sampai akhir.”

Keputusan Amorim untuk mengubah posisi Amad terbukti tepat. Keberanian memaksimalkan pemain di luar peran aslinya kini menjadi kekuatan baru United di sistem 3-4-2-1 yang terus berkembang.

Kemenangan di Anfield menjadi momen pembuktian bagi Ruben Amorim. Setelah berminggu-minggu berada di bawah tekanan, ia menunjukkan kemampuan membaca situasi dan berani mengambil risiko taktis yang tidak banyak pelatih berani lakukan.

Read Entire Article
Bisnis | Football |