4 Fakta Menarik Usai Arsenal Ditahan Sunderland 2-2 di Stadium of Light: Lini Belakang The Gunners Akhirnya Bocor

Liputan6.com, Jakarta Arsenal harus pulang dari Stadium of Light dengan kepala tertunduk. Kemenangan kelima beruntun di Premier League yang sudah di depan mata buyar hanya empat menit sebelum peluit panjang berbunyi.

Sunderland memaksakan hasil imbang 2-2 berkat aksi akrobatik Brian Brobbey di masa injury time babak kedua, Sabtu (8/11) malam WIB.

The Gunners datang ke markas Sunderland dengan misi memperlebar jarak di puncak klasemen menjadi sembilan poin.

Namun, laga yang semula tampak terkendali justru berubah menjadi mimpi buruk di menit-menit akhir. Gol Brobbey menjadi penutup sempurna bagi drama yang mengguncang papan atas Premier League.

Dengan hasil ini, Arsenal tetap di puncak klasemen, tetapi jarak mereka kini terancam terpangkas.

Sementara itu, Sunderland terus membuktikan bahwa kebangkitan mereka di kasta tertinggi bukan sekadar dongeng. Berikut empat fakta menarik dari hasil imbang penuh drama tersebut.

Sunderland kembali menunjukkan ketangguhan yang membuat mereka menjadi kejutan besar musim ini. Hasil imbang melawan Arsenal memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi empat laga (2 menang, 2 imbang).

Catatan ini memperkuat kesan bahwa pasukan muda The Black Cats tampil tanpa rasa takut di Premier League.

Terakhir kali Sunderland kalah adalah saat mereka tumbang 0-2 di Old Trafford melawan Manchester United. Sejak itu, mereka terus menunjukkan karakter kuat dan konsistensi dalam permainan, bahkan melawan tim-tim besar seperti Arsenal.

Gol akrobatik Brian Brobbey di menit ke-94 bukan hanya menyelamatkan satu poin, tapi juga menorehkan catatan spesial. Itu adalah gol kelima Sunderland yang tercipta pada menit ke-90 atau lebih di Premier League musim ini—lebih banyak dari tim mana pun di liga.

Menariknya, tiga dari lima gol tersebut secara langsung mengubah hasil pertandingan menjadi lebih menguntungkan bagi Sunderland.

Mereka kini menjadi salah satu tim dengan reputasi paling “berbahaya” di masa injury time, menegaskan semangat pantang menyerah yang membuat setiap lawan harus tetap waspada hingga detik terakhir.

Arsenal kembali harus menelan kenyataan pahit akibat gol menit akhir. Gol Brobbey menjadi gol penentu hasil pertama yang mereka terima pada menit ke-90 dalam laga Premier League sejak September 2024, ketika John Stones mencetak gol untuk Manchester City yang juga berakhir 2-2.

Situasi seperti ini memperlihatkan bahwa meski Arsenal tampil dominan sepanjang laga, mereka masih kesulitan menutup pertandingan dengan tenang.

Tim asuhan Mikel Arteta terlihat goyah di menit-menit akhir, dan kehilangan fokus kecil kembali berujung pada kehilangan dua poin penting dalam perburuan gelar.

Sebelum melawat ke Stadium of Light, lini belakang Arsenal bak tembok baja. Mereka tidak kebobolan selama 812 menit di semua kompetisi, catatan impresif yang menjadi dasar soliditas permainan Arteta musim ini.

Namun, semua itu berakhir ketika Dan Ballard, mantan pemain akademi Arsenal, menjadi orang pertama yang menembus gawang David Raya.

Lebih mengejutkan lagi, laga kontra Sunderland juga menjadi kali pertama Arsenal kebobolan lebih dari satu gol dalam satu pertandingan musim ini.

Sumber: FotMob