4 Fakta Unik di Balik Kemenangan Telak Chelsea atas Wolves dengan Skor 3-0: The Blues Punya 11 Pencetak Gol Berbeda

3 weeks ago 16

Liputan6.com, Jakarta Chelsea menunjukkan tanda-tanda kebangkitan yang nyata. Dalam laga pekan ke-11 Premier League di Stamford Bridge, Minggu (9/11) dini hari WIB, The Blues menggasak Wolverhampton dengan skor telak 3-0.

Kemenangan ini bukan sekadar tiga poin, tetapi juga penegasan bahwa proyek Enzo Maresca mulai menemukan kestabilannya. The Blues tidak terkalahkan pada lima laga terakhir.

Dua assist brilian dari Alejandro Garnacho menjadi kunci kemenangan Chelsea yang tampil dominan setelah jeda babak pertama.

Wolves, yang baru saja memecat manajernya, Vitor Pereira, tak mampu membendung tekanan bertubi-tubi dari lini serang tuan rumah yang bermain penuh percaya diri dan efisien.

Chelsea kini melonjak ke papan atas klasemen sementara, memperlihatkan peningkatan performa signifikan dari awal musim yang sempat terseok.

Di balik kemenangan ini, tersimpan sejumlah fakta menarik yang mencerminkan perubahan besar dalam tubuh The Blues.

1. Chelsea Kini Punya Banyak Pahlawan

Kemenangan 3-0 ini mempertegas kedalaman skuat Chelsea musim ini. The Blues kini memiliki 11 pencetak gol berbeda di Premier League 2025/2026, jumlah terbanyak bersama Arsenal dan Brighton.

Statistik ini menegaskan bahwa Chelsea tak lagi bergantung pada satu sosok di lini depan, melainkan punya kolektivitas menyerang yang berbahaya dari berbagai posisi.

Kondisi ini juga menggambarkan filosofi Enzo Maresca yang menekankan fleksibilitas dan kontribusi lintas lini. Dengan banyaknya pemain yang bisa mencetak gol, Chelsea menjadi tim yang sulit ditebak dan semakin berbahaya ketika memasuki fase krusial musim.

2. Alejandro Garnacho, Dua Assist dan Dominasi di Sayap

Malam itu, Alejandro Garnacho bermain seolah tak kenal lelah. Pemain muda asal Argentina itu mencatat dua assist, pencapaian yang menjadi pertama kalinya dalam kariernya di Premier League.

Garnacho dimainkan sejak menit awal dan menjadi ancaman konstan dari sisi kanan dengan kecepatan serta teknik individunya.

Garnacho mengkreasi tiga peluang, melepaskan tiga tembakan, dan nyaris mencetak gol sendiri. Dua umpan krusialnya menghasilkan gol bagi Malo Gusto dan Pedro Neto.

3. Enzo Fernandez, Arsitek di Tengah Pertempuran

Enzo Fernandez kembali tampil sebagai otak permainan Chelsea. Ia bukan hanya mendikte tempo laga, tetapi juga menjadi penggerak utama di lini tengah.

Gelandang Argentina ini melepaskan lima tembakan (tertinggi di tim) dan melakukan 11 aksi di sepertiga akhir lapangan, jumlah tertinggi bersama Trevoh Chalobah.

Selain kontribusi ofensif, Enzo juga menunjukkan kematangannya dalam mengatur ritme dan menghubungkan lini tengah dengan serangan. Ia mengkreasi dua peluang penting, memperlihatkan perannya yang semakin krusial sebagai jantung permainan The Blues.

4. Krisis Wolves yang Kian Dalam

Bagi Wolverhampton, kekalahan di Stamford Bridge memperpanjang derita mereka di dasar klasemen. Ini menjadi musim kedua dalam sejarah klub ketika mereka gagal meraih kemenangan dalam 11 pertandingan pertama Premier League, setelah musim kelam 1983/1984.

Parahnya lagi, Wolves bahkan tak mencatat satu pun tembakan tepat sasaran sepanjang pertandingan dan hanya membukukan 0,17 expected goals (xG), berbanding jauh dengan 3,38 milik Chelsea.

Krisis kreativitas dan kepercayaan diri jelas menjadi pekerjaan rumah besar bagi manajemen Wolves yang belum menemukan arah baru setelah pemecatan Pereira.

Sumber: FotMob

Klasemen Premier League 2025/2026

Read Entire Article
Bisnis | Football |