Liputan6.com, Jakarta Bursa transfer musim panas 2025 menghadirkan banyak kejutan di sepak bola Eropa. Klub-klub besar bergerak cepat untuk mendatangkan pemain idaman mereka.
Namun, tidak semua rekrutan anyar mampu memenuhi ekspektasi. Ada juga yang langsung kehilangan tempat di tim utama sejak awal musim.
Meski demikian, beberapa pemain justru tampil luar biasa sejak debut. Mereka mampu memberi pengaruh instan pada performa tim barunya.
Performa cemerlang ini membuat nama mereka langsung dielu-elukan oleh para suporter. Bahkan, sebagian sudah dianggap sebagai pembelian terbaik musim panas ini.
Berikut tujuh transfer musim panas yang terbukti sukses dalam waktu singkat. Mereka menjadi contoh bahwa adaptasi bukan selalu soal waktu panjang.
1. Jack Grealish
Jack Grealish pernah menjadi salah satu transfer termahal di Inggris ketika pindah ke Manchester City seharga 100 juta pounds. Namun, penampilannya kerap tidak konsisten dan sering tersisih dari skuad utama.
Kini, masa peminjamannya di Everton memberi angin segar bagi kariernya. Dalam 196 menit bermain, ia sudah menorehkan empat assist yang krusial untuk kemenangan tim atas Wolves dan Brighton.
Statistik pun mendukung perubahan ini. Rata-rata Grealish menciptakan 2,30 peluang per laga, melakukan hampir tiga dribel sukses, serta memenangi lebih dari empat pelanggaran.
2. Luis Diaz
Luis Diaz meninggalkan Liverpool setelah musim gemilang dengan torehan 17 gol dan gelar juara liga. Bayern Munchen langsung bergerak cepat dengan merekrutnya seharga 75 juta euro sebagai perekrutan besar musim panas.
Performa pemain asal Kolombia itu langsung menular ke Bundesliga. Ia mencetak gol di laga debut Supercup, lalu menambah dua gol lagi hanya dalam tiga pertandingan liga pertamanya.
Statistiknya pun mengesankan dengan rata-rata satu gol per laga, 3,5 tembakan, serta 2,5 peluang tercipta setiap 90 menit. Kehadirannya membuat lini depan Bayern terlihat lebih tajam sekaligus sulit dihentikan lawan.
3. Ritsu Doan
Eintracht Frankfurt kehilangan Hugo Ekitike yang pergi, dan klub memilih Ritsu Doan sebagai pengganti. Keputusan itu langsung terbukti tepat sejak awal musim.
Pemain asal Jepang tersebut sudah mencetak empat gol dan satu assist hanya dalam tiga pertandingan. Kehadirannya langsung menutup lubang besar di lini depan tim.
Selain catatan gol, Doan juga konsisten mencatat lebih dari dua tembakan dan dua peluang per 90 menit. Dampaknya membuat Frankfurt mampu bersaing ketat dengan Bayern Munchen sejak pekan pertama.
4. Joao Pedro
Chelsea berani mengeluarkan dana besar senilai 55 juta pound untuk Joao Pedro. Langkah itu langsung dibayar tuntas oleh sang striker dengan performa impresif.
Pedro mencetak empat gol di ajang Piala Dunia Antarklub, termasuk dua ke gawang Fluminense dan satu di final melawan PSG. Catatan tersebut membuat namanya langsung mencuri perhatian publik Stamford Bridge.
Performa apiknya berlanjut di Premier League dengan torehan dua gol dan tiga assist dari tiga laga awal. Dukungan fisik, disiplin, serta profesionalismenya membuat Pedro berpotensi jadi bintang besar Chelsea.
5. Granit Xhaka
Sunderland membuat kejutan dengan mendatangkan Granit Xhaka seharga 13 juta pound. Kehadiran mantan kapten Premier League itu memberi pengalaman berharga bagi tim promosi.
Xhaka langsung tampil dominan di lini tengah dengan enam poin dari tiga laga awal. Perannya terlihat jelas dalam menjaga penguasaan bola sekaligus kedisiplinan tanpa bola.
Selain itu, ia juga mampu menciptakan peluang, memenangi duel, dan membangun serangan dari lini kedua. Jika performanya konsisten, Xhaka bisa jadi kunci Sunderland bertahan di Premier League.
6. Hugo Ekitike
Liverpool mengeluarkan biaya hingga 95 juta euro untuk merekrut Hugo Ekitike. Striker asal Prancis itu sebelumnya sempat kesulitan di PSG, namun bangkit bersama Eintracht Frankfurt dengan 15 gol.
Awal perjalanannya di Inggris cukup menjanjikan. Ia mencetak gol di laga Community Shield, lalu menambah satu gol dan assist saat melawan Bournemouth, serta kembali mencetak gol ke gawang Newcastle.
Meski rata-rata hanya melepaskan kurang dari dua tembakan per laga, efektivitasnya cukup tinggi. Jika Liverpool mampu menyuplai bola dengan baik, Ekitike bisa menjadi ancaman utama di lini depan.
7. Son Heung-min
Kehadiran Son Heung-min di LAFC langsung menyedot perhatian publik. Meski timnya masih mencari cara terbaik memaksimalkan perannya, kualitas sang bintang tidak perlu diragukan.
Sejauh ini ia baru mencatatkan satu gol dan satu assist. Namun catatan statistik menunjukkan dominasinya dengan hampir enam tembakan per 90 menit dan lebih dari empat peluang tercipta.
Rata-rata hampir sepuluh keterlibatan peluang tiap laga membuatnya sejajar dengan level Lionel Messi. Jika diberi pramusim penuh di Los Angeles, kontribusinya bisa melampaui 25 keterlibatan gol.