AC Milan dan 2 Poin yang Terbuang di Markas Parma

Liputan6.com, Jakarta AC Milan harus puas membawa pulang satu poin setelah bermain imbang 2-2 dengan Parma dalam laga Serie A di Ennio Tardini, padahal tim asuhan Massimiliano Allegri sempat unggul dua gol lebih dulu di babak pertama. Hasil ini membuat sang pelatih tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas performa tim yang dianggap kehilangan fokus di momen penting.

Rossoneri tampil dominan sejak awal. Alexis Saelemaekers membuka keunggulan lewat tembakan melengkung ke pojok bawah gawang dari jarak sekitar 18 meter. Tak lama berselang, pemain asal Belgia itu dijatuhkan di kotak terlarang dan menghasilkan penalti yang diselesaikan dengan sempurna oleh Rafael Leao. Dalam 30 menit, Milan tampak memegang kendali penuh.

Namun, momentum berbalik sebelum turun minum. Adrian Bernabe mencetak gol indah ke pojok atas gawang yang membangkitkan semangat tuan rumah. Parma kemudian tampil jauh lebih percaya diri di babak kedua dan berhasil menyamakan kedudukan lewat Enrico Del Prato. Milan sejatinya masih punya peluang untuk menang, tetapi Christian Pulisic dan Saelemaekers gagal memanfaatkan kesempatan emas di akhir laga.

Usai pertandingan, Massimiliano Allegri tak menutupi rasa frustrasinya. Dalam wawancara dengan Sky Italia, ia menilai Milan telah menyia-nyiakan kemenangan yang seharusnya bisa diraih dengan mudah.

“Dua poin terbuang. Saya tidak tahu bagaimana jadinya jika kami menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0. Kami kembali ke lapangan seperti orang linglung, benar-benar tertidur,” ujarnya.

Menurut Allegri, kesalahan fatal terjadi karena timnya kehilangan ketegasan di awal babak kedua. “Jika sudah unggul 2-0, Anda tidak boleh kebobolan di menit ke-48. Bola harus disapu jauh ke tribune. Kami seharusnya bermain dengan lebih jelas dan tenang,” katanya.

Pelatih berpengalaman itu juga menolak menyalahkan individu meski kesalahan Pervis Estupinan menjadi awal petaka. “Dia baru kembali dari cedera. Dia bahkan sempat menyelamatkan satu peluang penting. Tidak bisa dikatakan ini salah satu pemain atau yang lain,” jelas Allegri.

Allegri menyoroti penurunan konsentrasi tim dalam beberapa laga terakhir. Dari tiga pertandingan melawan Pisa, Cremonese, dan Parma, Milan hanya mengantongi dua poin. “Kami membuang tujuh poin. Kami harus mendapatkan kembali kondisi terbaik semua pemain, termasuk Rabiot,” katanya.

Ia juga menilai lini pertahanan Milan terlalu mudah ditembus ketika ditekan di kotak penalti. “Kami benar-benar kewalahan di area itu. Terlalu banyak bola yang lewat dengan mudah. Dalam situasi seperti itu, Anda harus berjuang dan kemudian menata kembali permainan,” tegasnya.

Soal peran Rafael Leao, Allegri menilai sang pemain sudah beradaptasi baik sebagai penyerang tengah. “Pada akhirnya, dia juga bermain sebagai striker. Kami memiliki banyak peluang malam ini, tapi di babak pertama, kami seharusnya bisa mengelola bola dengan lebih baik. Kami perlu meningkatkan kemampuan membaca permainan,” ucapnya.

Hasil imbang di Ennio Tardini ini menjadi tamparan bagi Milan yang tengah berusaha menekan pesaing di papan atas. Sebaliknya, Parma menunjukkan mental baja dan keberanian luar biasa — dua hal yang membuat mereka pantas mendapat tepuk tangan dari pendukung di kandang mereka sendiri.

Sumber: Sky Itallia, Sempre Milan