Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyambut baik komposisi pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Susunan pengurus itu diharapkan bisa bekerja secara profesional.
Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani menilai figur yang baru ditunjuk menjadi pengurus memiliki pengalaman yang cukup mumpuni. Baik di sektor investasi maupun pengelolaan aset.
"Terkait struktur tim BPI Danantara yang baru diumumkan, kami percaya bahwa penunjukan figur-figur tersebut telah mempertimbangkan aspek pengalaman, rekam jejak, dan kompetensi di bidang usaha, investasi, maupun pengelolaan aset," ungkap Shinta saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (25/3/2025).
Ada sejumlah tokoh global yang masuk dalam struktur pengurus Danantara. Termasuk Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra hingga Ray Dalio.
"Dunia usaha berharap tim ini dapat bekerja secara profesional, menjunjung prinsip transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola yang baik," ucapnya.
"Serta mampu menerjemahkan visi dan misi badan ini ke dalam strategi dan kebijakan yang konkret dan berdampak bagi perekonomian nasional," dia menambahkan.
Shinta percaya, adanya Danantara Indonesia bisa jadi langkah strategis pemerintah dalam mengoptimalkan pengelolaan aset negara. Keberadaan badan ini diharapkan dapat memperkuat efektivitas pemanfaatan aset dan menghadirkan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
"Jika dijalankan dengan tata kelola yang baik dan profesionalisme tinggi, BPI Danantara berpotensi menjadi instrumen penting untuk mendorong investasi, membuka peluang kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global, khususnya pada sektor-sektor strategis bernilai tambah tinggi," urai Shinta.
Diminta Aktif Ajak Swasta
Sebelumnya, pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah diresmikan. Badan baru ini diharapkan bisa menggandeng pelaku usaha swasta untuk ikut terlibat.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menilai, kehadiran Danantara bisa membawa citra positif ke peluang investasi di Indonesia. Untuk itu, dia juga terbuka menjalin kerja sama dengan Danantara.
"Kami melihat potensi kolaborasi yang besar, khususnya dalam optimalisasi aset negara yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal," ungkap Shinta, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (25/3/2025).
Ada Forum Khusus
Untuk memastikan rencana itu bisa terwujud, Shinta berharap ada forum komunikasi khusus antara pelaku usaha swasta dan Danantara. Harapannya, arah dorongan investasi bisa sejalan antara swasta dan BUMN di bawah kelolaan Danantara.
"Hal ini penting agar arah investasi dan kebijakan yang diambil senantiasa sejalan dengan kebutuhan pertumbuhan industri serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan penciptaan lapangan kerja," terangnya.
Shinta berharap Danantara tidak hanya menjadi entitas pengelola aset, tetapi berperan aktif sebagai bagian dalam memperkuat industri nasional. Termasuk berupaya mendorong inovasi teknologi, serta mengakselerasi transformasi ekonomi menuju hilirisasi dan peningkatan nilai tambah.
"Ke depan, penting untuk memastikan adanya mekanisme evaluasi berkala terhadap dampak kegiatan investasi Danantara terhadap indikator utama pembangunan ekonomi, seperti pertumbuhan sektor riil, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan daya saing industri dalam negeri," tuturnya.
Pengurus Danantara
Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, mengumumkan daftar pengurus lengkap BPI Danantara. Beberapa nama profesional dalam dan luar negeri masuk di dalamnya.
Pada kesempatan ini, Rosan mengakui ada keterlambatan dalam pengumuman nama-nama pengurus Danantara.
"Saya tahu ini sangat ditunggu-tunggu. Kami perkirakan minggu lalu, tapi ternyata dapat orang terbaik sesuai kompetensinya dan bersih, kami akui tidak mudah," ujar Rosan Roeslani dalam sesi pengukuhan di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Dalam jajaran kepengurusan ini, Rosan Roeslani duduk sebagai Kepala sekaligus CEO Danantara. Didampingi Pandu Sjahrir sebagai CIO, dan Wakil Menteri BUMN Donny Oskaria sebagai COO.Selain ketiga nama itu, BPI Danantara juga memasukan nama Menteri BUMN Erick Thohir di jajaran dewan pengawas. Bersama Muliaman Hadad, para menteri koordinator, dan Mensesneg.
Sementara di dewan pengarah ada dua nama eks Presiden RI, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Di sisi dewan penasihat, BPI Danantara juga merekrut konglomerat asal Amerika Serikat, Ray Dalio. Nama beken lain yang muncul di posisi ini, yakni eks Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, hingga Chapman Taylor.
Daftar Lengkap
Berikut daftar lengkap jajaran pengurus terpilih BPI Danantara:
Managing Director Legal, Robertus Billitea
Managing Directors Risk and Sustainibility, Lieng-Seng Wee
Managing Director Finance, Arief Budiman
Managing Director Treasury, Ali Setiawan
Managing Director Global Relations and Governance, Mohamad Al-Arief
Managing Director Stakeholder d Management, Rohan Hafas
Managing Director Internal Audit, Ahmad Hidayat
Managing Director Human Resources, Sanjay Bharwani
Managing Director/Chief Economist, Reza Yamora Siregar
Managing Director Head of Office, Ivy Santoso
Komite Manajemen Risiko, John Prasetio
Komite Investasi dan Portofolio, Yup Kim
Holding operasional
Managing Director, Agus Dwi Handaya
Managing Director, Febriany Eddy
Managing Director, Riko Banardi
Holding Investasi
Managing Director Finance, Djamal Attamimi
Managing Director Legal, Bono Daru Adhi
Managing Director Investment, Stefanus Ade Hadiwidjaja