BBM Subsidi Pertamina Tepat Sasaran, Penjualan Pertamax Cs Naik

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta Penjualan produk non-subsidi PT Pertamina (Persero) mengalami peningkatan pada 2024, termasuk bahan bakar minyak (BBM). Hal ini sejalan dengan digitalisasi guna memastikan produk subsidi tepat sasaran.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri menyampaikan digitalisasi yang dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga mencapai 100 persen. Baik untuk produk Biosolar maupun LPG 3 kilogram (kg).

"Di sisi demand masyarakat, kita juga telah melakukan digitalisasi untuk memperkuat rantai suplai dan keandalan aset operasional termasuk untuk distribusi penyaluran produk PSO subsidi tepat di Pertamina Patra Niaga dengan capaian 100 persen digitalisasi subsidi tepat produk biosolar dan LPG 3 kg," kata Simon dalam Konferensi Pers di Graha Pertamina, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha Pertamina, A. Salyadi Dariah Saputra menjelaskan adanya kenaikan penjualan produk non-subsidi. Ini merujuk pada produk BBM dan non-BBM yang dijual Pertamina.

"Penjualan produk non-PSO juga terus meningkat dari sebelumnya 37 persen menjadi 41 persen sejalan dengan digitalisasi penyaluran produk PSO via subsidi tepat di mana progresnya 100 persen untuk Biosolar, 99,9 persen untuk Pertalai, serta 100 persen untuk LPG PSO 3 kg," tuturnya.

Serperti diketahui, produk BBM non-subsidi Pertamina diantaranya Pertamax, Pertamax Green, Pertamax Turbo, hingga Pertamina Dex dan Dexlite. Sedangkan, produk LPG ada Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg.

Tembus Rekor Penjualan

Salyadi juga menjelaskan, volume penjualan BBM oleh Pertamina Patra Niaga mencatatkan rekor tertinggi dengan jumlah 105 juta kiloliter (KL).

"Di tahun lalu volume sales atau penjualan nasional mencapai rekor penjualan tertinggi dengan volume sebesar 105 juta kiloliter atau meningkat sekitar 6 persen dibandingkan tahun 2023," ucap dia.

"Pertamina Patra Niaga juga mampu menjaga market share JBU retail di angka 96,1 persen melalui sebaran titik di seluruh Indonesia yaitu lebih dari 15 ribu titik retail, BBM dan 250 ribu titik pangkalan LPG," sambung Salyadi.

Pertamina Untung Rp 45,9 Triliun di 2024

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 45,9 triliun pada 2024 lalu. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri menyampaikan, hal ini jadi capaian positif di tengah kondisi yang menantang.

Simon menuturkan secara konsolidasi, Pertamina membukukan pendapatan USD 75,33 miliar atau setara Rp 1.194 triliun di 2024. Dari pendapatan itu, Pertamina berhasil mengantongi laba USD 3,13 miliar atau setara Rp 45,9 triliun.

"Di tahun 2024, Pertamina membukukan pendapatan sebesar 75,33 miliar USD atau setara 1.194 triliun rupiah dan laba bersih konsolidasi sebesar 3,13 miliar USD atau sekitar Rp 45,9 triliun," ungkap Simon, dalam Konferensi Pers di Graha Pertamina, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Berhasil Optimalkan Proses Bisnis

Capaian positif ini dinilai menjadi bukti perusahaan berhasil melalui tantangan sepanjang tahun 2024. Operasional Pertamina mampu konsisten di seluruh lini bisnisnya.

"Dengan fokus pada peningkatan layanan publik dan menjaga pertumbuhan perusahaan, Pertamina berhasil mengoptimalkan seluruh proses bisnis sehingga mampu mempertahankan kinerja finansial yang solid," ujarnya.

"Kedepan kami berkomitmen untuk terus memperkuat kinerja dan menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan. Kami optimis bahwa dengan peluang dan potensi yang dimiliki, Pertamina akan mampu mengakselerasi pencapaian target perusahaan dan berkontribusi dalam ketahanan energi nasional," sambung Simon.

Read Entire Article
Bisnis | Football |