Liputan6.com, Jakarta Sebagai konsultan kepemimpinan yang mempelajari psikologi tempat kerja, Stefan Falk telah menghabiskan lebih dari 30 tahun membantu ribuan individu dan CEO dari berbagai organisasi bernilai jutaan dolar menghadapi dinamika hubungan yang kompleks dan meraih kesuksesan.
Dari berbagai kepribadian yang pernah ia temui, ambivert adalah yang paling menonjol. Memiliki sisi introvert dan ekstrovert sekaligus, mereka mampu menyeimbangkan refleksi diri dan interaksi sosial secara strategis.
Ambivert umumnya ambisius dan berorientasi pada tujuan. Ketajaman mereka dalam mengamati situasi memungkinkan mereka melihat gambaran besar sekaligus mengantisipasi potensi hambatan. Mereka juga piawai membangun komunitas yang mendukung pencapaian visi mereka dikutip dari CNBC Make It, Senin (21/7/2025).
Ciri-Ciri Utama Seorang Ambivert
Jika Anda merasa memiliki beberapa ciri berikut, ada kemungkinan besar Anda adalah seorang ambivert. Inilah yang sering membuat tipe kepribadian ini kurang disadari, padahal justru memiliki keunggulan yang bisa membawa mereka lebih sukses dibandingkan rekan-rekan yang murni ekstrovert atau introvert.
- Anda sangat selektif dalam hal pergaulan sosial
Anda tidak mencari interaksi hanya demi basa-basi. Sebaliknya, Anda cenderung memilih momen yang benar-benar sejalan dengan tujuan, nilai, dan energi Anda. Karena itu, saat berinteraksi, Anda bisa hadir sepenuhnya dan memberi kontribusi nyata.
- Anda mengubah kesendirian menjadi kekuatan super
Waktu menyendiri bagi Anda bukan sekadar momen untuk bersantai, tapi juga saat yang produktif. Anda menggunakannya untuk merenung, mengevaluasi, dan merancang langkah ke depan, bukan sekadaruntuk menghindar dari hiruk-pikuk. Setelah menjalani hari yang padat, Anda memilih jeda sejenak untuk mengisi ulang energi sambil menemukan ide-ide baru.
- Anda fasih berbicara introvert dan ekstrovert
Anda punya kemampuan beradaptasi yang tinggi, termasuk dalam menyesuaikan pendekatan sesuai energi atau gaya lawan bicara. Baik saat berbincang santai dengan orang yang pendiam maupun berdiskusi seru dengan mereka yang lebih ekspresif, Anda bisa terlibat dengan mudah dan nyaman.
- Anda dapat memimpin, tetapi Anda juga tahu kapan harus mundur
Anda tahu cara menarik perhatian, tapi juga paham kapan saatnya memberi ruang bagi orang lain untuk bersinar. Dalam diskusi kelompok, Anda bisa dengan luwes berganti peran, kadang memimpin, kadang menjadi pendengar yang aktif.
- Anda berbicara untuk membuat kemajuan, bukan keributan
Ekstrovert cenderung bicara di saat yang kurang tepat, sementara introvert kadang justru diam di saat penting. Tapi sebagai ambivert, kita punya intuisi untuk tahu kapan waktunya berbicara dan kapan sebaiknya mendengarkan.
- Anda bertindak dengan niat dan waktu yang tepat
Anda punya kepekaan tinggi dalam membaca situasi dan orang-orang di sekitar. Siapa yang paling berpengaruh? Siapa yang terlihat pasif? Di mana letak peluang untuk terlibat? Anda secara alami menganalisis detail interaksi dan tahu persis kapan harus ambil peran.
- Anda dapat mengubah interaksi yang membosankan menjadi peluang
Saat terjebak dalam rapat atau percakapan yang membosankan, Anda tidak sekadar melamun. Sebaliknya, Anda memanfaatkan momen itu untuk mengamati sekitar dan mengenali orang-orang yang menarik untuk diajak berinteraksi. Dengan begitu, Anda bisa mengubah waktu yang dianggap sia-sia oleh orang lain menjadi peluang membangun koneksi yang berarti.
- Anda seorang pemecah masalah yang serba bisa.
Karena memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi, Anda mampu memahami masalah secara logis sekaligus menangkap sisi emosional dari orang-orang yang terlibat. Kombinasi ini membuat Anda punya keunggulan dalam merancang solusi yang adil dan tepat bagi semua pihak.