Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tujuannya untuk memudahkan akses pembangunan jalan dan jembatan di daerah terpencil hingga rawan konflik.
Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti menyampaikan, TNI turut membantu dalam memberikan akses bagi Kementerian PU untuk membangun ke daerah.
"Salah satu contoh yang nyata yang layak diapresiasi adalah peran aktif TNI dalam pembukaan akses jalan di daerah tertinggal dan rawan konflik," kata Diana dalam Penandatanganan MoU dengan TNI, di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Senin (21/7/2025).
Diana menyampaikan, kerja sama yang terjalin sejak lama ini untuk memastikan pembangunan dijalankan secara merata.
"Qgar tak ada lagi wilayah yang tertinggal, tak ada lagi masyarakat yang terasa dilupakan, semua akan maju dan bangkit bersama," kata dia.
"TNI senantiasa menunjukkan bukan hanya keberanian, tapi juga kepedulian. TNI hadir bukan hanya menjaga batas, tapi juga menembus keterisolasian, menjangkau yang tak terjangkau, dan menyambung konektivitas antarwilayah," sambung Diana.
Pembangunan Jalan Mangkrak Karena Konflik
Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengungkapkan tantangan pembangunan jalan dan jembatan di sejumlah daerah rawan konflik. Bahkan, salah satu pembangunan di Kalimantan Utara harus berakhir ditunda.
Dia mengungkapkan, pembangunan di daerah rawan konflik membuat pelaksanaannya tak bisa berjalan mulus. Pembangunan jalan di Kalimantan Utara menjadi salah satu contohnya.
"Kalau boleh saya cerita, pak, Kalimantan Utara ada satu perbatasan yang akhirnya tertunda, Pak. Kami tidak jadi membangun. Karena beberapa hal untuk pelaksanannya ini sangat susah," ungkap Diana dalam Penandatanganan MoU dengan TNI, di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Senin (21/7/2025).
Papua Juga Sulit
Tak cuma Kalimantan Utara, Diana juga mengatakan pembangunan jalan maupun jembatan di Papua menghadapi tantangan serupa. Alhasil, pembangunannya tak selesai.
Guna mengantisipasi gangguan-gangguan di daerah konflik ini, Kementerian PU menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tujuannya melalukan pengamanan dalam pembangunan proyek-proyek di wilayah tertinggal, terluar, perbatasan, hingga rawan bencana.
"Mulai dari pembangunan jalan nasional, yang membuka isolasi daerah-daerah pedalaman di Papua, penyediaan air bersih di NTT, hingga rehabilitasi prasarana sanitasi di kawasan kumuh perkotaan," tuturnya.
Kerja Sama Kementerian PU dan TNI
Informasi, ada beberapa kerja sama dalam Nota Kesepahaman (MoU) antara keduanya. Diantaranya, pengelolaan sumber daya air, penyelenggaraan jalan, dan sistem penyediaan air minum dan sanitasi.
Kemudian, penataan bangunan gedung, pengelolaan rumah negara, dan perasarana strategis, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan prioritas wilayah-wilayah terluar, tertinggal, perbatasan, dan rawan bencana.
"Ini kami sangat butuh tentara nasional di Indonesia agar tetap pembangunan ini bisa berjalan dengan lanjut," ucap Diana.