Liputan6.com, Jakarta Program SisBerdaya dan DisBerdaya 2024, yang diinisiasi oleh DANA dan Ant International telah mengumumkan 35 pemenang yang terdiri dari kategori Ultra-Mikro dan Mikro di tiga Area berbeda di Indonesia. Penganugerahan pemenang SisBerdaya dan DisBerdaya berlangsung di Sarinah pada Kamis, (10/10/2024).
DANAl menobatkan 6 Pemenang Utama dan 24 Pemenang Unggulan dari program SisBerdaya 2024. Selanjutnya, 5 Pemenang Utama untuk program DisBerdaya. Seluruh pemenang mendapatkan modal senilai total lebih dari Rp750 juta, untuk mendukung realisasi dan keberlangsungan usaha pemenang pasca program.
Pemenang Utama SisBerdaya 2024 Kategori Ultra-Mikro dari Area 1 yang mewakili Indonesia Barat adalah Febrina Bayurini dengan usaha Kesuma Indonesia. Sementara pemenang untuk Area 2 yang mewakili Indonesia Timur adalah Putu Ary Dharmayanti dengan usaha BaliBell. Pemenang untuk Area 3 yang mewakili Jabodetabek adalah Tries Yuliany Fransiska dengan usaha Tries Hands.
Selanjutnya, untuk Kategori Mikro dari Area 1 yang mewakili Indonesia Barat adalah Bella Amanda Iswahudi dengan usaha Quision. Pemenang untuk Area 2 mewakili Indonesia Timur adalah Kurnia Mariatul Qiftih dengan usaha Mariqi Coklat Chococawa, dan Pemenang untuk Area 3 mewakili Jabodetabek adalah Ratih Purwaningsih dengan usaha Selesa Handicraft. Adapun Juara Pertama DisBerdaya 2024 adalah Maria Goretti Yulias Soeyatiani Putri dengan usaha Egoamote.
Penganugerahan SisBerdaya dan DisBerdaya 2024 secara langsung diberikan oleh Carrie Suen (Vice President, Global Affairs & Sustainability Strategies, Ant International), Noudhy Valdryno (Director of Public Policy and Business Development, Indonesia at Ant International), Anastuty Kusumowardhani (Kepala Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau Bank Indonesia), Edwin Nurhadi (Direktur Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan), serta Suzanna Teten Masduki (Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas).
Juara I Pemenang Utama DisBerdaya 2024, Maria Goretti Yulias Soeyatiani Putri menyampaikan rasa syukurnya telah bergabung dan menjadi bagian dari program DisBerdaya 2024.
“DisBerdaya adalah anugerah tersendiri bagi saya, karena dengan bergabungnya saya di program ini, saya dipertemukan dengan orang-orang baik yang senantiasa membimbing dan membantu saya untuk upskill kapasitas bisnis yang saya geluti selama ini. Tentu, dengan kekurangan yang saya miliki, rasanya sulit sekali mendapatkan akses modal serta partner yang bisa dipercaya untuk mengelola bisnis,” kata Maria, pemilik usaha Kedai Kopi EgoAmate.
Maria mengaku banyak sekali belajar ragam ilmu baru di program DisBerdaya 2024. Mulai dari cara presentasi bisnis yang baik, pengembangan bisnis, hingga menggunakan teknologi digital untuk melakukan promosi yang tepat dan menarik.
“Sungguh, ini merupakan pengalaman berharga bagi saya untuk bisa terus meningkatkan kapasitas diri dan juga optimis memandang masa depan bisnis yang saya miliki. Terima kasih banyak atas kesempatan besarnya DisBerdaya 2024,” ungkapnya.
Momentum UMKM Perempuan untuk Lebih Berkembang
Director of Communications DANA Indonesia, Olavina Harahap mengatakan event ini merupakan momentum bersejarah bagi UMKM perempuan di Indonesia. Atas dedikasi dan usaha para finalis, program SisBerdaya dan DisBerdaya 2024 mencetak pemenang-pemenang baru yang luar biasa hebat.
“Dalam waktu yang relatif singkat, yaitu selama 2,5 bulan, seluruh UMKM perempuan maupun wirausahawan perempuan penyandang disabilitas mampu menyerap ilmu yang beragam dan mempersiapkan rencana usaha yang jauh lebih matang bagi bisnisnya. Sekali lagi, saya mengucapkan selamat atas keberhasilan ini,” kata Olavina Harahap.
Olavina berharap program SisBerdaya dan DisBerdaya 2024 bisa benar-benar berdampak positif dalam mewujudkan usaha yang berkelanjutan dan ikut menginspirasi UMKM-UMKM perempuan lainnya agar lebih berdaya.
Director of Public Policy and Business Development, Indonesia at Ant International, Noudhy Valdryno menyampaikan selamat kepada seluruh pemenang program SisBerdaya dan DisBerdaya 2024.
“Selama beberapa bulan terakhir, kami telah menyaksikan para wirausahawan perempuan ini tumbuh baik secara profesional sebagai wirausahawan, maupun secara pribadi saat mereka membentuk komunitas melalui program ini. Kami yakin bahwa pengetahuan dan pengalaman yang mereka peroleh akan mendorong kesuksesan jangka panjang mereka, dan kami menantikan pencapaian mereka di masa mendatang,” kata Noudhy Valdryno.
Noudhy Valdryn turut berbangga dapat bermitra dengan DANA untuk menyelenggarakan program SisBerdaya dan DisBerdaya 2024.
“Kami juga bangga dapat bermitra dengan DANA sekali lagi dalam inisiatif yang bermakna ini, sembari terus memberdayakan para pelaku bisnis, termasuk perempuan dan wirausahawan penyandang disabilitas, untuk berkembang dalam ekonomi digital,” ujarnya.
Rangkaian Program SisBerdaya dan DisBerdaya 2024
Sebagai informasi, pendaftaran program SisBerdaya 2024 telah dibuka sejak bulan 29 Juli lalu. Antusiasme UMKM perempuan di seluruh Indonesia akan kembalinya program ini, ikut ditandai dengan jumlah pendaftar yang mencapai lebih dari 1.800 orang. Sementara pada rangkaian program DisBerdaya 2024, terdapat 37 pendaftar yang merupakan UMKM perempuan penyandang disabilitas di bawah naungan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI).
Selanjutnya, para pendaftar disaring menjadi 195 finalis untuk berhak mengikuti pendampingan intensif secara daring. Sebanyak 30 peserta yang memenuhi syarat akan masuk tahapan berikutnya, berupa pendampingan dan pelatihan keterampilan selama satu bulan, oleh pakar professional dan praktisi dari mitra-mitra program.
Program SisBerdaya tahun ini semakin berwarna dengan latar belakang usaha yang semakin beragam. Sekitar 48 persen dari peserta adalah para pelaku usaha kuliner. Ada pula UMKM yang bergerak di bidang kerajinan tangan, busana, kecantikan, hingga agribisnis. Untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam, DANA dan Ant International telah menyiapkan kurikulum yang komprehensif. Mulai dari materi dasar seperti manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), pengemasan produk, hingga materi khusus seperti sertifikasi bisnis (Halal dan ISO) hingga ekspor produk.
Di akhir program, seluruh finalis memasuki masa penjurian. Para finalis diharuskan tampil dengan mempresentasikan proposal bisnisnya kepada juri-juri di bidangnya, seperti perwakilan DANA, Ant International, Kementerian Koperasi dan UMKM, Women’s World Banking, hingga UMKM seperti Sancraft dan aktivis disabilitas, Jaka Anom Ahmad Yusuf.
Seluruh finalis dinilai berdasarkan kriteria seperti permasalahan yang diselesaikan oleh bisnis mereka, rencana pengembangan bisnis, strategi promosi, perencanaan keuangan, pemanfaatan teknologi, dan target perkembangan bisnis dalam lima tahun. Lebih dari sekedar rencana bisnis, para finalis juga membagikan cerita dan impian yang mampu menginspirasi banyak orang untuk percaya bahwa usaha miliknya dapat berdampak besar.
UMKM perempuan dalam program SisBerdaya dan DisBerdaya 2024, telah membuktikan bahwa peran perempuan tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Dengan akses yang lebih inklusif dan dukungan ekosistem yang kuat, mereka juga mampu meningkatkan kesejahteraan finansialnya, mengembangkan usahanya, serta berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian negaranya.
(*)