Derby Lawan Juventus, Sayangnya Torino Terlalu Penakut

3 weeks ago 14

Liputan6.com, Jakarta Pelatih Torino, Marco Baroni, mengakui timnya tampil terlalu berhati-hati pada babak pertama saat menahan imbang Juventus 0-0 di Allianz Stadium dalam lanjutan Liga Italia. Meski harus menyaksikan pertandingan dari tribune akibat skorsing, Baroni tetap puas dengan reaksi timnya setelah jeda.

Torino tampil lebih berani di babak kedua dan berhasil memperpanjang catatan tak terkalahkan mereka menjadi enam laga Serie A. “Kami terlalu penakut di babak pertama dan bagi banyak pemain, ini adalah pengalaman baru bermain di derby. Namun, kami tampil lebih agresif setelah jeda dan, pada akhirnya, saya rasa kami yang punya peluang terbaik untuk mencetak gol,” ujar Baroni kepada DAZN Italia.

Mengingat mereka belum pernah menang atas Juventus dalam Derby della Mole sejak April 2015, tambahan satu poin ini pun terasa spesial bagi Il Toro. Terakhir kali Torino meraih kemenangan tandang atas sang rival sekota bahkan terjadi hampir tiga dekade lalu, tepatnya pada 1995.

Perubahan Sikap dan Peran Pemain

Perubahan besar Torino datang setelah jeda. Masuknya Kristjan Asllani dan Che Adams memberi energi baru bagi tim tamu. “Asllani memberikan kontribusi penting, begitu juga Adams. Saya pikir ada sesuatu yang klik di semua pemain. Saya meminta mereka untuk lebih berani, menekan lebih tinggi, dan tidak menunggu Juventus menyerang. Saya melihat sikap itu sejak awal babak kedua,” ungkap Baroni.

Asllani tidak hanya memperbaiki sirkulasi bola, tetapi juga membantu Torino mengurangi tekanan dari lini tengah Juventus. Kombinasi ini membuat permainan mereka jauh lebih hidup dibandingkan 45 menit pertama.

Di sisi lain, dua penjaga gawang menjadi bintang malam itu. Alberto Paleari tampil gemilang menggantikan Franco Israel yang cedera. Meski begitu, Baroni menegaskan tidak ada pemain yang dijamin tempatnya. “Bagi saya tidak masalah, hierarki di posisi kiper tak bersifat permanen. Franco Israel adalah kiper berkualitas, sementara Paleari telah memanfaatkan kesempatannya dengan baik. Semua pemain harus terus berjuang di setiap sesi latihan agar membuat saya kesulitan menentukan pilihan,” katanya.

Optimisme untuk Laga Berikutnya

Meski belum mampu mencetak gol, Baroni menilai hasil imbang ini tetap penting untuk proses perkembangan tim. “Kami membutuhkan pertandingan seperti ini untuk menantang diri sendiri dan terus berkembang. Tim ini sudah menjadi lebih solid dan saya melihat masih banyak ruang untuk peningkatan. Bersama klub, pemain, dan suporter, kami akan melalui proses ini bersama,” ucapnya.

Pelatih berusia 62 tahun itu juga menyinggung kondisi Duvan Zapata yang masih berjuang kembali ke kebugaran terbaiknya. “Sudah 13 bulan sejak dia benar-benar bugar. Saya mencoba memberinya menit bermain secara bertahap, karena jika dalam kondisi fit, dia adalah salah satu striker terbaik di Serie A,” ujar Baroni.

Dengan hasil ini, Torino kembali menunjukkan ketangguhan mereka sebagai tim yang sulit dikalahkan, bahkan oleh rival sekota yang lebih superior secara materi. Juventus mungkin lebih dominan, tetapi malam di Allianz Stadium ini menjadi milik Torino—tim yang akhirnya berani keluar dari bayang-bayang ketakutan mereka sendiri.

Sumber: DAZN Italia, Football Italia

Klasemen Serie A/Liga Italia

Read Entire Article
Bisnis | Football |