FIFA Jatuhi Sanksi PSSI Buntut Diskriminasi Suporter saat Timnas Indonesia vs Bahrain: Didenda Hampir Setengah Miliar

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta PSSI dijatuhi hukuman oleh FIFA selaku federasi sepak bola internasional buntut dari aksi diskriminatif yang dilakukan suporter Timnas Indonesia ketika menjamu Bahrain dalam lanjutan putaran 3 grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat pada 25 Maret lalu.

Sebagaimana diketahui, skuad Garuda kala itu bertindak sebagai tuan rumah dan sanggup mendulang poin penuh berkat gol tunggal Ole Romeny pada menit ke-24.

Sayangnya, kemenangan yang menjaga asa Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026 itu dinodai oleh aksi suporter. FIFA mendapati pendukung skuad Garuda melontarkan slogan bernada xenophobia–ujaran kebencian terhadap orang asing–pada kubu tamu.

Laporan mereka mencatat, ada sedikitnya 200 sampai 300 suporter dari tribun utara dan selatan yang menunjukkan perilaku diskriminatif tersebut. Kejadian itu menyebabkan FIFA mengambil langkah tegas dengan menjatuhkan hukuman, salah satunya berupa denda yang nominalnya hampir setengah miliar.

“Kemarin kita sudah mendapatkan surat dari FIFA dengan referensi FDD-23338 tentang Pasal 15 Diskriminasi. Jadilah Keputusan dari FIFA yang menyatakan PSSI harus bertanggung jawab terhadap perilaku diskriminatif suporter pada saat pertandingan Indonesia melawan Bahrain yang dimainkan tanggal 25 Maret 2025 lalu,” papar Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga dalam rekaman peryataan yang dibagikan federasi.

“Berdasarkan laporan pertandingan tersebut, FIFA menyatakan bahwa suporter tuan rumah Indonesia paling aktif di tribun utara dan selatan. Peristiwa terjadi di sektor 19, disebabkan oleh suporter Indonesia pada menit ke-80. Sekitar 200-300 suporter tuan rumah meneriakkan slogan xenophobia. Akibatnya, yang pertama PSSI didenda hampir setengah miliar yaitu sekitar 400 juta lebih,” tambahnya.

Berita Video, Timnas Indonesia sukses kalahkan Bahrain lewat gol tunggal Ole Romeny pada Selasa (25/2/2025)

PSSI Diminta Kurangi Jumlah Penonton Kandang

Tak hanya denda, FIFA juga menghukum PSSI dengan meminta pengurangan 15 persen jumlah penonton saat laga kandang Timnas Indonesia selanjutnya, khususnya di area tribun belakang gawang.

Kalau pun ingin tetap diisi, pihak federasi sepak bola internasional secara khusus meminta agar PSSI memberikan slot penonton kepada komunitas anti diskriminasi, dengan turut menyertakan spanduk yang melawan diskriminasi di area tribun.

“Yang kedua, PSSI diminta FIFA untuk memainkan pertandingan berikutnya dengan jumlah penonton terbatas, yakni menutup sekitar 15 persen dari kursi yang tersedia. Dan ini terutama di tribun di belakang gawang, artinya di utara selatan. Kita harus memegang plan kepada FIFA, rencana tempat duduk,10 hari sebeelum pertandingan,” kata Arya lagi.

“FIFA juga memberikan alternatif, boleh saja (kapasitas) 15 persen itu diberikan, tetapi kepada komunitas anti diskriminasi atau komunitas khusus. Mereka nantinya harus memasang spanduk anti diskriminasi,” tutur Anggota Exco PSSI.

Tak hanya denda, FIFA juga menghukum PSSI dengan meminta pengurangan 15 persen jumlah penonton saat laga kandang Timnas Indonesia selanjutnya, khususnya di area tribun belakang gawang.

Kalau pun ingin tetap diisi, pihak federasi sepak bola internasional secara khusus meminta agar PSSI memberikan slot penonton kepada komunitas anti diskriminasi, dengan turut menyertakan spanduk yang melawan diskriminasi di area tribun.

“Yang kedua, PSSI diminta FIFA untuk memainkan pertandingan berikutnya dengan jumlah penonton terbatas, yakni menutup sekitar 15 persen dari kursi yang tersedia, dan ini terutama di tribun di belakang gawang, artinya di utara selatan. Kita harus memegang plan kepada FIFA, rencana tempat duduk,10 hari sebeelum pertandingan,” kata Arya lagi.

“FIFA juga memberikan alternatif, boleh saja (kapasitas) 15 persen itu diberikan, tetapi kepada komunitas anti diskriminasi atau komunitas khusus. Mereka nantinya harus memasang spanduk anti diskriminasi,” tutur Anggota Exco PSSI.

PSSI Harus Susun Rencana Komprehensif

Terakhir, PSSI turut diminta menyusun rencanamelawan tindak diskriminasi agar tak kembali terulang di kancah sepak bola Indonesia pada masa mendatang.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga tak menampik hukuman-hukuman yang dijatuhkan FIFA cukup berat, tetapi harus siap ditanggung serta dijadikan pembelajaran.

“FIFA meminta kepada PSSI untuk bikin planning rencana komprehensif melawan tindakan diskriminasi di sepak bola Indonesia. Ini adalah hal yang berat yang kita terima karena FIFA itu memiliki prinsip kesetaraan, kemanusiaan, saling menghargai dan saling menghormati,” ujar Arya.

“Jadi tidak boleh ada hate speech, ujaran kebencian, tidak boleh ada rasisme, tidak boleh ada xenophobia, dan lain-lainnya. Ini pembelajaran bagi kita semua, jelas merugikan kita semua, tapi kita harus tanggung bersama-sama,” tandasnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |