Formasi 3-4-2-1 Manchester United yang Terbukti Bobrok: Tak Bisa Bertahan dan Bikin Striker Mandul

1 day ago 2

Liputan6.com, Jakarta Manchester United kembali terpuruk setelah dihantam Manchester City dengan skor telak 0-3 dalam laga derby di Old Trafford. Kekalahan ini menegaskan bahwa eksperimen Ruben Amorim dengan sistem tiga bek sejajar belum menemukan hasil positif.

City tampil dominan, dengan Erling Haaland mencetak dua gol dan Phil Foden menambah satu gol. Hasil ini bukan hanya mengembalikan City ke jalur kemenangan, tetapi juga memperlihatkan betapa jauhnya kualitas permainan mereka dibandingkan United.

Di sisi lain, MU gagal menunjukkan identitas dan kerap kebingungan dalam fase bertahan maupun menyerang. Situasi makin memperburuk posisi United di klasemen, 14! MU baru mendapatkan empat poin dari empat laga.

Kondisi ini membuat tekanan kian besar terhadap manajer anyar MU, terutama karena ide dasarnya tentang formasi 3-4-2-1 kini mulai diragukan efektivitasnya.

Tiga Bek Sejajar, Sumber Masalah di Pertahanan

Sistem tiga bek sejajar yang diterapkan Amorim jelas gagal menghadirkan stabilitas di lini belakang MU. Phil Foden memanfaatkan kelemahan itu saat mencetak gol, memperlihatkan bahwa pembagian tugas antara bek dan wing-back tidak berjalan.

Ruang kosong di antara bek kerap terbuka, membuat City dengan mudah menembus area berbahaya.

Masalah lain adalah kurangnya koordinasi ketika harus mengantisipasi pergerakan striker lawan. Haaland, dengan insting predatornya, benar-benar memanfaatkan kelengahan tersebut.

Dua gol yang ia ciptakan seolah menjadi cermin dari betapa rapuhnya struktur pertahanan MU dalam sistem ini.

Nomor 9 yang Mandul

Formasi 3-4-2-1 juga berdampak pada mandulnya pemain nomor 9 di lini depan United. Striker yang seharusnya menjadi fokus serangan justru terisolasi karena minimnya suplai bola dari sayap maupun lini tengah.

Robbie Savage bahkan secara gamblang menyebut formasi ini membuat striker MU mustahil mencetak gol. Dalam analisisnya, Savage menegaskan yang salam di MU adalah sistem bermain, bukan pemainnya.

“Pemain nomor sembilan di tim ini tidak akan mencetak gol selama sistem ini berlanjut," kata mantan bintang Timnas Wales itu dalam analisis di BBC Sport.

Robbie Savage Sebut Sistem Bermain MU Sudah Gagal

Robbie Savage menjadi salah satu suara lantang yang menyoroti kebobrokan taktik Amorim. Ia menilai sistem ini tidak berjalan sesuai teori, dan justru membuat MU semakin kesulitan di setiap lini.

Savage menegaskan bahwa seorang manajer harus berani membuat keputusan besar untuk mengubah formasi. Apalagi, pada kasus MU, hasil positif tak kunjung datang.

“Saya akan segera mengubah formasi. Formasi ini tidak berhasil. Sebagai manajer, Anda harus membuat keputusan besar. Semua orang bisa melihat formasi ini tidak berhasil," kata Robbie Savage.

"Saya mengerti prinsipnya, saya mengerti metodologinya. Saya mengerti semua itu. 3-4-3 tidak berhasil. Sudah lama tidak berhasil," tegasnya.

Sumber: BBC Sport

Klasemen Premier League 2025/2026

Read Entire Article
Bisnis | Football |