Inkonsisten di Barcelona, Legenda MU Ragukan Lamine Yamal Bisa Sejajar Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo

Liputan6.com, Jakarta Mantan striker Manchester United, Louis Saha, melontarkan peringatan keras kepada bintang muda Barcelona, Lamine Yamal.

Menurut Saha, pemain berusia 18 tahun itu memiliki bakat besar, namun belum menunjukkan tingkat obsesi terhadap sepakbola yang sama seperti dua megabintang dunia, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Tanpa mentalitas ekstrem tersebut, Saha menilai Yamal mustahil mencapai level tertinggi seperti dua ikon sepakbola modern itu.

Musim ini, nama Yamal sering kali menghiasi headline media bukan karena performa, melainkan perilaku di luar lapangan. Penampilannya saat Barcelona dipermalukan Chelsea menjadi salah satu sorotan. Yamal kalah total dalam duel melawan Marc Cucurella, yang sebelumnya sempat bercanda bahwa ia akan membuat sang winger muda "menderita" di atas lapangan.

Kondisi Yamal juga sempat menurun setelah ia didiagnosis mengalami pubalgia, masalah yang menghambat ritmenya sebagai pemain kunci Blaugrana. Meski tetap mencatatkan gol dan assist, pengaruhnya dalam permainan terlihat menurun.

Situasi itu diperburuk oleh deretan kontroversi, seperti pesta ulang tahunnya yang ke-18 yang dianggap terlalu berlebihan, hingga komentarnya yang menyindir Real Madrid dengan tuduhan "mencuri dan mengeluh".

Dalam wawancaranya bersama OLBG, Saha menyampaikan kekhawatiran bahwa sorotan berlebihan justru akan merusak perkembangan Yamal.

“Akan sangat disayangkan jika bakat sebesar ini terbuang. Kita mulai melihat terlalu banyak hal tentangnya di media, bukan tentang performanya,” ujar Saha.

Ia menilai Barcelona adalah tempat terbaik bagi Yamal untuk berkembang, dan berharap klub tidak tergoda menjualnya meski hanya sedikit klub yang mampu menebus harga yang disebut mencapai £300 juta.

Saha juga menyinggung kasus Neymar sebagai contoh yang patut dipelajari Yamal. Menurutnya, keputusan sang bintang Brasil meninggalkan Barcelona demi menjadi pusat perhatian di PSG justru merugikan kariernya.

“Neymar mungkin pemain paling bertalenta yang pernah saya lihat dalam 20 tahun, tapi gaya hidupnya dan dunia di luar lapangan menyeretnya keluar dari jalurnya. Saya takut Yamal akan mengikuti pola yang sama.”

Meski beberapa pihak mulai membandingkan Yamal dengan Messi, bahkan ada yang menyebut ia bisa melampaui legenda Argentina tersebut, Saha tegas menilai hal itu tidak realistis.

“Saya tidak melihat obsesi terhadap sepakbola seperti yang dimiliki Ronaldo. Messi dan Cristiano benar-benar terobsesi. Mereka hampir tak memedulikan hal lain,” ucapnya.

Saha khawatir gangguan di luar lapangan akan membuat Yamal lebih dekat mengikuti jejak Neymar daripada dua monster kompetitif tersebut.

Di tengah kritik dan keraguan, Yamal tetap memancarkan ambisi besar. Dalam wawancara dengan Marca, ia menegaskan mimpinya tidak setengah-setengah.

“Saya ingin memenangkan semuanya, Liga Champions, Piala Dunia, Ballon d’Or. Selama saya bisa bermain, semuanya mungkin.”

Ia juga menyatakan bahwa penghargaan individu hanya mungkin datang karena kontribusi tim, dan berjanji akan terus bekerja keras.

Sumber: OLBG