Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) periode 2019-2024, Jerry Sambuaga, menitipkan pesan kepada Wamendag baru, yaitu Dyah Roro Esti, agar Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA) bisa diselesaikan pada tahun 2024.
Jerry mengungkapkan bahwa selama lima tahun menjabat sebagai Wamendag, ia telah menyelesaikan 38 perjanjian dagang, di antaranya Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA), Persetujuan Preferensi Perdagangan (Preferential Trade Agreement/PTA), dan Perjanjian Perdagangan Bebas atau Free Trade Agreement (FTA).
"Jadi, saya ingin mengatakan, selama saya jadi Wamendag kita sudah menyelesaikan 38 perjanjian dagang, baik itu PTA, FTA, maupun CEPA. Ini tinggal Indonesia-EU CEPA yang sudah di tahap akhir. Mudah-mudahan nanti itu bisa diselesaikan tahun ini, dan saya berharap Pak Menteri dan Ibu Wamen dapat menyelesaikan ini pada tahun 2024," kata Jerry di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Jerry juga meyakini bahwa Menteri Perdagangan Budi Santoso, dibantu oleh Wamendag, mampu menyelesaikan sejumlah perjanjian dagang. Sebagai contoh, negosiasi Indonesia-EU CEPA sudah berada di tahap akhir dan tinggal diselesaikan.
Makin Sempurna
Selain itu, ia berharap Menteri Perdagangan dan Wamendag di kabinet Presiden Prabowo Subianto dapat menyempurnakan hal-hal yang masih kurang dari periode sebelumnya.
"Tapi yang paling penting, saya bangga dan senang, serta saya yakin kepada Pak Menteri dan Ibu Wamen bahwa mereka akan menjalankan tugas dengan baik dan melanjutkan surplus neraca perdagangan yang telah berlangsung selama 33 bulan berturut-turut," ujarnya.
Di samping itu, meskipun Wamendag yang sekarang lebih muda daripada dirinya, yaitu berusia 31 tahun, Jerry meyakini bahwa sosok Dyah Roro Esti akan menjadi Wamendag yang lebih baik dari dirinya.
"Saya yakin Ibu Wamen Esti, Ibu Wamen Roro, akan menjadi Wakil Menteri Perdagangan yang lebih baik dari saya. Saya yakin itu karena beliau masih muda. Saya diangkat Bapak Presiden menjadi Wakil Menteri pada usia 34 tahun. Nah, Ibu Esti ini berusia 31 tahun, jadi ini luar biasa," pungkas Jerry Sambuaga.
Bagaimana Strategi Dyah Roro Jaga Neraca Perdagangan Tetap Surplus?
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti, mengaku belum memiliki strategi khusus untuk menjaga agar neraca perdagangan Indonesia tetap surplus ke depannya.
Diketahui, Indonesia kembali mengalami surplus neraca perdagangan pada September 2024. Dengan realisasi ini maka Indonesia mencetak surplus neraca perdagangan selama 53 bulan secara beruntun sejak Mei 2020.
Perempuan yang akrab disapa Roro ini menegaskan pihaknya akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan Menteri Perdagangan Budi Santoso mengenai strategi untuk menjaga neraca perdagangan RI tetap surplus.
"Tentu nanti Insya Allah kita akan melihat ya, strategi langkah-langkah apa yang sudah dilakukan, dan kita akan melihat apakah metode itu. Jadi kembali lagi saya ingin, mohon maaf, saya ingin sekali berkomunikasi terlebih dahulu dengan Pak Menteri," kata Roro usai Serah Terima Jabatan (Sertijab) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2024).
Ia mengaku tidak ingin asal bicara mengenai hal tersebut, karena diperlukan koordinasi antara Menteri Perdagangan dan Wamendag untuk menindaklanjuti rencana kerja ke depan.
"Saya tidak mau, bukan hanya salah bicara ya, tapi satu kementerian ini tentu mempunyai tujuan yang sama. Jadi, itu penting sekali," ujar dia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2024 neraca perdagangan RI lebih tinggi USD 0,48 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tetapi lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Kondisi surplus ditopang oleh komoditas nonmigas sebesar USD 4,62 miliar.
Adapun komoditas yang memberikan surplus utama adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati serta besi dan baja. Di saat yang sama, komoditas migas Indonesia justru mencatatkan defisit sebesar USD 1,36 miliar. Defisit ini disumbang oleh komoditas hasil minyak dan minyak mentah.
Berdasarkan negara mitra, Indonesia mengalami surplus perdagangan pada September 2024 dengan Amerika Serikat sebesar USD 1,39 miliar, India sebesar USD 0,94 miliar, dan Filipina USD 0,78 miliar.